- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Benteng Somba Opu , Sebuah Bukti Perjuangan Tiada Henti (Sulawesi)


TS
Falrever.eX
Benteng Somba Opu , Sebuah Bukti Perjuangan Tiada Henti (Sulawesi)
Quote:
rate dulu gan
>>>>----------------------->>>----------------------->>>>
>>>>----------------------->>>----------------------->>>>






Quote:
[saykoji]saykoji[/saykoji]


Klik Join
Nice Thread Academy!


BENTENG SOMBA OPU , SULAWESI


Save Benteng Somba Opu. Right Now, Tomorrow Maybe Too Late


Follow Twitter "SAVE" Benteng SOMBA OPU
Quote:
Quote:
Quote:



Benteng Somba Opu dibangun oleh Raja Gowa ke IX Daeng Matanre tumaparisi Kallonna pada abad ke XVI (1550 1650), yang merupakan Kerajaan Gowa dan salah satu kota Bandar terbesar di Asian Tenggara pada masanya. Benteng Somba Opu merupakan peninggalan sejarah kerajaan perkasa masa lalu di Sulawesi Selatan, sekarang kawasan ini dijadikan pusat budaya miniature Sulawesi Selatan dan telah dibangun berbagai rumah adat tradisinal dari semua suku/etnis yang ada disana (Sulsel). Dimana semua rumah dapat menggambarkan budanya masing-masing.
Pada tanggal 24 Juni 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC dan kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Pada tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuan. Pada tahun 1990, bangunan benteng yang sudah rusak direkonstruksi sehingga tampak lebih indah. Kini, Benteng Somba Opu menjadi sebuah obyek wisata yang sangat menarik, yaitu sebagai sebuah museum bersejarah.
Quote:
Quote:
Quote:



Akses menuju lokasi cukup jauh dari Kota Gowa dengan jalan arteri yang kecil dan ada beberapa kondisi jalan yang sudah rusak ringan, terutama kondisi jalan hampir mendekati lokasi Benteng. Berbeda dengan obyek wisata yang lainnya, kondisi di Benteng ini terlihat kurang terurus, tampak semak yang meninggidan kondisi jalan. Selidik punya selidik, ternyata kondisi ini karena adanya pertentangan antara Pemerintah Daerah dengan elemen masyarakata yang menentang pembangunan Gowa Disovery Park (GDP) di kawasan budaya Benteng Sompa Opu. Theme Park ini akan berisi, water boom, taman gajah dan taman burung, plus treetop dan wahana rekreasi lainnya.
Quote:



Elemen masyarakat beralasan bahwa pembangunan GDP merusak dan mengubah lanskap Benteng Somba Opu, mengganggu kawasan tersebut sebagai ruang budaya, juga menutup akses warga kota untuk mendapatkan ruang publik yang murah dan tenang. Perusakan terjadi saat pekerja Gowa Discovery Park melakukan penggalian, penutupan lahan dengan menggunakan traktor, disinyalir proses tersebut telah menghancurkan artifak-artifak ataupun benda-benda purbakala lainnya. Selain itu, di dalam benteng sudah terdapat rumah-rumah adat yang kerap dijadikan ladang hunting fotografer dan kadang ada juga pasangan yang menjadikan lokasi itu sebagai tempat foto-foto prewed. Di dalam komplek benteng Somba Opu ada beberapa rumah adat sulawesi Selatan, ada rumah adat Bugis-Makassar, Toraja, Mandar, dan lain sebagainya.
Tetapi akhirnya, Pembangunan proyek Gowa Discovery Park (GDP) di kawasan Benteng Somba Opu (BSO), Kabupaten Gowa, akhirnya dilanjutkan. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Makassar serta Dinas Kebudayaan dan Parawisata Sulawesi Selatan sudah bertemu dengan direktur PT. Mirah Megah Wisata untuk menentukan lokasi pengganti water boom. Pengukuran dan pemasangan patok sebagai batas pembangunan water boom yang berjarak 100 meter dari dinding benteng, pembangunan GDP karena letak water boom sudah berada di zona aman.



Tentang Benteng Somba Opu
Quote:
Ilmuwan Inggris, William Wallace, menyatakan, Benteng Somba Opu adalah benteng terkuat yang pernah dibangun orang nusantara. Benteng ini adalah saksi sejarah kegigihan Sultan Hasanuddin serta rakyatnya mempertahankan kedaulatan negerinya. Pernyataan Wallace bisa jadi benar. Begitu memasuki kawasan Benteng Somba Opu, akan segera terlihat tembok benteng yang kokoh. Menggambarkan sistem pertahanan yang sempurna pada zamannya. Meski terbuat dari batu bata merah, dilihat dari ketebalan dinding, dapatlah terbayangkan betapa benteng ini amat sulit ditembus dan diruntuhkan. Ada tiga bastion yang masih terlihat sisa-sisanya, yaitu bastion di sebelah barat daya, bastion tengah, dan bastion barat laut. Yang terakhir ini disebut Buluwara Agung. Di bastion inilah pernah ditempatkan sebuah meriam paling dahsyat yang dimiliki orang Indonesia. Namanya Meriam Anak Makassar. Bobotnya mencapai 9.500 kg, dengan panjang 6 meter, dan diameter 4,14 cm.
Sebenarnya, Benteng Somba Opu sekarang ini lebih tepat dikatakan sebagai reruntuhan dengan sisa-sisa beberapa dinding yang masih tegak berdiri. Bentuk benteng ini pun belum diketahui secara persis meski upaya ekskavasi terus dilakukan. Tetapi menurut peta yang tersimpan di Museum Makassar, bentuk benteng ini adalah segi empat. Di beberapa bagian terdapat patok-patok beton yang memberi tanda bahwa di bawahnya terdapat dinding yang belum tergali. Memang, setelah berhasil mengalahkan pasukan Kerajaan Gowa yang dipimpin Sultan Hasanuddin, Belanda menghancurkan benteng ini. Selama ratusan tahun, sisa-sisa benteng terbenam di dalam tanah akibat naiknya sedimentasi dari laut.
Secara arsitektural, begitu menurut peta dokumen di Museum Makassar, benteng ini berbentuk segi empat dengan luas total 1.500 hektar. Memanjang 2 kilometer dari barat ke timur. Ketinggian dinding benteng yang terlihat saat ini adalah 2 meter. Tetapi dulu, tinggi dinding sebenarnya adalah antara 7-8 meter dengan ketebalan 12 kaki atau 3,6 meter. Benteng Somba Opu sekarang ini berada di dalam kompleks Miniatur Budaya Sulawesi Selatan. Wisatawan dapat menikmati bentuk-bentuk rumah tradisional Sulawesi Selatan seperti rumah tradisional Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar tak jauh dari benteng. Di dalam kompleks ini pula setiap tahun digelar Pameran Pembangunan Sulawesi Selatan.
Sebenarnya, Benteng Somba Opu sekarang ini lebih tepat dikatakan sebagai reruntuhan dengan sisa-sisa beberapa dinding yang masih tegak berdiri. Bentuk benteng ini pun belum diketahui secara persis meski upaya ekskavasi terus dilakukan. Tetapi menurut peta yang tersimpan di Museum Makassar, bentuk benteng ini adalah segi empat. Di beberapa bagian terdapat patok-patok beton yang memberi tanda bahwa di bawahnya terdapat dinding yang belum tergali. Memang, setelah berhasil mengalahkan pasukan Kerajaan Gowa yang dipimpin Sultan Hasanuddin, Belanda menghancurkan benteng ini. Selama ratusan tahun, sisa-sisa benteng terbenam di dalam tanah akibat naiknya sedimentasi dari laut.
Secara arsitektural, begitu menurut peta dokumen di Museum Makassar, benteng ini berbentuk segi empat dengan luas total 1.500 hektar. Memanjang 2 kilometer dari barat ke timur. Ketinggian dinding benteng yang terlihat saat ini adalah 2 meter. Tetapi dulu, tinggi dinding sebenarnya adalah antara 7-8 meter dengan ketebalan 12 kaki atau 3,6 meter. Benteng Somba Opu sekarang ini berada di dalam kompleks Miniatur Budaya Sulawesi Selatan. Wisatawan dapat menikmati bentuk-bentuk rumah tradisional Sulawesi Selatan seperti rumah tradisional Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar tak jauh dari benteng. Di dalam kompleks ini pula setiap tahun digelar Pameran Pembangunan Sulawesi Selatan.
Quote:
FOTO-FOTO SOMBA OPU
Spoiler for pict:

Spoiler for pict:

Spoiler for pict:

Spoiler for pict:

Spoiler for pict:

Spoiler for pict:

Spoiler for pict:

Spoiler for pict:

Spoiler for pict:

Spoiler for pict:

Spoiler for pict:

SUMBER
LANJUT BAWAH
" FORUM SOMBA OPU TERUS MENOLAK PEMBANGUNAN GDP "
Forum Somba Ompu terus menolak pembangunan GDP

LANJUT BAWAH
" FORUM SOMBA OPU TERUS MENOLAK PEMBANGUNAN GDP "
Forum Somba Ompu terus menolak pembangunan GDP

0
8.7K
Kutip
641
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan