- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Lounge Pictures
Ironi Kehidupan Nyata Sang Maskot
TS
keb017o
Ironi Kehidupan Nyata Sang Maskot
Dunia Fantasi merupakan salah satu tempat wisata yang sangat familiar, tapi apakah kita sering memperhatikan maskot objek wisata ini??? Mungkin kita tau salah satu maskot yang bernama Dufan, tapi pernahkah kita tau jenis binatang apa ini dan bagaimana populasinya. Dufan adalah kera bekantan yang dipilih menjadi maskot pertama kali saat Dunia Fantasi didirikan pada 29 Agustus 1985. Namun faktanya popularitas Dufan (maskot Dunia Fantasi) justru berbanding terbalik dengan kondisi kera bekantan sekarang ini yang telah masuk kategori hampir punah.
[QUOTE=]Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Kalimantan. Spesies ini tidak dapat dipisihkan dari keberadaan Pohon Rambai (Soneratia casiolaris) yang merupakan makanan utamanya dan tempat tidur serta merawat anaknya. Bekantan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 bekantan. Semakin berkurangnya pohon rambai dikarenakan pembalakan hutan, pengalihan fungsi hutan, hingga kebakaran hutan diyakin menjadi salah satu penyebab turunnya populasi bekantan.
Bekantan oleh IUCN Redlist sejak tahun 2000 dimasukkan dalam status konservasi kategori Endangered (Terancam Kepunahan) setelah sebelumnya masuk kategori Rentan (Vulnerable; VU). Selain itu Bekantan juga terdaftar pada CITES sebagai Apendix I (tidak boleh diperdagangkan secara internasional). Berdasarkan data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel pada 2007 populasi hewan hidung panjang diperkirakan masih mencapai sekitar 5.010 ekor. Daerah-daerah yang kini masih terdapat populasi bekantan yaitu, di cagar alam Selat Sebuku Kabupaten Kotabaru, terdapat 3.500 ekor, suaka margasatwa Pelaihari Kabupaten Tanah Laut (Tala), 1.200 ekor. Selain itu, di Kuala Lupak Tabunganen Kabupaten Barito Kuala, 150 ekor, Pulau Kaget, 100 ekor, di taman wisata alam Pulau Kembang 10 ekor dan Pulau Bakut 50 ekor.
[QUOTE=]Bekantan memiliki masa kehamilan 166 hari atau 5-6 bulan dan hanya melahirkan 1 (satu) ekor anak. Anak-anak ini baru dewasa atau mampu bereproduksi setelah umur 1460 hari untuk jenis betina dan 7 tahun untuk jenis jantan. Masa kehamilan yang cukup lama dengan jumlah kelahiran sedikit serta umur untuk siap reproduksi relative panjang disbanding binatang lain ditengarai menjadi salah satu dari sekian banyak penyebab habitat bekantan semakin menurun.[/QUOTE]
[QUOTE=]Untuk mencegah kepunahan terhadap hewan yang hanya terdapat di hutan tropis Kalimantan, selain melakukan konservasi, pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa,, dan ada kententuan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam hayati dan ekosistemnya.
Selain itu, satwa ini juga menjadi maskot Dunia Fantasi Ancol. Satwa ini dijadikan maskot (fauna identitas) provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan SK Gubernur Kalsel No. 29 Tahun 1990 tanggal 16 Januari 1990. Jadi mari kita lindungi binatang ini, seperti halnya komodo yang di dunia ini hanya terdapat di Pulau Komodo, bekantan juga salah satu kekayaan Indonesia yang terdapat di Pulau Kalimantan. Jangan sampai suatu saat keturunan kita hanya tau Dufan (maskot Dunia Fantasi) tanpa tau seperti apa bekantan itu sesungguhnya. Sungguh sebuah ironi dibalik kepopuleran sang Maskot
Maaf klo Ane
ane cmn mau berbagi sedikit info
Gambar dan artikel ane ambil dari Google, Wikipedia, dan sumber lain.
Spoiler for Dufan:
Quote:
Original Posted By Sekilas tentang bekantan seperti dikutip dari Wikipedia
Uploaded with ImageShack.us
Bekantan (Nasalis larvatus) adalah sejenis kera berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal kera Nasalis. Ciri-ciri utamanya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai monyet Belanda. Dalam bahasa Brunei (kxd) disebut bangkatan.
Spoiler for bekantan:
Uploaded with ImageShack.us
Bekantan (Nasalis larvatus) adalah sejenis kera berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal kera Nasalis. Ciri-ciri utamanya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai monyet Belanda. Dalam bahasa Brunei (kxd) disebut bangkatan.
Populasi Bekantan
[QUOTE=]Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Kalimantan. Spesies ini tidak dapat dipisihkan dari keberadaan Pohon Rambai (Soneratia casiolaris) yang merupakan makanan utamanya dan tempat tidur serta merawat anaknya. Bekantan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 bekantan. Semakin berkurangnya pohon rambai dikarenakan pembalakan hutan, pengalihan fungsi hutan, hingga kebakaran hutan diyakin menjadi salah satu penyebab turunnya populasi bekantan.
Spoiler for Peta Penyebaran Bekantan:
Bekantan oleh IUCN Redlist sejak tahun 2000 dimasukkan dalam status konservasi kategori Endangered (Terancam Kepunahan) setelah sebelumnya masuk kategori Rentan (Vulnerable; VU). Selain itu Bekantan juga terdaftar pada CITES sebagai Apendix I (tidak boleh diperdagangkan secara internasional). Berdasarkan data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel pada 2007 populasi hewan hidung panjang diperkirakan masih mencapai sekitar 5.010 ekor. Daerah-daerah yang kini masih terdapat populasi bekantan yaitu, di cagar alam Selat Sebuku Kabupaten Kotabaru, terdapat 3.500 ekor, suaka margasatwa Pelaihari Kabupaten Tanah Laut (Tala), 1.200 ekor. Selain itu, di Kuala Lupak Tabunganen Kabupaten Barito Kuala, 150 ekor, Pulau Kaget, 100 ekor, di taman wisata alam Pulau Kembang 10 ekor dan Pulau Bakut 50 ekor.
Spoiler for :
[/QUOTE]
Perkembangbiakan Bekantan
[QUOTE=]Bekantan memiliki masa kehamilan 166 hari atau 5-6 bulan dan hanya melahirkan 1 (satu) ekor anak. Anak-anak ini baru dewasa atau mampu bereproduksi setelah umur 1460 hari untuk jenis betina dan 7 tahun untuk jenis jantan. Masa kehamilan yang cukup lama dengan jumlah kelahiran sedikit serta umur untuk siap reproduksi relative panjang disbanding binatang lain ditengarai menjadi salah satu dari sekian banyak penyebab habitat bekantan semakin menurun.[/QUOTE]
[QUOTE=]Untuk mencegah kepunahan terhadap hewan yang hanya terdapat di hutan tropis Kalimantan, selain melakukan konservasi, pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa,, dan ada kententuan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam hayati dan ekosistemnya.
Spoiler for PP No. 7 Tahun 1999:
[/QUOTE]
Selain itu, satwa ini juga menjadi maskot Dunia Fantasi Ancol. Satwa ini dijadikan maskot (fauna identitas) provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan SK Gubernur Kalsel No. 29 Tahun 1990 tanggal 16 Januari 1990. Jadi mari kita lindungi binatang ini, seperti halnya komodo yang di dunia ini hanya terdapat di Pulau Komodo, bekantan juga salah satu kekayaan Indonesia yang terdapat di Pulau Kalimantan. Jangan sampai suatu saat keturunan kita hanya tau Dufan (maskot Dunia Fantasi) tanpa tau seperti apa bekantan itu sesungguhnya. Sungguh sebuah ironi dibalik kepopuleran sang Maskot
Maaf klo Ane
ane cmn mau berbagi sedikit infoGambar dan artikel ane ambil dari Google, Wikipedia, dan sumber lain.
0
20K
375
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan