Delapan tahun sejak pertama kali meluncurkan The Facebook dari kamar asramanya di Harvard University, Mark Zuckerberg, 27, memiliki lebih dari 28 persen saham di Facebook. Dengan nilai valuasi yang diharapkan mencapai US$ 100 miliar atau sekitar Rp 892 triliun, berarti Zuckerberg bakal menangguk sekitar US$ 28 miliar atau sekitar Rp 250 triliun. Tak heran bila ia kemudian berjanji hanya akan menerima gaji tahunan sebesar US$ 1 dari Facebook.

Dustin Moskovitz adalah teman kamar Zuckerberg saat baru membangun Facebook dan menjadi salah satu dari empat pendiri jejaring sosial itu. Menurut beberapa dokumen, ia memiliki 7,6 % saham Facebook yang nilainya tak kurang dari US$ 7 mililar atau sekitar 62,5 triliun. Umurnya yang delapan hari lebih muda daripada Zuckerberg, membuatnya menjadi miliarder termuda di dunia.

Perselisihan hukum antara Zuckerberg dan rekannya sekaligus pendiri Facebook, Eduardo Saverin, yang kini telah keluar Facebook, menghasilkan adegan-adegan dramatis yang kini bisa kita tonton di film pemenang Oscar, The Social Network. Pada akhirnya, Saverin memenangkan 'pertempuran' di meja hijau dan mendapatkan sedikit saham Facebook. Namun, ternyata kita tidak akan menjumpai nama Saverin dalam daftar pemegang saham mayoritas Facebook. Ini dikarenakan Saverin mungkin telah menjual sahamnya kepada pihak lain senilai jutaan atau miliaran dolar.
Selain Saverin, Chris Hughes, yang juga merupakan salah satu pendiri Facebook (ia juga menjadi anggota strategi online kampanye Barack Obama pada pemilu AS 2008) juga memiliki bagian saham. Diperkirakan hasilnya di Facebook telah diinvestasikan kembali pada situs start-up jejaring sosial amal yang ia dirikan, Jumo.

Sean Parker, adalah pendiri situs layanan bagi pakai file Napster. Ia adalah orang pertama yang menjabat sebagai Facebook President dan merupakan mentor Zuckerberg di masa-masa awal Facebook. Karakternya di film The Social Network dimainkan oleh Justin Timberlake. Seperti Saverin, ia pun tak kelihatan dalam daftar pemilik saham mayoritas, karena kemungkinan ia telah menjual bagiannya kepada orang lain. Setidaknya, ia diperkirakan masih memiliki saham Facebook dalam jumlah yang signifikan. Tak hanya di Facebook, Parker juga merupakan investor utama di situs layanan musik Spotify - yang mungkin juga bakal terkatrol ketika nanti layanannya bakal terintegrasi ke dalam Facebook.

Sheryl Sandberg adalah Chief Operations Officer Facebook yang berjasa membawa perusahaan yang masih muda berkembang menjadi perusahaan besar seperti saat ini. Ia sempat berkarir di Departemen Keuangan AS, kemudian sempat pula menduduki jabatan sebagai senior executive di Google. Kini Sherryl memiliki sekitar 0,1 % saham Facebook dan akan mendapat porsi saham yang lebih besar lagi di tahun-tahun yang akan datang. Ini sekaligus membuatnya menjadi salah satu dari sedikit miliarder wanita di Sillicon Valley.

Salah satu investor terbesar Facebook di awal-awal kemunculannya adalah, firma modal ventura Accel Partners. Saat itu bahkan Facebook masih bernama 'TheFacebook.com'. Investasi ini terjadi berkat jasa Jim Breyer, yang juga secara pribadi memiliki saham di Facebook. Bila ditotal, Breyer dan Accel menguasai lebih dari 11% saham Facebook, sehingga kini mereka merupakan pemilik saham terbesar selain Zuckerberg. Modal yang ditanamkan di awal US$ 13 juta (sekitar Rp 116 miliar) kini telah berbuah sebesar US$ 11 miliar (sekitar Rp 98 triliun).

Pendiri paypai dan pemodal ventura Peter Thiel adalah investor luar pertama Facebook, yang menanamkan modal sebesar US$ 500.000 (sekitar Rp 4,4 miliar) pada 2004. Kini bagiannya di Facebook diperkirakan senilai lebih dari US$ 2 miliar atau sekitar Rp 17,8 triliun.

Bintang rock yang merupakan vokalis U2 itu adalah salah satu pemegang saham Facebook. Firma investasi yang Bono dirikan Elevation Partners (jabatannya di firma itu adalah Managing Director), mengeluarkan uang sebesar US$ 210 juta untuk membeli sekitar 1% saham Facebook pada 2009. Kini, investasi itu telah berbuah, dan nilainya setara dengan sekitar US$ 1 miliar (sekitar Rp 9 triliun).

Microsoft sebenarnya sempat berniat untuk membeli Facebook pada 2007. Konon, Facebook sempat ditawar sebesar US$ 15 miliar (sekitar Rp 134 triliun). Namun Zuckerberg menolak tawaran produsen software raksasa itu - dan hanya melepas saham Facebook senilai US$ 240 juta serta menyetujui kemitraan strategis antara keduanya. Bagian saham Microsoft tadi kini ditaksir senilai lebih dari US$ 1 miliar.

Seorang artis grafiti bernama David Choe sempat disewa untuk menggambar mural di tembok-tembok di kantor pusat pertama Facebook di Palo Alto pada 2005. Sean Parker, yang saat itu menjabat sebagai president perusahaan, menyodorinya dua opsi pembayaran: dengan upah tunai senilai ribua dolar atau dengan saham Facebook. Saat itu Choe berpikir bahwa Facebook merupakan ide yang menggelikan dan tanpa harapan. Kendati demikian, Choe mengambil pilihan bagian saham. Pilihannya itu kemudian kini menjadi sesuatu yang sama sekali di luar dugaannya, senilai dengan uang lebih dari US$ 200 juta (sekitar Rp 1,7 triliun). Ini menjadikannya layak diberi gelar sebagai 'seniman paling beruntung dalam sejarah'.