- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jejak "Si Pendiam" Paul Scholes, Salah Satu Pemain yang Setia di United


TS
tanapa
Jejak "Si Pendiam" Paul Scholes, Salah Satu Pemain yang Setia di United



Quote:
Spoiler for Paul Scholes:
Paul Scholes (lahir 16 November 1974; umur 36 tahun) adalah pemain sepak bola dari Inggris yang menghabiskan semua kariernya sampai saat ini bermain untuk klub Manchester United. Merupakan salah satu pemain yang bersinar pada generasinya. Dia dihormati karena perilakunya di dalam ataupun di luar lapangan, serta permainannya di lapangan hijau. Ia adalah bagian dari Class of '92 Manchester United, beserta Ryan Giggs, Gary Neville, Phil Neville, David Beckham, Kevin Pilkington, Robbie Savage, dan pemain lainnya yang tersebar ke liga-liga domestik Inggris.
Lahir di Hope Hospital di kota Salford Inggris, Scholes mulai berlatih di Manchester United sejak umur 14 tahun.
Lahir di Hope Hospital di kota Salford Inggris, Scholes mulai berlatih di Manchester United sejak umur 14 tahun.
Quote:
Spoiler for FOKUS: Berakhirnya Karir 'Si Pendiam' Paul Scholes:
Paul Scholes mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemain di dunia sepakbola hari ini. Dia memutuskan untuk gantung sepatu di usia 36 tahun.
Dari keputusannya untuk mundur itu, kental sekali terlihat karakter Scholes di sana. Tenang, tapi menggebrak dan tanpa tedeng aling-aling.
Dalam rekam jejaknya sebagai pemain, Scholes dikenal sebagai pemain yang lugas, tanpa ampun dan minim bicara. Scholes sepertinya ingin lebih menunjukkan aksinya di lapangan dari pada di media massa.
Dia juga tak banyak dihantam isu miring. Jalan hidupnya sepertinya lurus-lurus saja. Tanpa hambatan dan halangan. Bisa jadi karena hal itu juga yang membuat kalangan media Inggris, yang terkenal suka masuk ke kehidupan pribadi seseorang yang punya nama besar, jadi malas mendekati Scholes.
Bandingkan dengan rekannya David Beckham. Kehidupan gemerlap berada di sekelilingnya. Semua tingkah laku Beckham dan istrinya menjadi konsumsi publik. Tapi Scholes tidak demikian. Kehidupan diri dan keluarganya disimpan rapat-rapat untuk dirinya sendiri. Yang boleh dilihat publik adalah aksinya di lapangan, itu saja.
Dan hal itulah yang menjadikannya sebagai pemain berkarakter. Semua itu juga ditunjukkannya di lapangan. Setiap mendapat kepercayaan tampil, jarang sekali pemain kelahiran Salford itu mengecewakan Sir Alex Ferguson. Pemain yang juga bermain bersama Scholes pun mengakui kemampuannya sebagai salah satu gelandang terbaik Inggris.
Permainan berkarakter juga terus ditunjukkan Scholes, termasuk saat mengumumkan keputusan untuk pensiun. Usai Piala Eropa 2004 misalnya, tanpa wara-wara lebih dulu, dia mengumumkan untuk tidak lagi membela timnas Inggris dan memberikan kesempatan untuk pemain yang lebih muda menjalankan tugas membawa panji-panji The Three Lions dari sektor tengah.
Kebulatan tekad untuk tetap pensiun pun ditunjukkannya ketika Steve McClaren dan Fabio Capello berusaha untuk membujuknya kembali ke timnas Inggris. Semua ditampiknya dengan rasa hormat. Dan atas semua kegagalan Inggris di turnamen besar Eropa dan dunia, publik pun menyalahkan pelatih karena gagal membujuk Scholes untuk kembali ke timnas.
Hal itu menunjukkan jika Scholes punya tempat tersendiri di hati fans, juga karena kemampuannya sebagai jenderal lapangan tengah Inggris yang tiada duanya.
Dan begitu juga ketika Scholes mengumumkan pensiun sebagai pemain. Pemain ini masih menunjukkan cara yang elegan untuk mengumumkan keputusan gantung sepatu, dan pastinya dengan tetap menunjukkan karakternya itu.
Tidak ada acara jumpa media, tidak juga ada isu awal yang gencar membicarakan masa depannya. Indikasi atau isyarat kecil pun juga tak ditunjukkannya akan mengumumkan pensiun. Dengan tegas, langsung, tanpa basa-basi, Scholes mengumumkan untuk pensiun di situs resmi klub hari ini. Itu saja sepertinya sudah cukup untuk Scholes.
Sepertinya, pemain seperti inilah yang dibutuhkan Inggris dan Manchester United untuk kembali merentangkan kejayaan seperti masa lalu, pemain yang berkarakter, pendiam namun banyak bekerja dan menunjukkan lebih banyak aksi dan totalitas di lapangan.
Dari keputusannya untuk mundur itu, kental sekali terlihat karakter Scholes di sana. Tenang, tapi menggebrak dan tanpa tedeng aling-aling.
Dalam rekam jejaknya sebagai pemain, Scholes dikenal sebagai pemain yang lugas, tanpa ampun dan minim bicara. Scholes sepertinya ingin lebih menunjukkan aksinya di lapangan dari pada di media massa.
Dia juga tak banyak dihantam isu miring. Jalan hidupnya sepertinya lurus-lurus saja. Tanpa hambatan dan halangan. Bisa jadi karena hal itu juga yang membuat kalangan media Inggris, yang terkenal suka masuk ke kehidupan pribadi seseorang yang punya nama besar, jadi malas mendekati Scholes.
Bandingkan dengan rekannya David Beckham. Kehidupan gemerlap berada di sekelilingnya. Semua tingkah laku Beckham dan istrinya menjadi konsumsi publik. Tapi Scholes tidak demikian. Kehidupan diri dan keluarganya disimpan rapat-rapat untuk dirinya sendiri. Yang boleh dilihat publik adalah aksinya di lapangan, itu saja.
Dan hal itulah yang menjadikannya sebagai pemain berkarakter. Semua itu juga ditunjukkannya di lapangan. Setiap mendapat kepercayaan tampil, jarang sekali pemain kelahiran Salford itu mengecewakan Sir Alex Ferguson. Pemain yang juga bermain bersama Scholes pun mengakui kemampuannya sebagai salah satu gelandang terbaik Inggris.
Permainan berkarakter juga terus ditunjukkan Scholes, termasuk saat mengumumkan keputusan untuk pensiun. Usai Piala Eropa 2004 misalnya, tanpa wara-wara lebih dulu, dia mengumumkan untuk tidak lagi membela timnas Inggris dan memberikan kesempatan untuk pemain yang lebih muda menjalankan tugas membawa panji-panji The Three Lions dari sektor tengah.
Kebulatan tekad untuk tetap pensiun pun ditunjukkannya ketika Steve McClaren dan Fabio Capello berusaha untuk membujuknya kembali ke timnas Inggris. Semua ditampiknya dengan rasa hormat. Dan atas semua kegagalan Inggris di turnamen besar Eropa dan dunia, publik pun menyalahkan pelatih karena gagal membujuk Scholes untuk kembali ke timnas.
Hal itu menunjukkan jika Scholes punya tempat tersendiri di hati fans, juga karena kemampuannya sebagai jenderal lapangan tengah Inggris yang tiada duanya.
Dan begitu juga ketika Scholes mengumumkan pensiun sebagai pemain. Pemain ini masih menunjukkan cara yang elegan untuk mengumumkan keputusan gantung sepatu, dan pastinya dengan tetap menunjukkan karakternya itu.
Tidak ada acara jumpa media, tidak juga ada isu awal yang gencar membicarakan masa depannya. Indikasi atau isyarat kecil pun juga tak ditunjukkannya akan mengumumkan pensiun. Dengan tegas, langsung, tanpa basa-basi, Scholes mengumumkan untuk pensiun di situs resmi klub hari ini. Itu saja sepertinya sudah cukup untuk Scholes.
Sepertinya, pemain seperti inilah yang dibutuhkan Inggris dan Manchester United untuk kembali merentangkan kejayaan seperti masa lalu, pemain yang berkarakter, pendiam namun banyak bekerja dan menunjukkan lebih banyak aksi dan totalitas di lapangan.
Spoiler for Rekam Jejak Paul Scholes:
1974: Paul Scholes lahir di Salford pada 16 November
1991: Bergabung dengan Manchester United hanya dalam sesi latihan.
1992: Membantu tim Manchester United usia muda memenangi Piala FA Junior
1993: Dikontrak secara profesional oleh Manchester United
1994/95: Pada 24 September, Scholes melakoni debutnya untuk Manchester United dengan melawan Ipswich Town. Di musim ini, dia tampil 17 kali dan mencetak lima gol.
1995/96: Meraih gelar pertamanya bersama Manchester United di Liga Primer Inggris dan Piala FA. Scholes tampil 26 kali dan mencetak sepuluh gol.
1996/97: Mempertahankan trofi juara Liga Primer, di mana dia mencetak tiga gol dan 24 penampilan.
9 Mei 1997: Mendapat panggilan pertama untuk timnas Inggris saat masih ditangani Glenn Hoddle
24 Mei 1997: Melakoni debut untuk timnas Inggris sebagai pemain pengganti saat melawan Afrika Selatan di Old Trafford.
4 Juni 1997: Bermain untuk Inggris di Le Tournoi dan mencetak gol pertamanya saat melawan Italia.
Mei 1998: Terpilih dalam susunan skuad Inggris untuk Piala Dunia 1998
Juni 1998: Mencetak gol kedua saat Inggris menang atas Tunisia 2-0 di putaran final Piala Dunia.
Maret 1999: Mencetak hattrick pertamanya untuk timnas Inggris saat menang 3-1 atas Polandia di kualifikasi Piala Eropa 2000 di Wembley
Mei 1999: Menjadi momen bersejarah bagi Manchester United karena bisa meraih treble gelar, Liga Champions, Liga Primer dan Piala FA. Akan tetapi, di final Liga Champions melawan Bayern Muenchen, Scholes absen karena sanksi.
Januari 2000: Absen membela Manchester United di Piala Dunia Antarklub karena menjalani operasi hernia.
Juni 2000: Mencetak gol pertama untuk Inggris saat ditekuk Portugal 3-2 di Piala Eropa 2000.
2001/02: Menuntaskan musim domestik dengan delapan gol dari 35 penampilan dan menjadi bagian dari skuad Inggris yang menembus perempat-final Piala Dunia.
2002/03: Meraih prestasi terbaiknya dengan menjebol gawang lawan 14 kali untuk United dan membawa timnya meraih gelar kedelapan Liga Primer. Scholes juga mencetak hat-trick saat menang 6-2 atas Newastle United. Total, 20 gol dilesakkan Scholes di semua kompetisi di musim itu.
14 Februari 2004: Tampil untuk kali ke-400 bersama United di babak kelima Piala FA melawan Manchester City. United menang 4-2 dan Scholes mencetak gol pertama untuk timnya.
3 Agustus 2004: Memutuskan pensiun dari sepakbola Internasional bersama timnas Inggris di usia 29 tahun.
12 Agustus 2005: Menandatangani kontrak berdurasi empat musim bersama Manchester United yang membuatnya bertahan hingga 2009.
24 Januari 2006: Absen tiga bulan karena masalah pada penglihatan matanya. Namun Scholes absen lebih lama dan tak bisa tampil sampai laga terakhir United di musim itu.
22 Oktober 2006: Tampil di laga ke-500 United saat melawan Liverpool di Old Trafford, mencetak gol pertama dan membawa timnya menang 2-0. Di akhir musim, Scholes mengantar United meraih gelar kesembilan di eranya.
21 Mei 2008: Membawa Manchester United menang lewat drama adu penalti melawan Chelsea di final Liga Champions di Moskwa.
16 April 2010: Menandatangani kontrak satu musim bersama Manchester United, yang merupakan kontrak terakhir yang ditandatanganinya sebagai pemain United.
Mei 2010: Membantu United mempertahankan gelar Liga Primer dan menolak ajakan Fabio Capello kembali ke timnas Inggris untuk Piala Dunia 2010.
Mei 2011: Mengantar United meraih gelar ke-19 di Liga Primer, tapi gagal membawa timnya juara di Liga Champions setelah kalah 3-1 dari Barcelona di Wembley.
31 Mei 2011: Mengumumkan pensiun dari dunia yang membesarkan namanya dan menyatakan keinginan bertahan di Old Trafford sebagai pelatih.
Spoiler for Pernyataan Scholes:
Paul Scholes mengatakan, "Saya bukan tipe orang yang banyak bicara, tapi percayalah bahwa bermain sepak bola adalah satu-satunya yang saya inginkan dan menjalani karir yang sukses bersama Manchester United adalah sebuah kehormatan sebenarnya,"
"Ini bukan keputusan yang saya ambil dalam waktu singkat tapi saya merasa bahwa waktunya sangat tepat untuk berhenti bermain,"
"Menjadi bagian dan membantu tim ini meraih gelar juara liga ke-19 adalah sebuah kebanggaan luar biasa,"
"Saya ingin mengucapkan terima kasih pada suporter atas dukungan luar biasa pada perjalanan karir saya, saya juga berterima kasih pada seluruh staf pelatih dan pemain yang pernah bekerja sama dengan saya selama bertahun-tahun,"
"Yang paling utama adalah terima kasih untuk Sir Alex, seorang manajer hebat, sejak pertama kali saya bergabung dengan klub ini ia selalu membuka pintu bagi saya dan saya yakin tim ini akan memenangkan lebih banyak gelar juara lagi bersama kepemimpinannya," pungkas Scholes.
"Ini bukan keputusan yang saya ambil dalam waktu singkat tapi saya merasa bahwa waktunya sangat tepat untuk berhenti bermain,"
"Menjadi bagian dan membantu tim ini meraih gelar juara liga ke-19 adalah sebuah kebanggaan luar biasa,"
"Saya ingin mengucapkan terima kasih pada suporter atas dukungan luar biasa pada perjalanan karir saya, saya juga berterima kasih pada seluruh staf pelatih dan pemain yang pernah bekerja sama dengan saya selama bertahun-tahun,"
"Yang paling utama adalah terima kasih untuk Sir Alex, seorang manajer hebat, sejak pertama kali saya bergabung dengan klub ini ia selalu membuka pintu bagi saya dan saya yakin tim ini akan memenangkan lebih banyak gelar juara lagi bersama kepemimpinannya," pungkas Scholes.
Quote:






0
2.6K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan