PEKALONGAN, KOMPAS.com- Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono mengungkapkan, produk tekstil batik yang asli adalah yang dikerjakan secara tradisional. Artinya, produk tekstil batik dibuat dengan canting dan malam. Ia mengatakan, hal itu sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Unesco, yang merupakan lembaga dunia yang telah memberikan pengakuan batik sebagai The Intangible Cultural Heritages pada 2 Oktober 2009 lalu.

Definisi batik seperti yang disampaikan Tim Cetak Biru Pelestarian dan Pengembangan Batik Nasional adalah kain dengan ragam hias (motif dan warna) yang merupakan ekspresi budaya yang memiliki makna simbolis yang diyakini oleh masyarakatnya, dan dihasilkan dari sumber daya insani dengan keterampilan tertentu dengan menggunakan alat canting dan atau cap untuk menorehkan cairan malam panas sebagai perintang warna.

Pernyataannya ini menanggapi adanya batik impor yang dinilainya hanya merupakan tekstil bermotif batik.

"Mari kita jujurlah kepada diri sendiri. Itu (tekstil batik impor asal RRT) adalah tekstil motif batik," kata Ani, menanggapi pertanyaan dari peserta acara peringatan Hari Batik Nasional dengan tema "Batik, Seribu Tahun Lagi," di Pekalongan, Senin (3/10/2011).



Lantas, ia menunjukkan cara bagaimana membedakan tekstil batik yang asli dan printing.

"Tekstil printing batik bawahnya berwarna putih," kata dia.

Secara terpisah, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyebutkan, sekarang ini pemerintah sedang menyusun standar batik melalui Cetak Biru Pengembangan dan Pelestarian Batik Nasional.

"Istilah kami ada quick wins atau implementasi jangka pendek dari Cetak Biru," ujar Mari.

Setelah ada standar, menurutnya, harga dan nilai bisa ditentukan.