- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ga Diperhatikan Pemerintah.. WNI Memilih Eksodus ke MALINGSHIT...!!


TS
yubagyo
Ga Diperhatikan Pemerintah.. WNI Memilih Eksodus ke MALINGSHIT...!!
Agan ane mo cerita...
sekarang ane mau ngumpulin

beralih gamau 

please gan bagi

ya..
Thanks...
Quote:
Kebetulan temen ane ada yg kerja di Kalbar gan, deket daerah Sintang... Ane miris gan waktu temen ane cerita, ternyata pemerintah daeerh disana ga trlalu peduli dengan masyarakatnya... Dan mereka lebih memilih untuk jadi bagian dari Malingshit...!
Dari ceritanya si ada 2 daerah gan yg mau cabut ke Malingshit, tapi ane ga inget nama 1 lg daerahnya.. pas searching di google, dapatlah ane berita-berita ini...
Silahkan disimak gan..
Dari ceritanya si ada 2 daerah gan yg mau cabut ke Malingshit, tapi ane ga inget nama 1 lg daerahnya.. pas searching di google, dapatlah ane berita-berita ini...
Silahkan disimak gan..
Spoiler for berita 1:
Quote:
Polisi Akan Tangkap Pengibar Bendera Malaysia di Perbatasan
Tribunnews.com - Rabu, 3 Agustus 2011 14:37 WIB
TRIBUNNEWS.COM, SINTANG - Kapolres Sintang AKBP Firly R Samosir mengatakan, pihaknya akan bertindak tegas jika ada warga negara Indonesia yang mengibarkan bendera negara lain di wilayah perbatasan.
"Siapapun yang mengibarkan bendera negara lain di wilayah perbatasan (Indonesia-Malaysia) akan kami tangkap, karena itu adalah bentuk tindakan makar. Kita ketahui NKRI adalah harga mati," kata Kapolres usai melakukan pertemuan dengan Bupati Sintang dan wakilnya, Rabu (3/8/2011).
Kapolres mengatakan untuk mengantisipasi tindakan makar, pihaknya akan melakukan upacara pengibaran bendera Merah Putih pada peringatan HUT RI ke-66 di wilayah perbatasan. Di sana kepolisian juga akan memberikan pembinaan.
"Upacara di wilayah perbatasan sebenarnya sudah kita lakukan setiap saat, namun dengan adanya ancaman ini sepertinya memang perlu dilakukan pembinaan lagi, supaya masyarakat di sana sadar," kata Kapolres.
Kapolres menuturkan, yang menjadi persoalan masyarakat perbatasan melakukan tindakan semacam ini sejatinya bukan karena kurangnya pembinaan kebangsaan. Akan tetapi mereka menuntut adanya pembangunan yang lebih memadai, terutama masalah insfrastruktur.
Dandim Sintang Letkol G Amin y, mengatakan, untuk menanggapi ancaman yang disampaikan masyarakat di wilayah perbatasan, TNI akan melakukan beberapa langkah.
"TNI juga akan berperan dalam upacara pengibaran bendera Merah Putih di wilayah perbatasan langsung bersama Polri dan Pemkab Sintang pada 17 agustus mendatang. Dalam upacara tersebut pihaknya juga akan berdialog dengan warga guna membahas berbagai hal dan perkembangan di perbatasan," kata Dandim.
Di samping pembinaan, TNI juga selalu mengirimkan pasukan di wilayah perbatasan setiap tahunnya untuk menjaga situasi dan mengantisipasi ancamanmakar.
Sebelumnya, seperti yang diutarakan Kades Mungguk Gelombang, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, masyarakat sekitar mengancam akan melakukan eksodus besar-besaran ke negara tetangga dan mengibarkan bendera Malaysia jika tak ada perhatian yang diberikan pemerintah daerah maupun pusat ke wilayah tersebut.
Selama ini, sudah banyak pejabat pemerintah yang datang ke Ketungau Tengah melihat dari dekat kondisi daerah maupun infrastruktur yang ada, namun selama ini pejabat yang datang hanya menebar janji-janji, tanpa adanya realisasi membangun daerah tersebut.
Ketungau Tengah termasuk wilayah terjauh Kabupaten Sintang. Daerah tersebut masih terkendala berbagai infrastruktur, terutama jalan, jembatan, air bersih, listrik, dan sarana pendidikan.
Tribunnews.com - Rabu, 3 Agustus 2011 14:37 WIB
TRIBUNNEWS.COM, SINTANG - Kapolres Sintang AKBP Firly R Samosir mengatakan, pihaknya akan bertindak tegas jika ada warga negara Indonesia yang mengibarkan bendera negara lain di wilayah perbatasan.
"Siapapun yang mengibarkan bendera negara lain di wilayah perbatasan (Indonesia-Malaysia) akan kami tangkap, karena itu adalah bentuk tindakan makar. Kita ketahui NKRI adalah harga mati," kata Kapolres usai melakukan pertemuan dengan Bupati Sintang dan wakilnya, Rabu (3/8/2011).
Kapolres mengatakan untuk mengantisipasi tindakan makar, pihaknya akan melakukan upacara pengibaran bendera Merah Putih pada peringatan HUT RI ke-66 di wilayah perbatasan. Di sana kepolisian juga akan memberikan pembinaan.
"Upacara di wilayah perbatasan sebenarnya sudah kita lakukan setiap saat, namun dengan adanya ancaman ini sepertinya memang perlu dilakukan pembinaan lagi, supaya masyarakat di sana sadar," kata Kapolres.
Kapolres menuturkan, yang menjadi persoalan masyarakat perbatasan melakukan tindakan semacam ini sejatinya bukan karena kurangnya pembinaan kebangsaan. Akan tetapi mereka menuntut adanya pembangunan yang lebih memadai, terutama masalah insfrastruktur.
Dandim Sintang Letkol G Amin y, mengatakan, untuk menanggapi ancaman yang disampaikan masyarakat di wilayah perbatasan, TNI akan melakukan beberapa langkah.
"TNI juga akan berperan dalam upacara pengibaran bendera Merah Putih di wilayah perbatasan langsung bersama Polri dan Pemkab Sintang pada 17 agustus mendatang. Dalam upacara tersebut pihaknya juga akan berdialog dengan warga guna membahas berbagai hal dan perkembangan di perbatasan," kata Dandim.
Di samping pembinaan, TNI juga selalu mengirimkan pasukan di wilayah perbatasan setiap tahunnya untuk menjaga situasi dan mengantisipasi ancamanmakar.
Sebelumnya, seperti yang diutarakan Kades Mungguk Gelombang, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, masyarakat sekitar mengancam akan melakukan eksodus besar-besaran ke negara tetangga dan mengibarkan bendera Malaysia jika tak ada perhatian yang diberikan pemerintah daerah maupun pusat ke wilayah tersebut.
Selama ini, sudah banyak pejabat pemerintah yang datang ke Ketungau Tengah melihat dari dekat kondisi daerah maupun infrastruktur yang ada, namun selama ini pejabat yang datang hanya menebar janji-janji, tanpa adanya realisasi membangun daerah tersebut.
Ketungau Tengah termasuk wilayah terjauh Kabupaten Sintang. Daerah tersebut masih terkendala berbagai infrastruktur, terutama jalan, jembatan, air bersih, listrik, dan sarana pendidikan.
Spoiler for berita 2:
Quote:
Bupati Sintang: Anggaran Pemerintah Sangat Terbatas
Tribunnews.com - Rabu, 3 Agustus 2011 19:24 WIB
TRIBUNNEWS.COM, SINTANG - Bupati Sintang Milton Crosby berharap masyarakat yang ada di wilayah perbatasan dapat lebih bersabar untuk menunggu pembangunan yang telah diprogramkan pemerintah.
Belum adanya pembangunan sarana prasaran di wilayah perbatasan bukan berarti pemerintah tidak peduli.
"Karena memang kita masih mengalami keterbatasan anggaran, kita terus berusaha untuk memperjuangkan pembangunan di wilayah perbatasan," kata bupati, Rabu (3/8/2011).
Bupati tidak menampik, bahwa insfrastruktur di perbatasan masih belum memadai, akan tetapi tidak benar jika sampai saat ini dikatakan tidak ada pembangunan sama sekali yang dilakukan pemerintah.
"Bahkan wilayah perbatasan ini selalu menjadi prioritas, hanya memang semuanya tidak bisa instan melainkan butuh proses, karena sesuai dengan kemampuan (anggaran) kita," kata Bupati.
Pemkab Sintang, kata Bupati, sudah sering kali mengusulkan pembangunan kepada pemerintah pusat.
Namun karena banyak daerah yang memerlukan pembangunan maka dana yang terbatas itupun harus dibagi-bagi.
"Ada skala prioritas, dan perbatasan sebenarnya masuk wilayah yang menjadi prioritas, namun yang menjadi persolan sekarang ini karena terbatasnya anggaran yang dimiliki pemerintah, kita paksakan pun tak akan mampu," pungkasnya.
Sebelumnya, seperti yang diutarakan Kades Mungguk Gelombang, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, masyarakat sekitar mengancam akan melakukan eksodus besar-besaran ke negara tetangga dan mengibarkan bendera Malaysia jika tak ada perhatian yang diberikan pemerintah daerah maupun pusat ke wilayah tersebut.
Selama ini, sudah banyak pejabat pemerintah yang datang ke Ketungau Tengah melihat dari dekat kondisi daerah maupun infrastruktur yang ada, namun selama ini pejabat yang datang hanya menebar janji-janji, tanpa adanya realisasi membangun daerah tersebut.
Ketungau Tengah termasuk wilayah terjauh Kabupaten Sintang. Daerah tersebut masih terkendala berbagai infrastruktur, terutama jalan, jembatan, air bersih, listrik, dan sarana pendidikan.
Tribunnews.com - Rabu, 3 Agustus 2011 19:24 WIB
TRIBUNNEWS.COM, SINTANG - Bupati Sintang Milton Crosby berharap masyarakat yang ada di wilayah perbatasan dapat lebih bersabar untuk menunggu pembangunan yang telah diprogramkan pemerintah.
Belum adanya pembangunan sarana prasaran di wilayah perbatasan bukan berarti pemerintah tidak peduli.
"Karena memang kita masih mengalami keterbatasan anggaran, kita terus berusaha untuk memperjuangkan pembangunan di wilayah perbatasan," kata bupati, Rabu (3/8/2011).
Bupati tidak menampik, bahwa insfrastruktur di perbatasan masih belum memadai, akan tetapi tidak benar jika sampai saat ini dikatakan tidak ada pembangunan sama sekali yang dilakukan pemerintah.
"Bahkan wilayah perbatasan ini selalu menjadi prioritas, hanya memang semuanya tidak bisa instan melainkan butuh proses, karena sesuai dengan kemampuan (anggaran) kita," kata Bupati.
Pemkab Sintang, kata Bupati, sudah sering kali mengusulkan pembangunan kepada pemerintah pusat.
Namun karena banyak daerah yang memerlukan pembangunan maka dana yang terbatas itupun harus dibagi-bagi.
"Ada skala prioritas, dan perbatasan sebenarnya masuk wilayah yang menjadi prioritas, namun yang menjadi persolan sekarang ini karena terbatasnya anggaran yang dimiliki pemerintah, kita paksakan pun tak akan mampu," pungkasnya.
Sebelumnya, seperti yang diutarakan Kades Mungguk Gelombang, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, masyarakat sekitar mengancam akan melakukan eksodus besar-besaran ke negara tetangga dan mengibarkan bendera Malaysia jika tak ada perhatian yang diberikan pemerintah daerah maupun pusat ke wilayah tersebut.
Selama ini, sudah banyak pejabat pemerintah yang datang ke Ketungau Tengah melihat dari dekat kondisi daerah maupun infrastruktur yang ada, namun selama ini pejabat yang datang hanya menebar janji-janji, tanpa adanya realisasi membangun daerah tersebut.
Ketungau Tengah termasuk wilayah terjauh Kabupaten Sintang. Daerah tersebut masih terkendala berbagai infrastruktur, terutama jalan, jembatan, air bersih, listrik, dan sarana pendidikan.
Quote:
Berita lainnya ane taruh di pejwan ya gan...
Quote:
Ane sedih gan.. Tapi mau gimana lagi, warga disana sudah terlanjur kecewa sama pemerintah... Ane harap pemerintah daerah dan pusat cepat tanggap dengan keadaan ini... Ane ga mau ada bagian dari NKRI yang pecah lagi gan... Sakit hati rasanya...
sekarang ane mau ngumpulin





please gan bagi



Thanks...
0
1.3K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan