Jakarta - Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta terus berusaha memperbaiki diri agar penumpang khususnya kaum wanita merasa aman dan nyaman menggunakan bus rapid transit (BRT) tersebut. Salah satunya yaitu dengan menyediakan area khusus wanita.

Meski pelayanan itu dinilai cukup positif, namun belum menjawab sepenuhnya permasalahan yang sesungguhnya terjadi selama ini.

"Karena sebetulnya saya melihat permasalahannya itu adalah bagaimana bisa mengurangi kepadatan penumpang di dalam bus," terang anggota komunitas Suara TransJakarta, David, kepada detikcom, Jumat (23/12/2011).

David menilai, yang seharusnya dipikirkan BLU adalah bagaimana bisa menyelesaikan masalah keterangkutan penumpang tersebut. Karena penerapan area khusus ini justru hanya akan menimbulkan pro dan kontra karena efektifitasnya cenderung diragukan.

"Menyelesaikan masalah keterangkutan tersebut yang paling utama tentunya dengan menambah armada, penambahan stasiun pengisian BBG dan terus meningkatkan operasi sterilisasi jalur," jelasnya.

Selain itu dia juga menilai penerapan area khusus wanita itu, masih menimbulkan ambigu. Sebab, BLU mengatakan saat jam sibuk atau jam padat, pada area ini boleh bergabung antara pria dan wanita.

"Nah di situ tidak ditegaskan pada jam-jam berapa saja yang dimaksud dengan jam sibuk itu. Harusnya aturan itu dulu ditegaskan, sehingga petugas on board yang berjaga dapat bersikap tegas juga ketika ada penumpang pria yang memasuki area khusus wanita ketika jam tersebut sudah berakhir," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, BLU TransJakarta menegaskan kembali area khusus wanita di bus TransJ kali ini di dalam bus dengan memasang bendera penanda bertuliskan 'Area Khusus Wanita' di dalam bus.

"Hari ini penegasan kembali area khusus wanita, karena hari ini bertepatan dengan Hari Ibu," ujar Kepala BLU TransJakarta M Akbar pada detikcom, Kamis (22/12/2011).

Bendera penanda ini dipasang untuk menandai batas khusus wanita yang memisahkan bagian depan dan bagian belakang, dekat di pintu masuk bus di bagian tengah. Bendera penanda ini berukuran 15x50 cm, berwarna sangat feminin, merah muda dan ungu, bertuliskan 'Area Khusus Wanita' berwarna hitam. Bendera penanda ini semua dipasang di seluruh bus TransJ. Selain itu ada juga stiker-stiker yang dipasang di kaca-kaca bus bagian depan yang menegaskan bahwa wilayah itu khusus wanita. Bagaimana dengan wanita yang bersama suami atau tak mau berpisah tempat duduk dengan pasangannya?

"Ya yang di belakang boleh laki-laki dan wanita, terutama wanita yang didampingi pasangannya dan tidak mau kepisah," jelas Akbar.