Jubing Kristianto Lahir di Semarang, Jawa Tengah, 9 April 1966. dibesarkan oleh ayah dan ibu yang mencintai music. Mulai serius mempelajari gitar klasik pada usia 12 tahun, dibawah bimbingan Suhartono Lukito dan Arthur Sahelangi, yang sekarang menjadi Istruktur di Yayasan Musik Indonesia. Karena keahliannya bermain gitar klasik, ia memperoleh sertifikat Classical Guitar Examination dari Yamaha, karena sudah mencapai tingkat tertinggi untuk gitar klasik.
di Usia 12 ia juga sudah tampil bergitar mengiringi teman-teman sekolahnya dalam konser publik, setelah terpikat permainan gitar tunggal seorang teman. Setahun kemudian dia masuk final Yamaha Festival Gitar Indonesia (YFGI) 1982 untuk bagian bebas atau non klasik.
Sejak itu Jubing kerap mengikuti YFGI-selalu di kategori bebas. Empat gelar juara I (tahun 1987, 19992, 1994, dan 1995) ia raih. Tahun 1984 ia meraih Distinguished Award pada Festival Gitar Yamaha se-Asia Tenggara di Hongkong
.
Pendidikan formalnya bukan di musik melainkan kriminologi, dari Universitas Indonesia. dan lulus tahun 1992.
Sekitar tahun 1990, Jubing bekerja di Tabloid Nova sebagai jurnalis. Ketika menjadi wartawan, ia sempat belajar gitar lagi pada Arthur Sahelangi. Tahun 2003, Jubing meninggalkan tablod NOVA demi menjadi gitaris.
Sejak tahun 2000 Jubing menampilkan aransemen dan komposisi gitar ciptaannya sendiri lewat internet. Para gitaris dari berbagai negara telah memainkannya. Sejumlah komposisi Jubing menjadi lagu wajib ujian gitar pada sekolah musik Yayasan Pendidikan Musik (YPM) Jakarta.
Sejak 2005 ia bergabung bersama dengan Kuartet Punakawan Jaya Suprana (piano), Heru Kusnadi (bass), dan Junaedi Musliman (perkusi). Mempromosikan Indonesia lagu daerah, kuartet itu telah dilakukan di Indonesia, Jepang, Australia, dan Singapura.
Tahun 2000, ia membuat suatu situs di internet, yang berisi partitur gitar tunggal baik dari lagu yang sedang populer maupun karyanya sendiri, yang dapat di download secara gratis, tujuannya agar orang-orang yang ikut kursus gitar tunggal di Indonesia, baik yang klasik maupun yang pop tidak kesulitan dalam mencari partitur lagu untuk di mainkan. Tidak hanya lagu klasik yang sangat terkenal seperti Minuet karya Luigi Boccherini atau lagu dari grup cadas Good Bless, yang berjudul Balada Sejuta Wajah, beberapa lagu asli ciptaan Jubing juga bisa di dapatkan disana. Saya membuat situs ini karena ingat betapa sulitnya dulu saya mencari partitur gitar tunggal, ujarnya.
Dari pertemanannya dengan pengunjung yang mengunjungi situsnya, ia bisa saling bertukar ide dan pikiran. Hal itu pernah ia lakukan ketika membuat transkripsi lagu Minuet, lagu ciptaan Luigi Boccherini, yang aslinya di gunakan untuk empat alat musik, ia rubah agar bisa di mainkan untuk gitar tunggal tunggal. Bersama Oscar Cue, pengunjung situsnya asal Meksiko membantunya membuatkan transkripsi secara lebih professional. Itu sebabnya, nama Oscar Cue juga saya cantumkan di partitur itu,ujarnya.
Bagi Jubing situs itu menjadi sebuah ekspresi atas kecintaannya pada alat musik gitar. Tidak sembarangan lagu ia transkripsikan lalu dimasukan ke situs itu. Lagu yang dipilihnya harus betul-betul lagu spesial. Selain itu, ia juga harus yakin bahwa partiturnya itu tidak mempunyai kesalahan, baik pada notasi notnya maupun notasi penempatan jari pada dawainya.
Jubing telah merilis tiga album solonya gitar: Becak Fantasy (2007), Hujan Fantasy (2008), Delman Fantasy (2009), dan Kaki Langit (2011) diproduksi oleh IMC Rekam. Sebagian besar potongan adalah musik gitar solo dari pengaturan sendiri dan komposisi. Lagu anak-anak, folksongs, dan lagu-lagu pop adalah bahan favoritnya. Pertunjukan-Nya dan CD-nya telah menerima acclaims kritis dari pecinta musik dan media di Indonesia. Majalah Rolling Stone Indonesia telah terdaftar Becak Fantasi sebagai salah satu dari "The 20 Album Terbaik Indonesia tahun 2008".
Jubing telah menulis dua buku tentang gitar: Gitarpedia: Buku Pintar Gitaris (2007) dan Membongkar Rahasia Chord Gitar (2008), diterbitkan oleh penerbit buku terkemuka di Indonesia Gramedia, PT Pustaka Utama. Dia menulis secara teratur untuk dua majalah musik Indonesia: "Staccato" dan "GitarPlus"