- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pesantren untuk Orang Sakit Jiwa


TS
NoNameandNever
Pesantren untuk Orang Sakit Jiwa

Malam Agan - Agan Semuanya, Hari Ini Ane Lagi Searching dan Gak Sengaja Nemu Artikel Ini, Sebagai Tanda Tiada Repsol di Antara Kita Nih :
Nah Langsung Aja Yuk Gan
Spoiler for Bukti:
Spoiler for Sumber:
[URL="[spoiler=Bukti][URL=http://imageshack.us/photo/my-images/818/pesantrenuntukorangsaki.jpg/][IMG]http://img818.imageshack.us/img818/6443/pesantrenuntukorangsaki.jpg[/IMG][/URL]
"]Sumber[/URL][/spoiler]Nah Langsung Aja Yuk Gan
Spoiler for Klik Gan:

Pondok Pesantren biasanya digunakan orang-orang untuk memperdalam ilmu agama Islam. Namun tidak demikian dengan Ponpes Maunatul Mubarok. Pondok Pesantren yang berlokasi di Dukuh Lengkong, Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak ini berfungsi sebagai tempat rehabilitasi orang sakit jiwa, cacad mental dan kecanduan narkoba. Tak pelak dengan fungsinya tersebut, Pondok Pesantren Maunatul Mubarok dipenuhi orang-orang sakit jiwa alias gila. Mereka ini selain dikirimkan oleh keluarganya untuk dirawat ada juga yang merupakan orang-orang gila yang berkeliaran kemudian dibawa ke tempat ini. Ponpes Maunatul Mubarok berlokasi ditengah hutan bambu. Sebuah area yang luas dikelilingi pagar tinggi. Bangunannya terdiri dari 10 kamar berdinding tembok berukuran 2 X 4 meter dengan pintu dan teralis dari bambu. Kamar-kamar yang mirip sel tahanan ini digunakan
untuk merawat pasien sakit jiwa yang belum sembuh. Tiap kamar dihuni antara 1 hingga 7 pasien.
Selain itu ada juga kamar besar ukuran 20 X 4 meter yang digunakan untuk merawat pasien yang hampir dan sudah sembuh. Dibagian depan ada pula sebuah Mushola yang juga berfungsi sebagai tempat pertemuan. Sementara itu dibagian belakang dekat kamar-kamar pasien terdapat ruang yang digunakan tidur para pengasuh. Pemilik Ponpes Maunatul Mubarok, Kyai Haji Abdul Halim Zein menjelaskan bahwa di pondok itu terdapat 50 orang santri yang kesemuanya adalah orang sakit jiwa. Mereka ada yang sengaja dibawa oleh keluarganya untuk dirawat disini. Ada juga yang merupakan hasil operasi razia orang gila yang dulu setiap malam Jumat selalu kami lakukan. Beberapa diantara pasien ada juga yang merupakan limpahan dari Satpol PP. Dari 50 pasien, 25 % adalah penghuni lama dan sisanya orang baru, jelas Kyai Haji Abdul Halim Zein pada okezone.com. Para pasien sakit jiwa itu di pondok tidak hanya sekedar ditampung namun diusahakan upaya penyembuhan. Ditempat ini ada tiga upaya untuk
menyembuhkan orang sakit jiwa. Yang pertama adalah dengan cara rutin memandikan pasien sehari sekali. Cara memandikannya adalah dengan menyemprot pasien dengan air bersih dibagian-bagian pusat syaraf. Menurut Halim perlakuan ini akan memperlancar aliran darah yang
tersumbat. Langkah kedua adalah dengan pengobatan herbal. Kami upayakan agar pasien sehat fisik, nafsu makan bertambah dan tubuh kebal terhadap penyakit. Jamu nya terbuat dari jahe, kunyit, dan daun sirih. Kami juga rutin memberikan pasien jamu penenang yang terbuat dari daun waru. Itu penting supaya pasien lelap tidurnya dan tenang jiwanya, paparnya. Langkah terakhir untuk mengupayakan kesembuhan pasien sakit jiwa adalah dengan melakukan terapi pijat refleksi. Dengan perawatan rutin dan penuh kesabaran, Halim dan para pengasuh lainnya biasanya dapat menyembuhkan pasien sakit jiwa selama 3 bulan. Itu berlaku untuk pasien yang sakit jiwanya belum berlangsung lama. Kalau orang yang sudah sakit jiwa tahunan lamanya akan berbeda. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkannya, ucap Halim. Halim mengaku mempelajari ilmu untuk menyembuhkan sakit jiwa dari gurunya. Mengenai motivasi kenapa memilih mendirikan Ponpes khusus bagi orang sakit jiwa, Halim mengatakan semua itu muncul atas dasar kemanusiaan. Hati nurani telah mendorong saya untuk menampung santri orang gila. Saat melihat orang gila berkeliaran tak terurus, hati ini seperti berkata bagaimana jika yang mengalami nasib seperti itu adalah saya, paparnya. Untuk merawat puluhan orang sakit jiwa selain memerlukan kesabaran ternyata juga membutuhkan dana yang tidak sedikit. Setiap bulan Ponpes Maunatul Mubarok paling tidak menghabiskan beras seberat 1 ton 2 kuintal. Itu belum termasuk lauk pauk, sayuran, rokok. listrik dan biaya operasional lainnya. Kalau dihitung-hitung biasanya per bulan kami butuh uang sebanyak Rp 25 juta, kata Halim. Setengah dari seluruh jumlah dana pengeluaran ternyata merupakan dana yang diusahakan oleh pengurus ponpes dengan membuat batu bata. Sementara sisanya adalah bantuan dari donatur dan para keluarga pasien. Para pasien itu kami tempatkan dalam kamar-kamar. Pasien pria dan wanita dipisahkan. Mereka biasanya sakit jiwa karena masalah cita-cita, cinta, KDRT, perceraian dan ekonomi, jelasnya. Diantara para pasien sakit jiwa yang ditampung di ponpes Maunatul Mubarok, salah satu yang sudah sembuh adalah Fandi. Pria asal Kebumen itu mengaku tak tahu menahu kenapa bisa sampai dirinya dirawat di ponpes ini. Saya dikirim kesini oleh orang tua. Mereka mengira saya sudah gila. Sekarang saya sudah sembuh dan ingin pulang. Saya kangen dengan keluarga tapi selama ini mereka tidak pernah menjenguk, aku Fandi yang sudah 6 bulan dirawat. Fandi ternyata yang sempat duduk di bangku kelas 2 SMK itu masih memiliki cita-cita. Saya ingin menjadi seorang kontraktor bangunan, ucapnya. Menurut Halim, Fandi mengalami gangguan jiwa lantaran ayahnya meninggal dunia. Akibatnya dia putus sekolah hingga seluruh impian dan cita-citanya kandas. Di bulan suci Ramadan ini kita diingatkan untuk peduli pada sesama terutama bagi orang-orang yang tak dianggap dan terpinggirkan. Di Ponpes Maunatul Mubarok masih ada orang orang yang mau memperhatikan dan peduli pada orang gila yang selama ini sering dianggap bukan
manusia.
untuk merawat pasien sakit jiwa yang belum sembuh. Tiap kamar dihuni antara 1 hingga 7 pasien.
Selain itu ada juga kamar besar ukuran 20 X 4 meter yang digunakan untuk merawat pasien yang hampir dan sudah sembuh. Dibagian depan ada pula sebuah Mushola yang juga berfungsi sebagai tempat pertemuan. Sementara itu dibagian belakang dekat kamar-kamar pasien terdapat ruang yang digunakan tidur para pengasuh. Pemilik Ponpes Maunatul Mubarok, Kyai Haji Abdul Halim Zein menjelaskan bahwa di pondok itu terdapat 50 orang santri yang kesemuanya adalah orang sakit jiwa. Mereka ada yang sengaja dibawa oleh keluarganya untuk dirawat disini. Ada juga yang merupakan hasil operasi razia orang gila yang dulu setiap malam Jumat selalu kami lakukan. Beberapa diantara pasien ada juga yang merupakan limpahan dari Satpol PP. Dari 50 pasien, 25 % adalah penghuni lama dan sisanya orang baru, jelas Kyai Haji Abdul Halim Zein pada okezone.com. Para pasien sakit jiwa itu di pondok tidak hanya sekedar ditampung namun diusahakan upaya penyembuhan. Ditempat ini ada tiga upaya untuk
menyembuhkan orang sakit jiwa. Yang pertama adalah dengan cara rutin memandikan pasien sehari sekali. Cara memandikannya adalah dengan menyemprot pasien dengan air bersih dibagian-bagian pusat syaraf. Menurut Halim perlakuan ini akan memperlancar aliran darah yang
tersumbat. Langkah kedua adalah dengan pengobatan herbal. Kami upayakan agar pasien sehat fisik, nafsu makan bertambah dan tubuh kebal terhadap penyakit. Jamu nya terbuat dari jahe, kunyit, dan daun sirih. Kami juga rutin memberikan pasien jamu penenang yang terbuat dari daun waru. Itu penting supaya pasien lelap tidurnya dan tenang jiwanya, paparnya. Langkah terakhir untuk mengupayakan kesembuhan pasien sakit jiwa adalah dengan melakukan terapi pijat refleksi. Dengan perawatan rutin dan penuh kesabaran, Halim dan para pengasuh lainnya biasanya dapat menyembuhkan pasien sakit jiwa selama 3 bulan. Itu berlaku untuk pasien yang sakit jiwanya belum berlangsung lama. Kalau orang yang sudah sakit jiwa tahunan lamanya akan berbeda. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkannya, ucap Halim. Halim mengaku mempelajari ilmu untuk menyembuhkan sakit jiwa dari gurunya. Mengenai motivasi kenapa memilih mendirikan Ponpes khusus bagi orang sakit jiwa, Halim mengatakan semua itu muncul atas dasar kemanusiaan. Hati nurani telah mendorong saya untuk menampung santri orang gila. Saat melihat orang gila berkeliaran tak terurus, hati ini seperti berkata bagaimana jika yang mengalami nasib seperti itu adalah saya, paparnya. Untuk merawat puluhan orang sakit jiwa selain memerlukan kesabaran ternyata juga membutuhkan dana yang tidak sedikit. Setiap bulan Ponpes Maunatul Mubarok paling tidak menghabiskan beras seberat 1 ton 2 kuintal. Itu belum termasuk lauk pauk, sayuran, rokok. listrik dan biaya operasional lainnya. Kalau dihitung-hitung biasanya per bulan kami butuh uang sebanyak Rp 25 juta, kata Halim. Setengah dari seluruh jumlah dana pengeluaran ternyata merupakan dana yang diusahakan oleh pengurus ponpes dengan membuat batu bata. Sementara sisanya adalah bantuan dari donatur dan para keluarga pasien. Para pasien itu kami tempatkan dalam kamar-kamar. Pasien pria dan wanita dipisahkan. Mereka biasanya sakit jiwa karena masalah cita-cita, cinta, KDRT, perceraian dan ekonomi, jelasnya. Diantara para pasien sakit jiwa yang ditampung di ponpes Maunatul Mubarok, salah satu yang sudah sembuh adalah Fandi. Pria asal Kebumen itu mengaku tak tahu menahu kenapa bisa sampai dirinya dirawat di ponpes ini. Saya dikirim kesini oleh orang tua. Mereka mengira saya sudah gila. Sekarang saya sudah sembuh dan ingin pulang. Saya kangen dengan keluarga tapi selama ini mereka tidak pernah menjenguk, aku Fandi yang sudah 6 bulan dirawat. Fandi ternyata yang sempat duduk di bangku kelas 2 SMK itu masih memiliki cita-cita. Saya ingin menjadi seorang kontraktor bangunan, ucapnya. Menurut Halim, Fandi mengalami gangguan jiwa lantaran ayahnya meninggal dunia. Akibatnya dia putus sekolah hingga seluruh impian dan cita-citanya kandas. Di bulan suci Ramadan ini kita diingatkan untuk peduli pada sesama terutama bagi orang-orang yang tak dianggap dan terpinggirkan. Di Ponpes Maunatul Mubarok masih ada orang orang yang mau memperhatikan dan peduli pada orang gila yang selama ini sering dianggap bukan
manusia.
Ya, Sekian Dulu Nanti Akan diupdate Lagi Oleh TS, Sebelumnya Biar Trit Ini Gak Tenggelem Plis



0
16K
Kutip
75
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan