agan2 psti udh pada nonton ini film kan ??

Kita mungkin ingat sebuah film humor ironi yang tokoh utamanya diperani oleh Jim Carrey, 'Bruce The Almighty' atau terjemahan bebasnya 'Bruce Yang Mahakuasa'.

Kisah diawali oleh seorang Bruce yang selalu mengeluh kepada Tuhan, bahkan untuk hal-hal yang remeh sekalipun seperti ketika dia menginjak genangan air hujan, dia memandang ke atas dan berkata dengan nada mengejek, "Beautiful".

Kebetulan suatu hari Bruce diberhentikan dari pekerjaannya lalu dia memandang ke atas terus menerus dan berujar dalam ejekan, "Beautiful". Singkat cerita Bruce memperoleh panggilan tes dan wawancara dari sebuah nomor misterius. Ketika dia menemukan alamat gedung tempatnya untuk wawancara dia agak ragu-ragu karena gedung itu sepeti belum selesai dibangun walaupun sudah berlantai 20.

Hal menarik yang mungkin terlewat oleh kita sebagai penonton adalah setting gedung berlantai 20-an dalam kondisi masih dibangun dengan cat keseluruhan putih dan hanya mempunyai satu pegawai seorang cleaning service sekaligus merangkap sebagai Boss dari gedung tersebut. Gedung tersebut tampaknya kosong namun dapat tiba-tiba berisi peralatan yang efisien, efektif dan ergonomis.

Jika kita jeli mengamati setting tersebut kita akan menangkap sebuah perumpamaan yang begitu indah paling tidak dari sudut pandang manusiawi:

1. Gedung tersebut menggambarkan alam semesta yang masih berproses ( mungkin mengambil dari filsafat prosesnya Alfred North Whitehead Jr.)

2. Seorang Boss yang sekaligus merangkap sebagai cleaning service dan electrician menggambarkan bahwa Tuhan 'bekerja' tanpa membutuhkan pertolongan ciptaannya ( digambarkan tanpa bawahan sebagai pekerja ) dalam memelihara alam semesta.

3. Peralatan/perabot seperlunya, efektif, efisien dan ergonomis (kursi yang tiba-tiba muncul atau tiba-tiba menghilang, alat pel yang tiba-tiba ada dan menghilang), menggambarkan bahwa segala hal yang digunakan dan dilakukan oleh Tuhan adalah efektif, efisien dan tepat guna serta hanya Tuhan sendiri yang tahu.

Adegan berikutnya berupa tawar-menawar menggantikan pekerjaan dan si Boss mengenalkan dirinya sebagai Tuhan.

Fragmen adegan yang paling saya sukai adalah mengenai pengabulan doa; di sini ketika si Bruce menggantikan posisi Tuhan untuk mengabulkan doa (baca: rengekan) sebanyak 3 milyar per menit. Bruce diharuskan memilah dan memilih doa mana yang harus dikabulkan dan mana yang tidak; di sini dia menjadi pusing dan kebingungan, akhirnya semua doa dikabulkan yang justeru menimbulkan kekacauan dunia.

Tuhan itu Tidak Ideal

Banyak orang tidak setuju ketika saya mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ideal, rupanya mereka mempersepsikan antara arti kata ideal dan sempurna adalah sama.

Ideal adalah suatu rumusan imajiner tentang kesempurnaan menurut satu pribadi atau kelompok, namun bukan sempurna itu sendiri.

Kita mungkin pernah mendengar atau menonton di media elektronik seseorang yang diwawancarai setelah melakukan pengrusakan: " Saya yakin bahwa jika Tuhan menghendaki tidak ada yang mustahil, " dari jawaban ini tampak bahwa dia hendak mengatakan 'Tuhan berpihak pada pemikiran/ideku bukan yang ide yang lain'.

Kita mungkin juga pernah mendengar orang merengek (baca: berdoa) supaya diberi mobil, diberi pacar/isteri sesuai ide/idaman kita dengan 'memaksa' Tuhan, meminta mujizat spektakuler atas penyakitnya, dll.

Itu semua menunjukkan bahwa ideal hanyalah merupakan imajinasi tentang kesempurnaan dari tingkat pemikiran yang terbatas.

Seandainya Tuhan itu ideal maka Beliau justeru menjadi tidak sempurna sama sekali. Seseorang yang mengidealkan Tuhan sebenarnya sedang menjadikan dirinya Yang Mahakuasa dan menjadikan Tuhan sebagai pembantu/babu ajaibnya.

Coba Anda bayangkan jika Tuhan itu benar-benar ideal lalu terdapat 5 doa yang saling bertentangan dan semuanya dikabulkan maka dunia akan menjadi kacau karena masing-masing 'ide' itu berbeda.

Bagi yg udh ISO ane pengen ... jangan ya gan... kalo yg blum ISO bantu aja... dan BUDAYAKAN KOMEN....