Bangga gan.... Sang saka Merah Putih berkibar di Gaza, Palestina
TS
rush.id
Bangga gan.... Sang saka Merah Putih berkibar di Gaza, Palestina
Alhamdulillah... berkat rahmat Allah SWT, Rumah Sakit Indonesia telah dimulai proses pembangunanya pada tanggal 14 Mei 2011 dan sampai saat ini pada pencapaian progress 30% SANG SAKA MERAH PUTIH BERKIBAR DI di BAYT LAHIYA GAZA, PALESTINA Jalur GAZA
Lokasi
Gambar Perspektif
Pada bulan Ramadhan saat mereka berpuasa di musim panas dengan suhu mencapai mencapai 40-45 derajat celcius di siang hari, Saudara-saudara kita relawan Indonesia tetap bekerja untuk pembangunan Rumah sakait Indonesia.
Sekilas mengenai Rumah sakit Indonesia
Mengapa di beri nama Rumah Sakit INDONESIA ? dari kabar yang saya dapat Rumah Sakit Ini sepenuhnya dibangun murni dari donasi rakyat Indonesia untuk rakyat palestina di Gaza.
Berikut berita yang saya ambil dari kompas.com Jumat, 8 Juli 2011 | 03:27 WIB
Spoiler for kompas.com:
Jakarta, Kompas - Lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee Indonesia mulai membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, Palestina. Pembangunan pusat penanganan trauma ini diharapkan tetap berjalan meski tanpa realisasi dukungan dana Pemerintah RI.
Hal itu dikemukakan Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia Sarbini Abdul Murad dalam kunjungan ke Redaksi Kompas di Jakarta, Kamis (7/7).
Sarbini mengatakan, pembangunan RS Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza, itu telah berjalan sejak 14 Mei 2011. Pembangunan struktur gedung sudah mencapai 20 persen dari yang direncanakan, kata Sarbini yang didampingi Koordinator Divisi Konstruksi Faried Thalib dan staf MER-C Indonesia.
Sarbini menuturkan, dana awal pembangunan RS Indonesia sebesar Rp 15 miliar merupakan sisa dana sumbangan dari masyarakat Indonesia.
Total dana dari masyarakat Indonesia untuk warga Palestina terkumpul Rp 23 miliar. Dana itu diwujudkan dalam bentuk obat- obatan, ambulans, dan sebagainya. Setelah ada gencatan senjata tahun 2009, dana yang tersisa cukup banyak, Rp 15 miliar. Berdasarkan hasil survei para relawan tentang yang dibutuhkan masyarakat Palestina, sisa dana diputuskan untuk membangun RS Indonesia berupa Trauma Center, sebagai monumen ikatan emosional masyarakat Indonesia-Palestina, ujar Sarbini.
Pusat penanganan trauma yang berada di perbatasan Palestina-Israel ini, menurut Faried, direncanakan memiliki tiga lantai dengan kapasitas 100 pasien. Pembangunan gedung hingga selesai membutuhkan biaya Rp 30 miliar. Dengan demikian, MER-C masih kekurangan dana setidaknya Rp 15 miliar.
Saat penjajakan awal, MER-C mendapat komitmen dukungan bantuan dana dari Pemerintah Indonesia sebesar Rp 20 miliar yang akan disalurkan melalui Kementerian Kesehatan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjanjikan akan menyumbang Rp 20 miliar untuk RS Indonesia saat kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Indonesia tahun lalu. Bahkan, Ketua DPR Marzuki Alie sudah meletakkan batu pertama (pembangunan rumah sakit) saat datang ke Gaza, ujar Sarbini.
Ia menyayangkan, hingga kini dana itu belum dicairkan pemerintah. Bahkan, dana dari pemerintah yang disalurkan melalui Kemkes dialihkan ke IDB (Bank Pembangunan Islam) untuk membangun Cardiac Centre di RS As Syifa Gaza pada Februari. Yang kami dengar alasan Kemkes adalah program RS Indonesia sulit karena persoalan ketiadaan lahan dan sulitnya perizinan. Padahal, pembangunan RS Indonesia didasarkan pada MOU dengan Menkes Palestina Bassim Naim pada 23 Januari 2009, kata Sarbini.
Untuk membangun RS Indonesia, Pemerintah Palestina mewakafkan tanah seluas 16.261 meter persegi. Kini kontraktor sedang membangun struktur gedung dengan biaya Rp 10 miliar dalam delapan bulan.
Setelah ini akan ditenderkan pembangunan arsitektur gedung dan mekanik elektriknya dengan biaya Rp 20 miliar. Adapun alat- alat kedokteran akan diupayakan oleh MER-C Cabang Belanda dan Jerman untuk mendapatkan hibah peralatan dari rumah sakit di negara-negara Eropa. MER-C sangat menyesalkan sikap Pemerintah Indonesia. Semula RS Indonesia di Gaza diharapkan akan seperti RS Istiqlal di Bosnia di era Presiden Soeharto.
Hasil rapat interdep
Saat dikonfirmasi, Menteri Kesehatan Endang R Sedyaningsih menjelaskan, hal itu merupakan keputusan rapat interdep yang dihadiri antara lain wakil dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Ketua DPR, dan Komisi I DPR yang menyepakati bahwa bantuan akan disampaikan antarpemerintah (G to G). Juga diputuskan menghubungi IDB yang ditunjuk Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sebagai badan rekonstruksi di Palestina.
Pihak Kemkes kemudian mengundang wakil IDB untuk menanyakan bagaimana Pemerintah Indonesia bisa membantu dalam hal kesehatan. Kita ingin sesuatu yang tampak (tangible), kata Menkes.
Dalam pertemuan selanjutnya, demikian kata Menkes, wakil IDB menyatakan bahwa di Gaza dibutuhkan pelayanan kesehatan mata dan jantung. Mereka sedang membangun rumah sakit besar. Indonesia memilih berpartisipasi dalam pembangunan pusat kesehatan jantung di rumah sakit itu.
Namun, dana Rp 20 miliar itu belum cukup untuk membangun. Dana itu akan menjadi bagian dari lembaga trustee IDB yang menghimpun dana dari negara- negara yang berkomitmen untuk berpartisipasi membangun pusat kesehatan jantung tersebut.
Dalam hal ini penggunaan dana untuk rumah sakit di Gaza harus mendapat persetujuan DPR. Untuk itu Kemkes telah bersurat kepada Kemkeu dan pihak Kemkeu sudah bersurat kepada DPR.
Himpun dana masyarakat
Untuk menutupi kekurangan dana, MER-C Indonesia kini kembali mengandalkan sumbangan dari masyarakat. Mereka menggulirkan gerakan Rp 20.000 per orang untuk RS Indonesia di Gaza. Sosialisasi gerakan ini telah digencarkan di jejaring sosial Facebook dan Twitter.
Targetnya 1 juta penyumbang. Sebulan sejak digulirkan, kata Sarbini, sudah terkumpul dana sebesar Rp 452 juta. Sumbangan bisa disampaikan melalui rekening MER-C di BCA (686.0153678) dan Bank Syariah Mandiri (009.0121.773).(ATK/JON)
foto-foto:
Spoiler for Sang Merah Putih berkibar di GAZA:
Spoiler for Proses Pembangunan:
"UCAPAN TERIMA KASIH DARI MEREKA"
Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1432 H kepada umat Islam di seluruh Nusantara, mohon maaf lahir dan batin. Semoga di bulan suci ini Allah SWT membukakan pintu keberkahan buat kita semua dan menerima amal ibadah kita. Ramadhan karim, kullu am antum bi khair, taqabballahu minna wa minkum.
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pintu keberkahan akan dibuka seluas-luasnya oleh sang Khalik. Untuk itu, para relawan Indonesia yang berada di Gaza juga senantiasa berharap doa, dukungan dan bantuan dari seluruh masyarakat Indonesia bagi penyelesaian pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza yang mudah-mudahan bisa menjadi kebanggaan kita bersama.
SUMBER : Kompas.com
[URL=" http://www.mer-c.org/index.php/component/content/article/33-gaza/969-progress-rs-indonesia-capai-30-merah-putih-berkibar-di-lokasi-rs.html"]mer-c.org[/URL]
Kabar gembira buat agan-agan yang ingin ikut berpartisipasi , sekedar mengingatkan adanya GERAKAN RP 20.000 UNTUK GAZA Dukung Terus Pembangunan RS Indonesia
Bank Syariah Mandiri: Acc. No. 009.0121.773 atau BCA: Acc. No. 686.0153678
a.n Medical Emergency Rescue Committee