Buat yang belum tau HARRP itu apa, silakan dibaca dulu arti HARRP menurut Wikipedia di bawah ini:



The High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP) is an ionospheric research program jointly funded by the U.S. Air Force, the U.S. Navy, the University of Alaska, and the Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).

Built by BAE Advanced Technologies (BAEAT), its purpose is to analyze the ionosphere and investigate the potential for developing ionospheric enhancement technology for radio communications and surveillance purposes.

The HAARP program operates a major Arctic facility, known as the HAARP Research Station, on an Air Force–owned site near Gakona, Alaska.
The most prominent instrument at the HAARP Station is the Ionospheric Research Instrument (IRI), a high-power radio frequency transmitter facility operating in the high frequency (HF) band. The IRI is used to temporarily excite a limited area of the ionosphere. Other instruments, such as a VHF and a UHF radar, a fluxgate magnetometer, a digisonde, and an induction magnetometer, are used to study the physical processes that occur in the excited region.

Work on the HAARP Station began in 1993. The current working IRI was completed in 2007, and its prime contractor was BAE Systems Advanced Technologies.

As of 2008, HAARP had incurred around $250 million in tax-funded construction and operating costs.

HAARP has been blamed by conspiracy theorists for a range of events, including numerous natural disasters.

=========================================================

Okay, point gw itu yang di bold

Isu ini tadinya dikira HOAX belaka karena emang blm ada bukti sahih yang menunjukkan kalo semua bencana besar yang ada di dunia ini, diakibatkan oleh aktivitas alat yg disebut HARRP itu.

Tapi beberapa fenomena alam yang begitu unik memang terjadi dan suka dikait2kan dengan aktivitas HARRP itu. Ini salah satu contoh fenomena2 alam tersebut:



Sekali lagi, semua itu terlalu jump to conclusion kalau kita mau bilang itu akibat dari aktivitas HARRP

Tapi dalam beberapa gempa besar, seperti di Aceh (2004), Jepang (2011), dan Pangandaran (2006), ternyata gak lepas dari pantauan masyarakat mengenai fenomena2 aneh yang terjadi sebelumnya.

Untuk gempa yang di Aceh dan di Jepang, okelah gw gak mau bahas karena lack of information / evidence tersebut

Tapi kalo gempa plus tsunami yang ada di Pangandaran (2006), silakan diliat fnomena2 aneh yg terjadi di bawah ini:

Terjadinya awan cendawan (nuklir) ketika Gempa Pangandaran Terjadi.



Ini Video-nya:



Ternyata saat itu, awan nuklir tersebut tidak hanya disaksikan via video tersebut. Ada seorang nelayan Australia yang mengabadikannya lewat foto, karena shock dan bungkam selama 2 tahun.

Setelah 2 Tahun Bungkam Akhirnya Sang Nelayan Australia itu Mengungkapkan Rasa Bersalah nya yang gak kunjung Hilang terus menghantuinnya hari ke hari akhirnya sang nelayan Australia berhasil kami wawancarai, berikut ini sedikit kutipan dari hasil wawancara via phone :

“Oh My GOD, I don’t believe it, I only fell silent said nothing saw this incident and unintentionally immortalised this incident, but sorry from me because just now I revealed the very frightening mystery”

Berikut Berapa Bukti Atas Kebenaran Sang Nelayan Australia Tersebut :

Hasil Jepretan Sang Nelayan :



Ternyata semakin menimbulkan banyak misteri tentang keterkaitan antara fenomena aneh yang terjadi di atmosfir, dengan bencana2 alam yang terjadi.

Dan pernah juga ada pengamatan dari beberapa orang, tentang munculnya fenomena aneh di atmosfir sesaat sebelum gempa besar terjadi. Ini contohnya:




Dari berbagai pengamatan, ternyata memang ada fenomena2 aneh di atmosfir ketika gempa besar terjadi...

Kalau HARRP itu adalah suatu device yang maha besar untuk mempelajari (bahasa halus dari: mengendalikan) cuaca,