- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejarah Panjang Guinness Si Bir Hitam ( With Pict & Video )
TS
opa_20002000
Sejarah Panjang Guinness Si Bir Hitam ( With Pict & Video )
Quote:
Bagi kaum muslim, bir merupakan salah satu minuman yang diharamkan. Namun ndak dapat dipungkiri, di lain sisi, bir juga menjadi bagian dari budaya dan gaya hidup manusia yang mempunyai sejarah panjang.
Saya bukan peminum bir, namun saya tertarik dengan proses pembuatan dan sejarah panjang yang melatari sebuah bir menjadi salah satu minuman yang populer hingga sekarang.
Apalagi bir ini banyak sekali ragam dan jenis, sehingga saya pun mencoba menelusuri kisah Guinness, salah satu produsen bir yang berhasil berjaya selama 250 tahun.
Konon bir sudah dikenal lama, bahkan prasasti tanah liat di Mesopotamia dan Mesir menjelaskan dengan rinci resep pembuatan bir pada tahun 4.300 sebelum masehi. Bir juga telah dikenal dan dibuat oleh bangsa Cina kuno, Syiria, dan suku Inka.
Saya bukan peminum bir, namun saya tertarik dengan proses pembuatan dan sejarah panjang yang melatari sebuah bir menjadi salah satu minuman yang populer hingga sekarang.
Apalagi bir ini banyak sekali ragam dan jenis, sehingga saya pun mencoba menelusuri kisah Guinness, salah satu produsen bir yang berhasil berjaya selama 250 tahun.
Konon bir sudah dikenal lama, bahkan prasasti tanah liat di Mesopotamia dan Mesir menjelaskan dengan rinci resep pembuatan bir pada tahun 4.300 sebelum masehi. Bir juga telah dikenal dan dibuat oleh bangsa Cina kuno, Syiria, dan suku Inka.
Pembuatan dan Jenis-Jenis Bir
Quote:
Bir biasanya terbuat dari air fermentasi biji-bijian. Biasanya terbuat dari biji Barley (Hordeum vulgare), yang bentuknya seperti gandum, yang direndam di dalam air hingga berkecambah. Setelah berkecambah, proses ini dihentikan dengan cara dijemur atau dipanggang. Biji kering inilah yang disebut dengan malt.
Cita rasa bir ditentukan oleh bahan-bahan malt ini. Setiap daerah biasanya mempunyai bir dengan cita rasa khas daerahnya, tergantung dari biji apa yang digunakan dan bagaimana cara mengolah malt ini.
Malt ini kemudian direbus dalam air dan diberi ragi agar terjadi proses fermentasi yang mengubah karbohidrat (gula) menjadi alkohol. Jika proses ini salah, maka alkohol yang dihasilkan bisa beracun.
Nah, alkohol yang dihasilkan pada minuman fermentasi adalah jenis ethanol (C2H5OH), sedangkan alkohol yang beracun dan sering dipakai di dunia medis untuk sterilisasi adalah methanol (CH3OH).
Untuk menambah rasa dan mengimbangi rasa manis malt, ditambahkan bahan-bahan lain. Biasanya yang sering digunakan adalah buah atau bunga Hop yang akan memberikan rasa pahit sebelum larutan malt masuk ke proses fermentasi.
Tanaman Hop (Humulus lupulus) merupakan salah satu spesies dari genus Humulus keluarga Cannabaceae. Nah, tanaman Hop ini berbeda dengan ganja (Cannabis sativa) meski ganja merupakan salah satu species dari genus Cannabis yang merupakan famili Cannabaceae juga loh.. )
Ragi yang digunakan dalam pembuatan bir menentukan jenis bir. Ada beberap jenis bir, namun beberapa yang populer antara lain Ale, Lager, Pilsener, dan bir hitam.
Ragi Saccharomyces cerevisiae digunakan dalam proses pembuatan bir jenis Ale, sedangkan bir jenis Lager menggunakan ragi Saccharomyces uvarum, Saccharomyces pastorianus, atau Saccharomyces carlsbergensis.
Bir jenis Pilsener sebenernya merupakan varian dari bir Lager, namun metodenya sedikit berbeda. Metode ini ditemukan pertama kali di Pilsen, yang sekarang masuk ke dalam wilayah Republik Czech.
Bir hitam merupakan varian dari Ale yang menggunakan jenis malt yang berwarna gelap yang terjadi akibat proses pemanggangan ketika pengeringannya.
Guinness, Produsen Bir Hitam Tersohor
Quote:
Bir hitam tercatat pertama kali dibuat pada tahun 1730-an di London, Inggris. Bir hitam kemudian menjadi populer di daratan Britania Raya dan Irlandia.
Arthur Guinness, seorang Irlandia memulai usaha brewery (pembuatan bir) dengan bermodalkan uang £ 100 pada tahun 1755 di kota kelahirannya, Leixlip.
Empat tahun kemudian, pada tahun 1759, Arthur Guinness menyewa sebuah pabrik pembuatan bir di St. Jamess Gate, Dublin, Irlandia, untuk jangka waktu 9.000 tahun dengan uang muka £ 100 dan biaya sewa £ 45 per tahun yang sudah termasuk biaya penggunaan air, salah satu bahan utama pembuatan bir.
Dari pabrik pembuatan bir seluas sekitar 1,6 hektar ini lah Guinness pertama kali memproduksi bir jenis Ale dan Porter. Pabrik ini kemudian berganti nama menjadi St. James Brewery dan sekarang lebih dikenal dengan dengan nama House of Guinness.
Arthur Guinness, seorang Irlandia memulai usaha brewery (pembuatan bir) dengan bermodalkan uang £ 100 pada tahun 1755 di kota kelahirannya, Leixlip.
Empat tahun kemudian, pada tahun 1759, Arthur Guinness menyewa sebuah pabrik pembuatan bir di St. Jamess Gate, Dublin, Irlandia, untuk jangka waktu 9.000 tahun dengan uang muka £ 100 dan biaya sewa £ 45 per tahun yang sudah termasuk biaya penggunaan air, salah satu bahan utama pembuatan bir.
Dari pabrik pembuatan bir seluas sekitar 1,6 hektar ini lah Guinness pertama kali memproduksi bir jenis Ale dan Porter. Pabrik ini kemudian berganti nama menjadi St. James Brewery dan sekarang lebih dikenal dengan dengan nama House of Guinness.
Quote:
Porter sendiri merupakan sebutan untuk bir berwarna hitam yang terbuat dari malted Barley yang berwarna gelap. Minuman jenis ini pada saat itu sering dikonsumsi oleh para porter (buruh pengangkut barang) di London, sehingga minuman ini sering disebut dengan minuman porter.
Dari istilah porter ini kemudian muncullah istilah stout yang kurang lebih artinya sama, yaitu bir hitam. Nama stout digunakan untuk bir hitam yang rasanya cenderung lebih kuat.
Ceritanya sih, berawal dari sebutan untuk porter yang kuat, sehingga disebut dengan extra porter, double porter, atau stout porter. Kemudian nama stout porter lebih sering dipakai dan lama-lama menjadi stout saja.
Sejak tahun 1799, Arthur Guinness menghentikan produksi bir jenis Ale dan lebih berkonsentrasi pada pembuatan bir jenis Porter yang semakin populer. Pada tahun 1840-an, Guinness memakai sebutan stout untuk bir produksinya yang berasa lebih kuat.
Dari istilah porter ini kemudian muncullah istilah stout yang kurang lebih artinya sama, yaitu bir hitam. Nama stout digunakan untuk bir hitam yang rasanya cenderung lebih kuat.
Ceritanya sih, berawal dari sebutan untuk porter yang kuat, sehingga disebut dengan extra porter, double porter, atau stout porter. Kemudian nama stout porter lebih sering dipakai dan lama-lama menjadi stout saja.
Sejak tahun 1799, Arthur Guinness menghentikan produksi bir jenis Ale dan lebih berkonsentrasi pada pembuatan bir jenis Porter yang semakin populer. Pada tahun 1840-an, Guinness memakai sebutan stout untuk bir produksinya yang berasa lebih kuat.
Ciri Khas Bir Guinness
Quote:
Bir hitam Stout Guinness dibuat seperti bir hitam biasa, yaitu malted Barley dan bunga Hop yang dilarutkan di dalam air kemudian diberi ragi agar terjadi proses fermentasi. Namun pada bir Guinness ada beberapa keistimewaan.
Barley yang digunakan Guinness berkadar serat tinggi. Setelah berkecambah, Barley dikeringkan dengan cara dibakar dengan cara tradisional sehingga memberikan warna rubi gelap sehingga seperti warna hitam dan cita rasa khas Guinness.
Campuran Barley ini juga ditambahkan kuntum bunga Hops betina dengan jumlah yang lebih banyak daripada pada bir lain sehingga memberikan rasa dan aroma yang lebih kuat.
Penambahan bunga Hops ini selain untuk menyeimbangkan rasa manis, juga berfungsi sebagai pengawet alami.
Guinness juga dikenal sebagai meal in a glass karena kandungan kalorinya yang rendah, sekitar 198 Kkal, lebih rendah dari jumlah kalori susu skim atau jus jeruk pada takaran yang sama.
Karena kandungan rendah kalori inilah, Guinness sempat terkenal dengan semboyan Guinness is Good for You pada tahun 1920-an.
Barley yang digunakan Guinness berkadar serat tinggi. Setelah berkecambah, Barley dikeringkan dengan cara dibakar dengan cara tradisional sehingga memberikan warna rubi gelap sehingga seperti warna hitam dan cita rasa khas Guinness.
Campuran Barley ini juga ditambahkan kuntum bunga Hops betina dengan jumlah yang lebih banyak daripada pada bir lain sehingga memberikan rasa dan aroma yang lebih kuat.
Penambahan bunga Hops ini selain untuk menyeimbangkan rasa manis, juga berfungsi sebagai pengawet alami.
Guinness juga dikenal sebagai meal in a glass karena kandungan kalorinya yang rendah, sekitar 198 Kkal, lebih rendah dari jumlah kalori susu skim atau jus jeruk pada takaran yang sama.
Karena kandungan rendah kalori inilah, Guinness sempat terkenal dengan semboyan Guinness is Good for You pada tahun 1920-an.
Penampilan dan Penyajian
Quote:
Selain cita rasa, Guinness memperhatikan betul cara penyajian dan penampilan bir hitamnya. Penyajian bir dalam gelas pint berwarna hitam pekat dengan busa di bagian atas yang creamy dan bertahan lama adalah ciri khas Guinnes.
Gelas pint berbentuk seperti bunga tulip membuat genggaman gelas begitu mantab. Gelas bersih akan menampilkan warna bir yang begitu cantik terutama pada proses terbentuknya busa.
Busa berwarna putih creamy yang terbentuk perlahan yang merupakan hasil karbonasi nitrogen dan karbondioksida membuat busa ini bertahan lama, tidak seperti busa pada bir lain yang akan hilang dalam beberapa saat.
Busa merupakan ciri khas Guinness sejak dulu. Ketika menuangkannya ke dalam gelas pun diperlukan teknik tertentu agar busanya tampil cantik.
Caranya dengan memiringkan gelas sebesar 45°, kemudian mengisinya dengan bir hingga hampir ¾ tinggi gelas dan ketika hampir mencapai ¾ tinggi gelas lalu gelas ditegakkan. Biarkan busanya terbentuk dengan sempurna, baru setelah itu ditambahkan lagi hingga busa nyempil-nyempil di permukaan gelas.
Gelas pint berbentuk seperti bunga tulip membuat genggaman gelas begitu mantab. Gelas bersih akan menampilkan warna bir yang begitu cantik terutama pada proses terbentuknya busa.
Busa berwarna putih creamy yang terbentuk perlahan yang merupakan hasil karbonasi nitrogen dan karbondioksida membuat busa ini bertahan lama, tidak seperti busa pada bir lain yang akan hilang dalam beberapa saat.
Busa merupakan ciri khas Guinness sejak dulu. Ketika menuangkannya ke dalam gelas pun diperlukan teknik tertentu agar busanya tampil cantik.
Caranya dengan memiringkan gelas sebesar 45°, kemudian mengisinya dengan bir hingga hampir ¾ tinggi gelas dan ketika hampir mencapai ¾ tinggi gelas lalu gelas ditegakkan. Biarkan busanya terbentuk dengan sempurna, baru setelah itu ditambahkan lagi hingga busa nyempil-nyempil di permukaan gelas.
Untuk caranya bisa dilihat di video berikut ini:
[youtube]kbZJPPFHv4c [/youtube]
Quote:
Tradisi khas penuangan Guinness lainnya adalah ketika busa terbentuk. Karena proses terbentuknya busa ini cukup lama dan cantik, pecinta Guinness harus menunggu hingga busa terbentuk sempurna sebelum diminum.
Warna coklat yang berubah menghitam bergerak merambat dari bagian dasar gelas menuju ke atas yang terjadi dari reaksi nitrogen sebelum berubah menjadi busa putih menjadi pertunjukkan tersendiri. Ini lah ciri lain penyajian bir Guinness yang ndak ada di bir lainnya.
Kebiasaan menunggu dan mengamati proses terbentuknya busa bir ini memunculkan istilah populer di antara pecinta Guinness, Good things come to those who wait.
Warna coklat yang berubah menghitam bergerak merambat dari bagian dasar gelas menuju ke atas yang terjadi dari reaksi nitrogen sebelum berubah menjadi busa putih menjadi pertunjukkan tersendiri. Ini lah ciri lain penyajian bir Guinness yang ndak ada di bir lainnya.
Kebiasaan menunggu dan mengamati proses terbentuknya busa bir ini memunculkan istilah populer di antara pecinta Guinness, Good things come to those who wait.
0
7.4K
Kutip
28
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan