Nenek Pemilik Kontrakan 3

Clero

27-11-2011 12:17

maaf sebelumnya kalau emoticon-Purple Repost

saya hanya mencoba menghibur,kalau boleh minta emoticon-Blue Guy Cendol (L)

tapi jangan ditimpuk emoticon-Blue Guy Bata (L)

langsung aja nih ya, cekibrout!

Nenek Pemilik Kontrakan

berawal dari lanjutan cerita Nenek Pemilik Kontraka 2 yang rabun dan selalu curigaan
tokoh:

Quote:

1. Suti ( Nenek Pemilik Kontrakan dengan mata rada rabun dan sedikit pikun )
2. Sali ( Preman Remaja yang Baru Berusia 18 tahun )
3. Ali ( Sahabat Sali yang Kelakuannya Rada Dongo )
4. Arsel ( Anak Kecil Tetangga Nenek Suti )
5. Eva ( Ibu Arsel )

Setelah bangun dari tidur panjangnya si Nenek Suti langsung menghampiri cucunya. Beberapa menit kemudian datanglah sebuah preman remaja.

Quote:

Sali : "bener nih kontrakannya"
Ali : "iya bos,katanya disini murah"
Suti : "kalian mau apa kesini? Mau merampok ya!"
Sali : "ENGGA! ENGGA! Kami datang mau ngontrak"
Suti : "oh kirain mau macam-macam sama nenek" ( sambil senyum-senyum )
Ali : ( dalam hati ) "astaga nih nenek,kayanya doyan ama gua"

Setelah menunjukan kontrakan kepada preman tersebut, Nenek Suti kembali kerumahnya.

Malam pun tiba,2 preman ini berkeluyuran menuju tongkrongannya. Mabuk-mabukan, memakai narkoba dan memalak orang adalah kerjaan mereka sehari-hari. Dengan keadaan tidak sadar 2 preman ini kembali ke kontrakan.

Quote:

Ali : "bos,ini bakaran taro mana?"
Sali : "taro sono aja noh deket pintu ajaib tempat kita masuk tadi. Gak ada yang tau juga kalau ditaro disono"

Pagi hari saat 2 preman ini tertidur Nenek Suti ingin membeli serbuk teh kewarung. Saat ia melihat kontrakan preman ini terbuka nenek main masuk aja dan memeriksa seisi kontrakannya.

Quote:

Suti : "wah ada daun teh disini. Ambil aja deh dari pada kewarung. Lagipula daun teh ini kayanya enak"

Nenek yang tidak tau bahwa yang dia bawa itu ganja langsung menuangkannya di air panas. Diminumnya teh itu dan diberikan juga kepada cucunya.

Quote:

Nenek : ( sambil gak sadar ) "waduh gila ini teh enak bener dah,beli dimana ya tuh 2 bocah"

Nenek yang sedang gak sadar ini pergi mengambil lagi daun ganja di kontrakan si preman sampai habis. Tiba-tiba lewatlah seorang anak kecil depan kontrakan.

Quote:

Nenek : "woi cucuku,jangan main mulu. Sini cepet pulang,kamu kok cepet banget ya gedenya"
Arsel : "apaan nek? Saya perasaan segini-segini aja"
Nenek : "ayo pulang,nenek buatin teh enak buat kamu dijamin kamu suka"
Arsel : "wah,makasih nek"

Setelah Arsel meminumnya terjadilah perbincangan orang idiot disini. Arsel yang tiba-tiba terpengaruh oleh Nenek bahwa dia adalah cucunya,disamper oleh Ibu Arsel. Dengan kondisi tidak sadar Arsel berbicara kepada ibunya.

Quote:

Eva : "Sel ayo pulang udah sore ini"
Arsel : "Lu siapa? Gua bukan anak lo!"
Eva : "Astagfiruloh, mamah kutuk kamu jadi batu"
Arsel : "kutuk aja,gua gak takut"
Eva : "kamu kenapa jadi kaya gini sih? Siapa yang ajarin kamu!"

