- Beranda
- Komunitas
- News
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
|BERIS E N S O R Berita Kecil Pasar Commodity
TS
diasamitriono
|BERIS E N S O R Berita Kecil Pasar Commodity
Senin 25 April 2011
Analis: hati-hati! Periode Mei-September, pasar terancam terkoreksi hingga 20%
Vice President, Research & Analysis Valbury Nico Omer Jonckheere mengingatkan, investor sebaiknya berhati-hati memasuki bulan Mei hingga September mendatang. Pasalnya, bursa saham, komoditas, mata uang utama terhadap dolar AS, dan emas terancam anjlok antara 10% dan 20%.
Prediksi Nico bukan tanpa alasan. Dia berkaca pada kejadian tahun lalu, yakni pada periode 23 April-27 Agustus 2010. Pada waktu itu, terjadi kontraksi sebesar 12% setelah berakhirnya masa quantitative easing 1 (QE1) oleh the Federal Reserve. "Bank sentral AS membiarkan neracanya menyusut dari US$1.207 trillion ke US$1.057 trillion," urainya.
Yang menjadi pertanyaan, apakah sejarah akan berulang? Nico memprediksi hal itu sangat mungkin terjadi. Seperti yang diketahui, pada 3 November 2010, the Federal Open Market Committee atau FOMC memutuskan untuk membeli obligasi pemerintah senilai US$ 600 miliar antara bulan November dan akhir bulan Juni.
Pelonggaran moneter ini dikenal sebagai QE2 dan bertujuan membiayai defisit anggaran AS. Sementara jilid pertama dari quantitative easing sebesar US$ 1,7 trillion, yang diumumkan tanggal 18 Maret 2009, lebih berpusat kepada pembelian mortgage-backed securities untuk menyelamatkan sektor properti
Dalam pidatonya di Jackson Hole pada 27 Agustus tahun lalu, Federal Reserve Chairman Ben Bernanke mengatakan stimulus tambahan dibutuhkan karena tingkat inflasi masih terlalu rendah dan tingkat pengangguran terlalu tinggi. Namun karena tingkat unemployment telah turun dari 10,2% ke 8,8% dan core inflation atau inflasi inti sudah naik dua kali lipat dari 0,6% ke 1,2% YoY, kemungkinan besar QE2 akan dihentikan sesuai dengan jadwal.
Masalahnya, perubahan dalam kebijakan bank sentral AS adalah peristiwa penting yang bisa membuat investor panik. Mengapa demikian? "Secara sederhana, the Fed selama ini menyuntik sekitar US$ 4 miliar setiap hari ke dalam pasar AS sejak November 2010. Oleh karena itu, baik pasar modal maupun pasar komoditas naik ke level yang lebih tinggi daripada level yang dapat dicapai tanpa bantuan tersebut," urainya.
Analis: hati-hati! Periode Mei-September, pasar terancam terkoreksi hingga 20%
Vice President, Research & Analysis Valbury Nico Omer Jonckheere mengingatkan, investor sebaiknya berhati-hati memasuki bulan Mei hingga September mendatang. Pasalnya, bursa saham, komoditas, mata uang utama terhadap dolar AS, dan emas terancam anjlok antara 10% dan 20%.
Prediksi Nico bukan tanpa alasan. Dia berkaca pada kejadian tahun lalu, yakni pada periode 23 April-27 Agustus 2010. Pada waktu itu, terjadi kontraksi sebesar 12% setelah berakhirnya masa quantitative easing 1 (QE1) oleh the Federal Reserve. "Bank sentral AS membiarkan neracanya menyusut dari US$1.207 trillion ke US$1.057 trillion," urainya.
Yang menjadi pertanyaan, apakah sejarah akan berulang? Nico memprediksi hal itu sangat mungkin terjadi. Seperti yang diketahui, pada 3 November 2010, the Federal Open Market Committee atau FOMC memutuskan untuk membeli obligasi pemerintah senilai US$ 600 miliar antara bulan November dan akhir bulan Juni.
Pelonggaran moneter ini dikenal sebagai QE2 dan bertujuan membiayai defisit anggaran AS. Sementara jilid pertama dari quantitative easing sebesar US$ 1,7 trillion, yang diumumkan tanggal 18 Maret 2009, lebih berpusat kepada pembelian mortgage-backed securities untuk menyelamatkan sektor properti
Dalam pidatonya di Jackson Hole pada 27 Agustus tahun lalu, Federal Reserve Chairman Ben Bernanke mengatakan stimulus tambahan dibutuhkan karena tingkat inflasi masih terlalu rendah dan tingkat pengangguran terlalu tinggi. Namun karena tingkat unemployment telah turun dari 10,2% ke 8,8% dan core inflation atau inflasi inti sudah naik dua kali lipat dari 0,6% ke 1,2% YoY, kemungkinan besar QE2 akan dihentikan sesuai dengan jadwal.
Masalahnya, perubahan dalam kebijakan bank sentral AS adalah peristiwa penting yang bisa membuat investor panik. Mengapa demikian? "Secara sederhana, the Fed selama ini menyuntik sekitar US$ 4 miliar setiap hari ke dalam pasar AS sejak November 2010. Oleh karena itu, baik pasar modal maupun pasar komoditas naik ke level yang lebih tinggi daripada level yang dapat dicapai tanpa bantuan tersebut," urainya.
0
1.7K
28
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan