- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Reinhold Wurth, Penjual Sekrup Kelas Dunia


TS
rizkyilyas
Reinhold Wurth, Penjual Sekrup Kelas Dunia
Quote:

Yakin Repost??
Quote:
Dengan mengantongi kekayaan sebesar 5,2 miliar dollar AS, Reinhold Wurth dinobatkan majalah Forbes sebagai orang nomor 93 terkaya di dunia tahun ini. Majalah yang sama menempatkannya di peringkat 10 dalam daftar orang terkaya di Jerman.
Tapi, siapa pernah menyangka, perusahaan yang membikin Wurth menjadi sangat kaya itu awalnya hanyalah sebuah distributor sekrup. Ia meneruskan usaha yang dirintis sang ayah saat masih 19 tahun.Reinhold Wurth lahir di Ohringen, Jerman, 20 April 1935. Ia tumbuh dan besar di saat negerinya terlibat perang dunia kedua. Wurth baru berusia 10 tahun ketika negaranya menyerah ke pasukan sekutu dan harus membangun kembali ekonomi dari nol.
Ayahnya, Adolf Wurth, merupakan pedagang ritel sekrup, mur, baut dan alat-alat pengunci. Sebelum perang di daratan Eropa mulai berkecamuk, Wurth senior sudah berjualan kebutuhan bangunan selama hampir 20 tahun.
Pasca perang, Wurth senior kembali berdagang sekrup dan alat pengunci lainnya. Berbeda dengan sebelumnya, ia kini menjadi pedagang grosir. Ia pun hijrah ke Kunzelsau, Hohenlohe, wilayah utara Jerman. Di desa kecil itu, pada 1945, ia mendirikan Adolf Wurth GmbH & Co.KG.
Perusahaan ini berkembang pesat. Upaya pemerintah Jerman membangun kembali negeri yang hancur akibat perang, melonjakkan permintaan terhadap komponen semacam sekrup, baut ataupun mur. Di tahun 1950-an, bisnis yang dijalani Wurth tua merupakan satu dari sekian banyak bisnis yang sedang marak di Jerman.
Wurth mulai magang di perusahaan ayahnya ketika ia berumur 14 tahun. Di tahun 1952, saat berumur 17 tahun, ia menyelesaikan pelatihan sebagai penjual grosir dan lulus ujian yang diselenggarakan dewan kamar dagang dan industri Jerman.
Setelah memperoleh lisensi untuk mengadakan perdagangan, baik secara ritel maupun grosir, Wurth muda menjadi agen penjual di perusahaan ayahnya. Ketika baru memulai merintis karir sebagai tenaga pemasar, bencana besar menimpa keluarganya. Pada 1954, ayahnya meninggal akibat serangan jantung. Ini merupakan masa sulit kehidupannya. Ia kehilangan kepala keluarga sekaligus bosnya, di saat perusahaan sedang berkembang.
Sepeninggal sang ayah, Wurth yunior, yang baru berumur 19 tahun, mengambil alih tampuk pimpinan Adolf Wurth GmbH & Co.KG. Pada enam bulan pertama kepemimpinannya, ia tetap mempertahankan bisnis inti, yaitu berjualan sekrup, sambil mencari peluang bisnis baru. Tapi pada semester berikutnya, pemuda berusia belasan tahun itu mengembangkan jaringan distribusi hingga ke luar Kunzeslau.
Wurth yunior berupaya lepas dari bayang-bayang ayahnya. Gaya manajemen lama yang konservatif ia tinggalkan. Ia menerapkan kepemimpinan baru yang lebih dinamis dan tangkas memanfaatkan peluang. Ia pun mendorong anak buahnya untuk berani membuat terobosan dan mengambil keputusan.
Pada 1955, satu tahun pasca kematian pendirinya, Adolf Wurth GmbH & Co.KG berhasil membukukan penjualan sebesar DM 176.000. Sebagai perbandingan, semasa Wurth senior memegang tampuk kepemimpinan, pendapatan perusahaan tertinggi hanya DM 170.000. Sejak itu, Wurth menargetkan perusahaannya mencapai pertumbuhan dua digit per tahun.
Kesuksesan di tahun pertama kepemimpinannya, membuat Wurth agresif dalam berekspansi. Dalam kurun lima tahun ia sudah membangun 80 kantor cabang di seluruh wilayah Jerman Barat. Ia mendirikan jaringan untuk mengimbangi langkah pemerintah Jerman yang sedang giat membangun negeri. Produk yang didistribusikan Wurth bertambah. Ia tak cuma menjual sekrup, tetapi juga aneka peralatan mesin.
Langkah besar Wurth berikutnya adalah ekspansi ke luar Jerman. Pada 1962 ia mendirikan Würth Nederland B.V, di Belanda. Setelah itu, ia melebarkan sayap bisnisnya ke Italia, Swiss, Austria, dan Belgia. Di tahun 1969, Wurth berekspansi ke Amerika Serikat.
Tapi, siapa pernah menyangka, perusahaan yang membikin Wurth menjadi sangat kaya itu awalnya hanyalah sebuah distributor sekrup. Ia meneruskan usaha yang dirintis sang ayah saat masih 19 tahun.Reinhold Wurth lahir di Ohringen, Jerman, 20 April 1935. Ia tumbuh dan besar di saat negerinya terlibat perang dunia kedua. Wurth baru berusia 10 tahun ketika negaranya menyerah ke pasukan sekutu dan harus membangun kembali ekonomi dari nol.
Ayahnya, Adolf Wurth, merupakan pedagang ritel sekrup, mur, baut dan alat-alat pengunci. Sebelum perang di daratan Eropa mulai berkecamuk, Wurth senior sudah berjualan kebutuhan bangunan selama hampir 20 tahun.
Pasca perang, Wurth senior kembali berdagang sekrup dan alat pengunci lainnya. Berbeda dengan sebelumnya, ia kini menjadi pedagang grosir. Ia pun hijrah ke Kunzelsau, Hohenlohe, wilayah utara Jerman. Di desa kecil itu, pada 1945, ia mendirikan Adolf Wurth GmbH & Co.KG.
Perusahaan ini berkembang pesat. Upaya pemerintah Jerman membangun kembali negeri yang hancur akibat perang, melonjakkan permintaan terhadap komponen semacam sekrup, baut ataupun mur. Di tahun 1950-an, bisnis yang dijalani Wurth tua merupakan satu dari sekian banyak bisnis yang sedang marak di Jerman.
Wurth mulai magang di perusahaan ayahnya ketika ia berumur 14 tahun. Di tahun 1952, saat berumur 17 tahun, ia menyelesaikan pelatihan sebagai penjual grosir dan lulus ujian yang diselenggarakan dewan kamar dagang dan industri Jerman.
Setelah memperoleh lisensi untuk mengadakan perdagangan, baik secara ritel maupun grosir, Wurth muda menjadi agen penjual di perusahaan ayahnya. Ketika baru memulai merintis karir sebagai tenaga pemasar, bencana besar menimpa keluarganya. Pada 1954, ayahnya meninggal akibat serangan jantung. Ini merupakan masa sulit kehidupannya. Ia kehilangan kepala keluarga sekaligus bosnya, di saat perusahaan sedang berkembang.
Sepeninggal sang ayah, Wurth yunior, yang baru berumur 19 tahun, mengambil alih tampuk pimpinan Adolf Wurth GmbH & Co.KG. Pada enam bulan pertama kepemimpinannya, ia tetap mempertahankan bisnis inti, yaitu berjualan sekrup, sambil mencari peluang bisnis baru. Tapi pada semester berikutnya, pemuda berusia belasan tahun itu mengembangkan jaringan distribusi hingga ke luar Kunzeslau.
Wurth yunior berupaya lepas dari bayang-bayang ayahnya. Gaya manajemen lama yang konservatif ia tinggalkan. Ia menerapkan kepemimpinan baru yang lebih dinamis dan tangkas memanfaatkan peluang. Ia pun mendorong anak buahnya untuk berani membuat terobosan dan mengambil keputusan.
Pada 1955, satu tahun pasca kematian pendirinya, Adolf Wurth GmbH & Co.KG berhasil membukukan penjualan sebesar DM 176.000. Sebagai perbandingan, semasa Wurth senior memegang tampuk kepemimpinan, pendapatan perusahaan tertinggi hanya DM 170.000. Sejak itu, Wurth menargetkan perusahaannya mencapai pertumbuhan dua digit per tahun.
Kesuksesan di tahun pertama kepemimpinannya, membuat Wurth agresif dalam berekspansi. Dalam kurun lima tahun ia sudah membangun 80 kantor cabang di seluruh wilayah Jerman Barat. Ia mendirikan jaringan untuk mengimbangi langkah pemerintah Jerman yang sedang giat membangun negeri. Produk yang didistribusikan Wurth bertambah. Ia tak cuma menjual sekrup, tetapi juga aneka peralatan mesin.
Langkah besar Wurth berikutnya adalah ekspansi ke luar Jerman. Pada 1962 ia mendirikan Würth Nederland B.V, di Belanda. Setelah itu, ia melebarkan sayap bisnisnya ke Italia, Swiss, Austria, dan Belgia. Di tahun 1969, Wurth berekspansi ke Amerika Serikat.
Strategi ekspansi dan akuisisi
Quote:
Ekspansi dan akuisisi menjadi kata kunci sukses Reinhold Wurth. Lewat dua aksi korporasi itu ia menyulap usahanya menjadi besar dalam waktu singkat. Awal dikendalikan oleh Wurth, pendapatan Adolf Wurth GmbH & Co.KGbaru DM 170.000.
Setelah 15 tahun dikelola Wurth, pendapatannya melejit hingga DM 53 juta. Ketika Wurth mengundurkan diri, penjualan perusahaan ini sudah mencapai 2,2 miliar euro, dengan ratusan kantor cabang di seluruh dunia.
Pada 1969, Reinhold Wurth merambah Amerika Serikat (AS). Di negara yang merupakan pasar terbesar produk kunci di dunia saat itu, Wurth mendirikan perusahaan bernama The Wurth Screw and Fastener Corporation.
Anak usaha yang berbasis di Monsey, New York, tersebut awalnya hanya melayani pembeli di New York, Connecticut, New Jersey, dan Massachusetts. Namun dalam hitungan bulan, wilayah distribusinya sudah menjangkau seluruh Pantai Timur AS. Selang setahun setelah menjajal pasar AS, Wurth mengincar pasar baru: Afrika. Di Benua Hitam itu Wurth membangun pusat pemasaran di Afrika Utara.
Memasuki tahun 1970, di usianya yang ke-35, penjualan tahunan Group Wurth sudah mencapai DM 53 juta. Artinya selama 15 tahun mengendalikan perusahaan, Wurth berhasil menyulap perusahaan kecil warisan orang tuanya, yang omzet tahunannya paling tinggi DM 170.000, menjadi raksasa dunia.
Di akhir dekade 1970-an penjualan grup Wurth sudah menembus DM 330 juta. Awal 1980, setelah memiliki gurita bisnis di berbagai belahan dunia, Wurth mengumumkan target pendapatan DM 1 miliar.
Ia berhasil mewujudkan target itu di tahun 1985 dengan mencatatkan penjualan sebesar DM 1,3 miliar. Target tersebut dicapai persis pada saat perusahaan berulang tahun ke-40, dan Wurth sendiri merayakan ulang tahunnya yang ke-50.
Pada 1987, untuk menyambut tahun 1990, Wurth menyusun visi baru. Dalam memperbesar bisnisnya, ia memilih pola akuisisi. Ekspansi tetap ia lakukan, namun bukan menjadi fokus utama. Strategi anorganik, menurut Wurth, memungkinkan perusahaan berkembang lebih cepat.
Meski mencanangkan akuisisi besar-besaran mulai 1990, Wurth sejatinya sudah menggelar akuisisi sejak beberapa tahun sebelumnya. Pada 1986, misalnya, ia membeli Winzer Industrial, perusahaan manufaktur di Inggris. Pada 1987, Wurt membeli perusahaan di Jepang, dan membuka cabang baru di Malaysia. Dua tahun berikutnya, Wurth membeli Sartorius, di Dusseldorf Jerman. Pada permulaan 1990, Wurth mengakuisisi Monks and Crane, distributor mesin terkemuka di dunia saat itu.
Akuisisi merupakan kunci pertumbuhan kerajaan bisnis Wurth. Ia misalnya membeli L & C Arnold, sebuah pabrik mebel yang berdiri sejak 1898, pada tahun 1994. Ia juga mengakuisisi Mepla-Werka, spesialis di bidang perabotan mebel pada 1997.
Pada tahun 1994, saat usianya menginjak 59 tahun, Wurth mengundurkan diri dari berbagai urusan manajerial. Saya tidak ingin menghancurkan apa yang telah saya bangun hanya gara-gara sifat keras kepala orang tua, ujar Wurth menjelaskan alasan pengunduran dirinya.
Wurth kemudian memegang jabatan sebagai Ketua Dewan Penasihat perusahaan. Penjualan perusahaan Wurth saat itu telah melonjak hingga EUR 2,2 miliar. Pengunduran diri Wurth tidak meredam laju ekspansi. Pada 1996, perusahaannya mulai membuat strategi baru di AS. Di tahun itu, Wurth mengakuisisi Revcar Fasteners, Virginia. Pembelian ini merupakan sinyal Wurth untuk menguasai pasar di AS.
Setelah membeli Revcar, Wurth mengakuisisi Eastern Fastener Corporation, distributor peralatan kapal. Wurth juga mengakuisisi Baer Supply Company, distributor perkakas dan alat kunci mebel serta lima perusahaan lagi.
Keistimewaan akuisisi ala Wurth adalah kemauannya mempertahankan manajemen lama. Ia mendorong karyawan untuk mempertahankan kultur perusahaan. Setelah mengakuisisi nyaris 100 perusahaan, Grup Wurth berhasil membukukan pendapatan sebesar 5 miliar euro.
Setelah 15 tahun dikelola Wurth, pendapatannya melejit hingga DM 53 juta. Ketika Wurth mengundurkan diri, penjualan perusahaan ini sudah mencapai 2,2 miliar euro, dengan ratusan kantor cabang di seluruh dunia.
Pada 1969, Reinhold Wurth merambah Amerika Serikat (AS). Di negara yang merupakan pasar terbesar produk kunci di dunia saat itu, Wurth mendirikan perusahaan bernama The Wurth Screw and Fastener Corporation.
Anak usaha yang berbasis di Monsey, New York, tersebut awalnya hanya melayani pembeli di New York, Connecticut, New Jersey, dan Massachusetts. Namun dalam hitungan bulan, wilayah distribusinya sudah menjangkau seluruh Pantai Timur AS. Selang setahun setelah menjajal pasar AS, Wurth mengincar pasar baru: Afrika. Di Benua Hitam itu Wurth membangun pusat pemasaran di Afrika Utara.
Memasuki tahun 1970, di usianya yang ke-35, penjualan tahunan Group Wurth sudah mencapai DM 53 juta. Artinya selama 15 tahun mengendalikan perusahaan, Wurth berhasil menyulap perusahaan kecil warisan orang tuanya, yang omzet tahunannya paling tinggi DM 170.000, menjadi raksasa dunia.
Di akhir dekade 1970-an penjualan grup Wurth sudah menembus DM 330 juta. Awal 1980, setelah memiliki gurita bisnis di berbagai belahan dunia, Wurth mengumumkan target pendapatan DM 1 miliar.
Ia berhasil mewujudkan target itu di tahun 1985 dengan mencatatkan penjualan sebesar DM 1,3 miliar. Target tersebut dicapai persis pada saat perusahaan berulang tahun ke-40, dan Wurth sendiri merayakan ulang tahunnya yang ke-50.
Pada 1987, untuk menyambut tahun 1990, Wurth menyusun visi baru. Dalam memperbesar bisnisnya, ia memilih pola akuisisi. Ekspansi tetap ia lakukan, namun bukan menjadi fokus utama. Strategi anorganik, menurut Wurth, memungkinkan perusahaan berkembang lebih cepat.
Meski mencanangkan akuisisi besar-besaran mulai 1990, Wurth sejatinya sudah menggelar akuisisi sejak beberapa tahun sebelumnya. Pada 1986, misalnya, ia membeli Winzer Industrial, perusahaan manufaktur di Inggris. Pada 1987, Wurt membeli perusahaan di Jepang, dan membuka cabang baru di Malaysia. Dua tahun berikutnya, Wurth membeli Sartorius, di Dusseldorf Jerman. Pada permulaan 1990, Wurth mengakuisisi Monks and Crane, distributor mesin terkemuka di dunia saat itu.
Akuisisi merupakan kunci pertumbuhan kerajaan bisnis Wurth. Ia misalnya membeli L & C Arnold, sebuah pabrik mebel yang berdiri sejak 1898, pada tahun 1994. Ia juga mengakuisisi Mepla-Werka, spesialis di bidang perabotan mebel pada 1997.
Pada tahun 1994, saat usianya menginjak 59 tahun, Wurth mengundurkan diri dari berbagai urusan manajerial. Saya tidak ingin menghancurkan apa yang telah saya bangun hanya gara-gara sifat keras kepala orang tua, ujar Wurth menjelaskan alasan pengunduran dirinya.
Wurth kemudian memegang jabatan sebagai Ketua Dewan Penasihat perusahaan. Penjualan perusahaan Wurth saat itu telah melonjak hingga EUR 2,2 miliar. Pengunduran diri Wurth tidak meredam laju ekspansi. Pada 1996, perusahaannya mulai membuat strategi baru di AS. Di tahun itu, Wurth mengakuisisi Revcar Fasteners, Virginia. Pembelian ini merupakan sinyal Wurth untuk menguasai pasar di AS.
Setelah membeli Revcar, Wurth mengakuisisi Eastern Fastener Corporation, distributor peralatan kapal. Wurth juga mengakuisisi Baer Supply Company, distributor perkakas dan alat kunci mebel serta lima perusahaan lagi.
Keistimewaan akuisisi ala Wurth adalah kemauannya mempertahankan manajemen lama. Ia mendorong karyawan untuk mempertahankan kultur perusahaan. Setelah mengakuisisi nyaris 100 perusahaan, Grup Wurth berhasil membukukan pendapatan sebesar 5 miliar euro.
Lanjutannya Gan...
0
6K
Kutip
38
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan