Masih ingatkah Anda dengan sebuah mesin tik? Dahulu, kita masih menggunakan mesin tik untuk mengetikkan naskah atau apapun itu dalam sebuah kertas. Mesin tik bisa dibilang sebagai bagain dari sejarah keyboard, seperti halnya mesin tik keyboard memiliki kesamaan yang tidak jauh berbeda dari segi bentuk dan fungsinya. Perbedaan yang paling mencolok hanya terletak pada hasil output-nya saja. Jika kita menggunakan sebuah mesin tik, ketika ada kesalahan penulisan kita tidak bisa menghapusnya bahkan membatalkan sebuah penulisan.

Keyboard merupakan bagian dari alat pengolahan data pada komputer yang berfungsi untuk memasukkan huruf, angka, dan karakter-karakter khusus sebagai medium bagi penggunanya dalam melakukan perintah-perintah yang diperlukan, seperti menyimpan file dan membuka file. Sejarah Keyboard dimulai dari Penciptaan sebuah alat yang memang terinspirasi dari mesin tik yang dirancang oleh Christopher Latham sekitar tahun 1868 silam.

Pada saat itu keyboard komputer ini mulai dipasarkan pada tahun 1877 oleh Perusahaan Remington. Ketika menggunakan mesin tik, seringkali terjadi kegagalan mekanik jika kita menekan tombolnya terlalu cepat, hal ini diakibatkan karena batang-batang huruf (slug) yang menghentak pita warna saling mengait satu sama lainnya.

Solusi dari masalah tersebut, Christopher lantas mengacak urutan huruf hingga terciptalah sebuah kombinasi yang dianggap paling sulit dalam pengetikkan. Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahan-kesalahan mekanik yang sering terjadi seperti sebelumnya. Pada tahun 1973 susunan mesin tik itulah yang akhirnya dipakai sebagai input komputer yang secara resmi diakui sebagai keyboard standar ISO (International Organization).

Untuk beberapa susunan keyboard standar lainnya yang dipakai saat ini di antaranya ASK (American Simplified Keyboard atau yang lebih populer dengan sebutan Dvorak, susunan keyboard ini ditemukan oleh Dr. August Dvorak tahun 1940 lalu. Menurut penelitian, susunan keyboard Dvorak memungkinkan penggunanya mengetik dengan lebih mudah dan efisien. Tetapi produk Dvorak akhirnya harus tunduk kepada produk QWERTY yang telah menguasai organisasi-organisasi di dunia.

Satu-satunya pengakuan yang datang adalah dari ANSI (American National Standard Institute yang mengakui sususnan keyboard Dvorak sebagai versi alternatif pada tahun 1970. Susunan lainnya yang hampir serupa dengan QWERTY adalah QWERTZ yang kini dipakai di beberapa negara di antaranya Hungaria, Jerman, Swiss dan sebagainya. Lalu susunan keyboard AZERTY yang digunakan oleh negara Perancis dan Belgia.

Keypad QWERTY sebenarnya diciptakan untuk memperlambat pengetikan. Hal ini dilakukan karena ketika mesin ketik pertama kali diperkenalkan, sistem pengetikkan yang terlalu cepat malah akan mengakibatkan batang-batang huruf menjadi saling bertabrakan akibat adanya gerakkan naik turun. Hal inilah yang menyebabkan beberapa huruf seperti huruf vocal dan beberapa huruf konsonan dipindahkan posisinya. Tetapi untuk keyboard QWERTY bagi komputer hal ini tidak berlaku karena tidak membutuhkan jarum-jarum mekanik untuk menulis.

Tombol keypad yang muncul pada ponsel touch tone merupakan sebuah standar untuk dual tone sistem multi frekuensi dalam tombol tekan baru yang dikenalkan pada tahun 1960, keypad ini secara bertahap menggantikan sebuah rotary dial (tombol putar).

Perhatikan tombol ponsel standar di bawah ini :

0 = tidak ada
1 = tidak ada
2 = ABC
3 = DEF
4 = GHI
5 = JKL
6 = MNO
7 = P (Q) RS
8 = TUV
9 = WXY (Z)

Sistem keypad tersebut telah digunakan di Amerika Serikat untuk mengingat nomor telepon dengan mudah. Yang terakhir, huruf pada tombol juga diperlukan untuk memasukkan teks pada ponsel, memasukkan nama dalam buku telepon, dan lain sebagainya. Ketika merancang atau memilih ponsel baru, penerbitan atau penggunaan phonewords, salah satunya harus menyadari bahwa ada beberapa standar untuk pemetaan huruf ke nomor pada keypad telepon selama bertahun-tahun.

Setelah diperkanalkannya sebuah ponsel, tata letak susunan huruf pun mulai mengikuti standar internasional baru yaitu ITU E.161 / ISO 9995-8. Karena smartphone mulai bermunculan dengan desain keypad yang lebih penuh dari keypad tradisional, pengguna harus menjalankan langkah-langkah tambahan untuk memanggil nomor yang berisi huruf demi kenyamanan. Misalnya pada perangkat BlackBerry tertentu, pengguna harus menekan tombol Alt dengan diikuti huruf yang dikehendaki, sehingga perangkat akan menghasilkan nada DTMF yang tepat. Aplikasi telepon pertama yang tidak menggunakan dial pad adalah Blink. Keypad biasanya dapat diterangi cahaya dari dalam terutama untuk penggunaan mobile.