Félix Faure adalah presiden Perancis dari 1895 sampai kematiannya pada 1899. Kepresidenannya terkenal karena aliansi Franco-Rusia dan urusan Dreyfus. Faure meninggal dunia setelah mengalami episode penyakit apopleksia di tempat tidur bersama wanita simpanannya, Marguerite Steinheil, dengan rumor bahwa ia meninggal saat menerima oral seks darinya. Sementara kisah sesungguhnya, tentu saja, masih diselimuti kegelapan, dan telah menjadi contoh terkenal dari skandal politik. Makamnya menunjukkan dia terbungkus kain (bendera?), berbaring di tempat tidur kematiannya. George Clemenceau memberi tulisan di batu nisan: 'Il voulait être Céwar, il ne fut sue Pompée.' Terjemahannya : "Dia ingin menjadi Kaisar, akhirnya menjadi Pompey" atau "Dia ingin menjadi Kaisar,berakhir dipompa."

Georges Rodenbach, penulis dan penyair Belgia abad ke-19, mungkin saat ini paling terkenal karena novelnya Bruges-la-Morte. Karya ini kemudian berubah menjadi opera Die Stadt Tote. Makamnya menunjukkan arca perunggu menyeruak keluar dari kubur. Jika kematian tidak bisa menghentikannya, saya pikir, mungkin dia layak perhatian.

Jean-Baptiste Poquelin, lebih dikenal sebagai Molière, adalah salah satu komik dramawan terbesar sepanjang masa. Seperti Felix Faure, banyak orang yang belum mendengar atau tahu cerita tentang kematiannya. Molière menderita selama bertahun-tahun dari TBC. Meskipun sakit, Molière bersikeras dirinya bisa tampil bermain Le Malade Imaginaire. Saat bermain di atas panggung, dia terbatuk-batuk, dan meninggal kemudian setiba di rumah. Karena Molière adalah seorang aktor, dia tidak diizinkan untuk dikubur di tanah suci, namun karena intervensi dari raja, ia akhirnya diizinkan dimakamkan pada tahun 1817 dii Père Lachaise.

Chopin adalah master piano solo. Karyanya masih membingungkan sekaligus mencengangkan penonton hingga hari ini. Chopin dibesarkan di Warsawa tetapi menetap di Perancis di kemudian hari. Ia memetap di Paris hingga meninggal, setelah pertempuran panjang dengan penyakit paru-paru akut. Ia dimakamkan di Père Lachaise, dihiasi dengan banyak tandan bunga, dan monumen patung surmounting, Euterpe, yang menangis sebuah kecapi rusak.

Morrison, vokalis The Doors, memiliki sebuah makam sangat sederhana, tetapi salah satu yang paling populer di areal kuburan ini. Setelah Morrison meninggal pada tahun 1971, karena overdosis obat yang dicurigai di Paris, ia dimakamkan di Père Lachaise. Ada yang unik, saat pemakaman usai dan menempatkan penanda sederhana di kuburannya, seseorang telah mencurinya. Hal yang sama terjadi pada patung Morrison saat ditempatkan diatas batu nisannya. Banyak pengunjung meninggalkan sesuaut di atas kuburan Morrison, tapi banyak juga menulis puisi atau pesan lain di sekitar batu nisannya. Pada tahun 2008, dilaporkan bahwa pihak pemakaman telah menyewa penjaga khusus untuk memastikan bahwa pengunjung ke makam Morrison tidak melakukan lebih banyak kerusakan juga makam terkenal lainnya. Sekarang sebuah blok sederhana dari batu dibuat dengan tulisan, dalam bahasa Yunani, ‘According to his own daimon.’

Sidonie-Gabrielle Colette, atau hanya dikenal sebagai Colette, dikenal untuk karya novelnya, atau tulisan-tulisannya yang lain, serta kehidupan cintanya. Dia adalah wanita pertama di Perancis yang mendapatkan pemakaman kenegaraan. Kuburannya selalu dihiasi dengan bunga-bunga.