Tiba-tiba Nenek Suti pun keluar untuk ikut berdebat.

Quote:

Suti : "sembarangan va kamu ngomong,ini cucu nenek"
Eva : "heh,nenek yang ngaco. Ini anak saya! Jadi nenek ya yang ngajarin gak bener"
Suti : "banyak omong kamu!"

Nenek Suti yang sedang berdebat tiba-tiba menawarkan minum kepada Ibu Arsel.

Quote:

Eva : "wah enak-enak"
Suti : "sekarang percaya kan ini cucu nenek"
Eva : "iya,emang bener ini cucunya nek. Lagipula saya juga lupa udah punya anak atau belum"
Suti : "kamu memang tinggal dimana?"
Eva : "saya juga lupa,kayanya saya nyasar disini. eh nek,itu bayi lucu banget. Cucunya ya nek? Kaya udah mati gitu"
Suti : "ini cucu saya udah gede,gak ada lagi"
Eva : "ituloh yang di gerobak bayi"

Nenek Suti seketika langsung sadar walau agak mabok sedikit.

Quote:

Suti : "astagfirulah cucuku, cepat-cepat panggil dokter"
Eva : "iya-iya nek sebentar"

Eva pergi ke kamar preman yang dikiranya itu adalah rumah sakit.

Quote:

Eva : "pak ada pasien sekarat di sana. ikut saya buruan"
Sali : "iya-iya,ayo buruan"
Ali : ( dalam hati ) "wah tuh orang kayanya sarap,dikira kita dokter apa ya?"

Sesampainya ditempat nenek...

Quote:

Sali : "mana yang sekarat?"
Suti : "ini cucu saya sekarat"
Sali : "wah ini mah gak kenapa-kenapa,cuma lagi perlu istirahat kayanya. Memang nenek apain tadi?"
Suti : "tadi pagi saya jemur lalu mandikan dan tadi ngasih susu sama minum teh"
Sali : "mungkin susunya udah basi nek?"
Suti : "masih bagus kok,apa mungkin tehnya ya?"
Sali : "tehnya kenapa nek?"
Suti : "saya ngambil di kamar orang baru disebelah kayanya teh itu busuk"
Sali : "teh yang mana perasaan saya gak punya teh"
Suti : "loh kamu orang kamar itu ya? Nenek kira dokter"
Eva : "ini dokter nek"
Ali : "lah ini orang kenapa pada ngaco gini ya? itu bocah mondar mandir sambil ngitungin jari terus ini emak-emak ngira gua dokter. Kayanya ada yang gak beres"
Sali : "yang nenek minum ngambil dari kamar saya yang dibelakang pintu ya?"
Suti "iya memangnya kenapa?"
Sali & Ali : ( hanya bisa pasrah )
Sali : "gak papa kok nek,saya balik ke kamar dulu ya. Kalian istirahat aja"
Ali : "bos mereka ngabisin ganja kita?"
Sali : "yaudahlah biarin aja, gara-gara lo juga ini naro sembarangan"
Ali : "loh kok bos nyalahin saya"
Sali : "lah lu kenapa naro situ"
Ali : "lah itu kan bos yang nyuruh"
Sali "banyak bacot lo!"

perkelahian pun terjadi antara Sali & Ali yang akhirnya beranjak ke kantor polisi. Nenek Suti ditahan karena diduga menyebarkan ganja dan mengajarkan kepada anak kecil. Arsel & Ibu Arsel hingga 2 hari tetap berada di rumah nenek. Arsel tetap menghitungi jarinya sambil mondar mandir & Eva menghitung jumlah lantai yang ada dirumah nenek tanpa berhenti.
#diduga mereka jadi gila karena meminum air teh wasiat tersebut

Sekian..

maaf gan kalau ceritanya jelek saya hanya mencoba menghibur,jika ada kesalahan dan kemiripan tokoh tolong dimaafkan emoticon-Ngakak