- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hoegeng Imam Santoso ; Model Pemimpin Berkarakter


TS
rider.YaKuZa
Hoegeng Imam Santoso ; Model Pemimpin Berkarakter
Quote:
Hoegeng Imam Santoso
Model Pemimpin Berkarakter
Model Pemimpin Berkarakter
Quote:
Sebelumnya ane mohon maaf karena telah banyak kisah tentang bapak kita yang satu ini. Tentu Kaskuser semua sudah tau bukan? Sekedar untuk menyegarkan dan mengingat kembali kepada sosok yang satu ini. Pada kesempatan kali ini, sosok berikut akan kita bahas dari sudut pandang karakter. Ane jamin ini trit gak repost, soalnya ane sendiri yang ngetik dari sumbernya, buku Character Building.
Spoiler for Ini gan sumbernya (Numpang Narsis Dikit) ::

Quote:
Sosok Hoegeng telah banyak ditulis. Tetapi agaknya tidak pernah kita merasa jemu mengikuti perjalanan hidup sang legendaris ini. Saat Gusdur menjadi Presiden RI, dia berkata: Hanya dua orang polisi yang tidak bisa disogok. Polisi tidur dan Hoegeng. Ketika kelompok Petisi 50 mengadakan rapat di kediaman Ali Sadikin, yang empunya terkaget-kaget karena tidak jarang Hoegeng hanya naik bajaj. Yang bahkan untuk membayar PBB pun, Ali Sadikin ketika menjabat Gubernur DKI pernah membantu melunasinya.

Mengapa Hoegeng teguh pada pendiriannya untuk bersih, tidak korup, tidak takut dan terbuka? Yang penting dalam kehidupan manusia adalah kehormatan. Jangan merusak nama baik dengan perbuatan yang mencemarkan, kata bapaknya yang sampai akhir hayatnya tidak punya tanah dan rumah pribadi. Bagaimana kata-kata itu tidak berpengaruh karena bapaknya juga seorang pejabat. Bukan pejabatnya yang jadi soal. Tetapi kekuasaan yang dipegang bapaknya tidak membuat lupa diri. Ayah Hoegeng adalah Sukario Hatmodjo, pernah jadi Kepala Kejaksaan di Pekalongan.
Ketika ditugasi ke Kepala Bareskrim Sumatera Utara (Sumut), sikap Hoegeng memperlihatkan sosok dirinya. Ketika itu, Sumut terkenla dengan mafianya. Di hari pertama kedatangannya, Hoegeng disambut cara khas Mafia. Rumah pribadi dengan perlengkapan serta mobil telah disediakan cukong-cukong perjudian. Hoegeng menolak dengan cara tinggal di hotel sebelum dapat rumah dinas.

Namanya Mafia tidak boleh mati angin. Saat rumah dinas tersedia, sebelum Hoegeng datang, rumah itu telah dipenuhi oleh perabotan. Hoegeng memberi ultimatum agar barang-barang itu diambil kembali. Karena tidak digubris, akhirnya perabotan itu dikeluarkan dan diletakkan di tepi jalan di depan rumah dinasnya. Kota Medan gempar. Baru pertama kali ada seorang pejabat polisi tidak mempan disogok.
Dari Medan kembali ke Jakarta. Karena belum dapat rumah dinas, Hoegeng menumpang di garasi rumah mertua di Menteng. Sehari sebelum diangkat jadi Kepala Jawatan Imigrasi, dia minta kios kembang istrinya di Cikini ditutup. Dia khawatir orang akan membeli bunga yang dibeli dari kios milik istri seorang Kepala Jawatan Imigrasi itu. Yang membuat jantung berdegup kencang adalah kios itu tidak pernah lagi buka hingga kini.

