Pembelaan Seorang Perokok -2

Tingkah Gendon yang terobsesi membela dirinya yang ahli hisap, membuat ane semakin mlongo.
Dia berlagak seorang pakar ngomongin soal dampak negatif yang terjadi kalo rokok dilarang ato pabrik ditutup, gak bole produksi.
Katanye nech, bukan perokok aje yang punya ketergantungan pada rokok.

1. Bininya Perokok
   Karena lakinya kehilangan kreatifitas dan badan terasa lemes, kerja tak bergairah, bawaannya tidur mulu. Percekcokan akan meningkat krn kebutuhan istri baik lahir maupun batinnya akan terlantar. Pepatah bilang kekacauan diawali dari kekacauan di dalam rumah tangga.
   
2. Bos Pabrik Rokok.
   Bos pabrik rokok jelas sangat bergantung pada rokok. Kalo pabriknya berhenti dia kehilangan mata pencaharian dan menghadapi demo besar-besaran dari para buruh. Untuk alih usaha jelas tidak mungkin, krn butuh modal sangat besar untuk memberikan kursus dan pelatihan kpd buruh pabrik rokok yg jumlahnya ribuan, yg rata2 tidak mempunyai keahlian dibidang lain. Persoalannya begitu kompleks hingga dia bisa terkena depresi akut. Hal ini tidak akan dialami oleh orang yang kecanduan rokok.
   
3. Para Pedagang / Pengusaha Kecil Menengah.
   PHK besar-besaran meningkatkan jml angka pengangguran, membuat daya beli masyarakat rendah. Berdampak negatif pada sektor riil yaitu penurunan omset penjualan hingga 70% (biasanya yag paling laku rokok). Akan banyak usaha kecil menengah yang gulung tikar. Hal ini bisa memicu terjadinya krisis ekonomi seperti yang terjadi di eropa belakangan ini.
   
4. Internist & Dokter Gigi.
   Menurunnya angka kejadian penyakit pembuluh darah dan jantung paru membuat internist tidak laku. Tidak adanya rokok akan membuat perokok sering sikat gigi untuk menghilangkan rasa asem di mulutnya. Hingga giginya sgt sehat, tidak perlu lagi periksa bwt menghilangkan karang/ plak pada gigi. Yang dirugikan tentu Internist dan Dokter Gigi, terutama yang praktek swasta. Dia akan kehilangan banyak pasien. Apa yang dibayangkan waktu kuliah dulu tak sama dengan kenyataan yang ada. Dia bisa menderita anxietas, stress hingga depresi ringan.
   
5. Para Aktivis Anti Rokok
   Bila ada rokok, para aktivis ini sangat bersemangat untuk berkampanye. Biaya propaganda mereka, jauh lebih besar dari harga sebungkus rokok.
   Dengan diberhentikannya pabrik rokok, mereka akan kehilangan semangatnya, dan pasti tidak bisa beraktivitas. Mereka akan mengalami Post Power Syndrome. Bila tidak segera ditangani bisa terkena stroke atau gagal jantung. (Lebih parah dari perokok ya??)
   
6. Para Politisi
   Seperti diketahui bahwa rokok memberikan kontribusi sebesar 7,5 trilliun setahun, belum termasuk retribusi iklan rokok. Bahkan ada agenda untuk menaikan pajak rokok dari 12% menjadi 25%. Bisa dibayangkan berapa pemasukan yang akan didapat. Penutupan pabrik rokok akan menurunkan Pendapatan Anggaran Negara. Kinerja politisi akan menurun karena mereka tidak bisa membuat anggaran untuk membangun gedung dengan ruangan yang nyaman, membuat seragam, membangun arena fitness, pengadaan pengharum ruangan atau kalender yang sangat menunjang kerja mereka.
   Maka dari itu tak ada yang bisa berbuat apa-apa, bahkan sekarang banyak bermunculan rokok lokal dengan harga yang sangat terjangkau untuk kalangan ekonomi menengah kebawah. Dan mereka hanya bisa memberikan sedikit tulisan pada bungkus rokok: PERINGATAN: MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.

Emang ngaco tuh si Gendon!!!!

Agan2, jangan kasih ataw ya.. baru blajar trit nech..
Yang punya ane dikasi dunk..