Gericault hidup hanya tiga puluh dua tahun saat penyakit TBC membuatnya meninggal, tapi ia meninggalkan lukisan terkenal yang mempengaruhi Gerakan Romantic. "Rakit dari Medusa (Raft of the Medusa) ' adalah salah satu lukisan paling banyak dikunjungi di Louvre. Makamnya di Père Lachaise adalah karya senirupanya sendiri. Monumen yang diatapi oleh perunggu dengan Gericault memegang kuas cat dan palet. Di sisi makam ada versi perunggu dari The Raft dari Medusa, sehingga setiap orang yang lewat bisa melihat kejeniusannya.

Victor Noir lebih terkenal karena kematian dan makamnya daripada hidupnya. Noir lahir dengan nama Salmon Yvan, tetapi mengadopsi nama pena Victor Noir ketika dia pindah ke Paris untuk mengambil jurusan jurnalisme.
Pada bulan Desember 1869, perselisihan pecah antara dua surat kabar Korsika, La radikal Revanche, tempat Noir bekerja, dengan loyalis pemerintah L'Avenir de la Corse. Dan puncaknya, Pangeran Pierre Bonaparte dikecam staf la Revanche sebagai pengecut dan pengkhianat. Sang pangeran tersinggung dan menuntut kepuasan.
Menurut Fonvieille, Pangeran Bonaparte menampar wajah Noir dan menembaknya mati. Namun versi dari Pangeran, tindakakannya dipicu oleh Noir yang tersinggung dan memukulnya pertama kali, setelah itu ia menarik pistolnya dan menembak agresornya itu. Itulah versi yang kemudian diterima oleh pengadilan.

Sebuah patung perunggu seukuran dipahatkan oleh Jules Dalou untuk menandai makamnya, digambarkan dalam gaya yang realistis seolah-olah dia baru saja jatuh di jalanan, menjatuhkan topinya yang digambarkan di sampingnya. Patung ini memiliki tonjolan yang sangat nyata dalam celana Noir itu. Hal ini telah membuatnya menjadi salah satu kenangan yang paling populer bagi perempuan untuk mengunjungi di pemakaman terkenal. Mitos mengatakan bahwa menempatkan bunga di atas topi terbalik setelah mencium patung di bibir dan menggosok daerah genital yang akan meningkatkan kesuburan, membawa kehidupan seks bahagia, atau, dalam beberapa versi, mendapatkan jodoh dalam tahun itu.

Kisah cinta antara Abelard dan Heloise adalah salah satu roman yang paling terkenal dari abad pertengahan. Abelard adalah salah satu filsuf besar Perancis dan logicians pada zamannya. Menjadi salah satu guru besar waktu, ia disewa untuk mengajar Heloise, seorang wanita bangsawan muda yang kaya. Heloise dan Abelard memulai sebuah affair yang menyebabkan lahirnya anak diluar pernikahan. Ketika paman Heloise menemukan tentang perselingkuhannya, Heloise ditempatkan di biara dan Abelard kemudian dikebiri. Keduanya saling berkirim surat satu sama lain selama sisa hidup mereka - yang membuat mereka terkenal. Tulang-tulang dari dua kekasih dikuburkan bersama di bawah sebuah makam besar pada tahun 1817.

Oscar Wilde mungkin adalah makam yang paling terkenal di Père Lachaise. Wilde meninggal di Prancis setelah meninggalkan Inggris untuk menghindari rasa malu karena mempertahankan keyakinannya. Oscar Wilde Fingal O'Flahertie Wills (16 Oktober 1854 - 30 November 1900) adalah seorang penulis dan penyair Irlandia. Setelah menulis dalam bentuk yang berbeda sepanjang tahun 1880-an, dia menjadi salah satu dramawan London yang paling populer di awal 1890-an.
Wilde meninggal karena meningitis serebral (penyakit telinga) pada tanggal 30 November 1900.
Terukir di makam adalah puisi dari Ballad of Reading Gaol karya Wilde:
And alien tears will fill for him
Pity’s long-broken urn,
For his mourners will be outcast men,
And outcasts always mourn.