Atas usul Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Hoegeng diangkat menjadi Menteri Iuran Negara dalam Kabinet Seratus Menteri. Saat ditawari mobil dinas, Hoegeng menjawab : Saya masih punya mobil dinas, dan cukup satu saja. Tugas saya sekarang mencari uang untuk negara. Bukan menghabiskan uang negara.
Pada zaman orde baru, Hoegeng diminta jadi Kapolri. Kasus Sum Kuning yang melibatkan anak pejabat dan tokoh Jogja diangkat. Juga kasus terbunuhnya mahasiswa ITB. Tapi akhirnya Hoegeng terjungkal saat menangani kasus mobil mewah selundupan Robby Tjahjadi. Hoegeng yang hendak melapor kasus selundupan ini tertegun. Karena yang hendak dilaporkan tengah berbincang dengan petinggi negeri ini.
Sejak saat itu dia tidak lagi pernah percaya pada orang nomor satu di Indonesia. Hari berlalu dan Hoegeng dipensiunkan dua tahun sebelum waktu pensiun tiba. Alasan pergantian Hoegeng adalah peremajaan. Tapi yang menggantikan ternyata dua tahun lebih tua usianya dibanding Hoegeng. Dalam pensiun itu, Hoegeng mengembalikan mobil dinas, satu-satunya mobil yang selama ini dipakai kemanapun.
Konon kabarnya, usai pensiun pun Hoegeng tidak punya rumah. Seperti bapaknya. Rekan-rekan Hoegeng berembug, yang akhirnya disepakati iuran yang mereka himpun, dibelikan rumah untuk ditempati Hoegeng dan keluarganya. Kemana-mana Hoegeng tidak risih naik bus umum.

Sosok Hoegeng terbayang. Tidak terasa rasa rindu akan pemimpin seperti ini memantul-mantul. Dalam kondisi carut marut begini, kata-kata Hoegeng jadi amat patut direnungkan : Pemerintah yang bersih harus dimulai dari atas. Seperti halnya orang mandi, guyuran air untuk membersihkan diri selalu dimulai dari kepala. Hoegeng pun berkata yang kemudian ini jadi kata-kata yang selalu mengingatkan sosok Hoegeng : Its nice to be important. Buts more important to be nice (Baik menjadi orang penting. Tapi yang lebih penting adalah jadi orang baik).
Dibalik wajah kebapakan Hoegeng dengan kacamata tebalnya, tersimpan keberanian dan ketegasan. Ketika lulus dari PTIK tahun 1952, Hoegeng yang masih muda dipanggil ke istana. Saat ditanya namanya, Presiden Soekarno berkata : Apa tidak salah itu. Kan seharusnya Sugeng. Mbok diganti Soekarno.
Hoegeng menjawab : Nggak bisa Pak. Karena Hoegeng itu dari orangtua saya. Kebetulan nama pembantu saya di rumah, juga Soekarno.
Kurang ajar, kamu, kata Presiden Soekarno sambil tertawa lepas.
Begitulah sosok Hoegeng. Disaat sekarang ini, amat jarang kita dapati karakter pemimpin seperti ini. Andaikan saja pemimpin di Indonesia berkarakter seperti beliau. Semoga Beliau diterima amal dan ibadahnya di sisi Allah SWT.
Buat agan agan dan aganwati sekalian, TS doakan mudah-mudahan menjadi sosok yang berkarakter.
Dan pesan TS terakhir,
trit ini. Agar kisah ini dapat dibaca oleh kaskuser yang lain. Dan bagi yang udah ISO, TS mengharapkan
,,,,,
Dengan me
trit ini, berarti agan agan dan aganwati sekalian telah ikut terlibat dalam mendukung pendidikan karakter di Indonesia, apalagi yang ngasi
, moga2 dapat pahala.
Salam Character Building!

Mengapa Hoegeng teguh pada pendiriannya untuk bersih, tidak korup, tidak takut dan terbuka? Yang penting dalam kehidupan manusia adalah kehormatan. Jangan merusak nama baik dengan perbuatan yang mencemarkan, kata bapaknya yang sampai akhir hayatnya tidak punya tanah dan rumah pribadi. Bagaimana kata-kata itu tidak berpengaruh karena bapaknya juga seorang pejabat. Bukan pejabatnya yang jadi soal. Tetapi kekuasaan yang dipegang bapaknya tidak membuat lupa diri. Ayah Hoegeng adalah Sukario Hatmodjo, pernah jadi Kepala Kejaksaan di Pekalongan.
Ketika ditugasi ke Kepala Bareskrim Sumatera Utara (Sumut), sikap Hoegeng memperlihatkan sosok dirinya. Ketika itu, Sumut terkenla dengan mafianya. Di hari pertama kedatangannya, Hoegeng disambut cara khas Mafia. Rumah pribadi dengan perlengkapan serta mobil telah disediakan cukong-cukong perjudian. Hoegeng menolak dengan cara tinggal di hotel sebelum dapat rumah dinas.

Namanya Mafia tidak boleh mati angin. Saat rumah dinas tersedia, sebelum Hoegeng datang, rumah itu telah dipenuhi oleh perabotan. Hoegeng memberi ultimatum agar barang-barang itu diambil kembali. Karena tidak digubris, akhirnya perabotan itu dikeluarkan dan diletakkan di tepi jalan di depan rumah dinasnya. Kota Medan gempar. Baru pertama kali ada seorang pejabat polisi tidak mempan disogok.
Dari Medan kembali ke Jakarta. Karena belum dapat rumah dinas, Hoegeng menumpang di garasi rumah mertua di Menteng. Sehari sebelum diangkat jadi Kepala Jawatan Imigrasi, dia minta kios kembang istrinya di Cikini ditutup. Dia khawatir orang akan membeli bunga yang dibeli dari kios milik istri seorang Kepala Jawatan Imigrasi itu. Yang membuat jantung berdegup kencang adalah kios itu tidak pernah lagi buka hingga kini.

Atas usul Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Hoegeng diangkat menjadi Menteri Iuran Negara dalam Kabinet Seratus Menteri. Saat ditawari mobil dinas, Hoegeng menjawab : Saya masih punya mobil dinas, dan cukup satu saja. Tugas saya sekarang mencari uang untuk negara. Bukan menghabiskan uang negara.
Pada zaman orde baru, Hoegeng diminta jadi Kapolri. Kasus Sum Kuning yang melibatkan anak pejabat dan tokoh Jogja diangkat. Juga kasus terbunuhnya mahasiswa ITB. Tapi akhirnya Hoegeng terjungkal saat menangani kasus mobil mewah selundupan Robby Tjahjadi. Hoegeng yang hendak melapor kasus selundupan ini tertegun. Karena yang hendak dilaporkan tengah berbincang dengan petinggi negeri ini.
Sejak saat itu dia tidak lagi pernah percaya pada orang nomor satu di Indonesia. Hari berlalu dan Hoegeng dipensiunkan dua tahun sebelum waktu pensiun tiba. Alasan pergantian Hoegeng adalah peremajaan. Tapi yang menggantikan ternyata dua tahun lebih tua usianya dibanding Hoegeng. Dalam pensiun itu, Hoegeng mengembalikan mobil dinas, satu-satunya mobil yang selama ini dipakai kemanapun.
Konon kabarnya, usai pensiun pun Hoegeng tidak punya rumah. Seperti bapaknya. Rekan-rekan Hoegeng berembug, yang akhirnya disepakati iuran yang mereka himpun, dibelikan rumah untuk ditempati Hoegeng dan keluarganya. Kemana-mana Hoegeng tidak risih naik bus umum.

Sosok Hoegeng terbayang. Tidak terasa rasa rindu akan pemimpin seperti ini memantul-mantul. Dalam kondisi carut marut begini, kata-kata Hoegeng jadi amat patut direnungkan : Pemerintah yang bersih harus dimulai dari atas. Seperti halnya orang mandi, guyuran air untuk membersihkan diri selalu dimulai dari kepala. Hoegeng pun berkata yang kemudian ini jadi kata-kata yang selalu mengingatkan sosok Hoegeng : Its nice to be important. Buts more important to be nice (Baik menjadi orang penting. Tapi yang lebih penting adalah jadi orang baik).
Dibalik wajah kebapakan Hoegeng dengan kacamata tebalnya, tersimpan keberanian dan ketegasan. Ketika lulus dari PTIK tahun 1952, Hoegeng yang masih muda dipanggil ke istana. Saat ditanya namanya, Presiden Soekarno berkata : Apa tidak salah itu. Kan seharusnya Sugeng. Mbok diganti Soekarno.
Hoegeng menjawab : Nggak bisa Pak. Karena Hoegeng itu dari orangtua saya. Kebetulan nama pembantu saya di rumah, juga Soekarno.
Kurang ajar, kamu, kata Presiden Soekarno sambil tertawa lepas.
Begitulah sosok Hoegeng. Disaat sekarang ini, amat jarang kita dapati karakter pemimpin seperti ini. Andaikan saja pemimpin di Indonesia berkarakter seperti beliau. Semoga Beliau diterima amal dan ibadahnya di sisi Allah SWT.
Buat agan agan dan aganwati sekalian, TS doakan mudah-mudahan menjadi sosok yang berkarakter.
Dan pesan TS terakhir,


Dengan me


Salam Character Building!
Numpang promo gan.....
Spoiler for Polo Shirt Kaskus With Your ID:



0
5.4K
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan