terrasysAvatar border
TS
terrasys
(Education) Mengapa terjadi gancet, Mr. P gak bisa keluar saat ML (no BB)
Ane sering denger waktu gw smp-sma dulu ada berita orang2 yang melakukan emoticon-Kimpoi di luar nikah terus (maaf) itunya si co gak bisa keluar dari itunya si ce.. NAH LHO...

klo gw tanya ke tmenen2 gw itu namanya GANCET, terjadi karena kutukan.. waduh.... klo ini terjadi (astagfirullah) sama gw n istri gimana..?

setelah bertapa di goa blorong (halah lebay) gw nemuin jawaban ilmiahnya, monggo di simak bersama pasangan tercinta


Jadi istilah gancet dalam dunia kedokteran dikenal dengan Istilah vaginismus

Istilah vaginismus nyaris tidak pernah disebut, tidak saja oleh media massa tetapi juga oleh kalangan dokter pada umumnya.
Karena itu istilah ini tidak dikenal oleh masyarakat, padahal tidak sedikit wanita yang menderita karena mengalami disfungsi seksual ini.
Paling sedikit ada dua alasan mengapa disfungsi seksual ini nyaris tidak pernah disebut. Pertama, istilah ini memang sangat khusus untuk suatu disfungsi seksual sehingga sangat sedikit kalangan dokter yang mengetahui. Kedua, wanita yang mengalaminya enggan mengungkapkan masalahnya.
Vaginismus dapat dianggap sebagai akibat akhir dari semua disfungsi seksual yang terjadi pada wanita. Pada keadaan ini muncul reaksi fisik dan psikis sebagai bentuk penolakan, bukan hanya terhadap hubungan seksual, bahkan terhadap sentuhan pada bagian kelamin. Akibatnya, hubungan seksual tidak mungkin dilakukan.

Apa pengertian vaginismus?
Vaginismus adalah suatu disfungsi seksual pada wanita yang berupa kekejangan abnormal otot vagina sepertiga bagian luar dan sekitar vagina. Tetapi wanita dengan vaginismus tetap mempunyai dorongan seksual yang normal.
Vaginismus adalah suatu reaksi psikofisiologis yang dapat dialami oleh wanita dari berbagai golongan usia, mulai dan usia ketika pertama kali melakukan hubungan seksual sampai usia tua. Derajat kekejangan yang terjadi tidak sama pada setiap orang yang mengalami vaginismus.
Kekejangan abnormal yang terjadi pada vaginismus seakan-akan merupakan suatu reaksi penolakan terhadap hubungan seksual, bahkan terhadap setiap sentuhan pada kelamin. Reaksi penolakan tampak jelas dari luar karena wanita dengan vaginismus cenderung merapatkan kedua tungkainya bila terjadi sentuhan pada bagian kelamin.
Diduga sekitar 2-3% wanita dewasa mengalami vaginismus.
Spoiler for vaginusmus:

Apa penyebabnya?
Vaginismus dapat disebabkan oleh faktor fisik ataupun psikis. Beberapa faktor fisik ialah:
• Gangguan selaput dara, termasuk sisanya yang tertarik kalau terjadi penetrasi penis.
• Infeksi yang menimbulkan luka di sekitar lubang vagina atau labia.
• Bekas robekan karena melahirkan yang tidak sembuh dengan baik.
Penyebab fisik ini dapat menimbulkan vaginismus sebagai suatu refleks yang bersifat protektif terhadap rasa sakit yang timbul.
Tetapi penyebab psikis lebih sering berperan untuk terjadinya vaginismus. Beberapa sebab psikis adalah:
• Latar belakang keluarga yang memandang seks sebagai sesuatu yang kotor, dosa atau memalukan. Jadi wanita itu dibesarkan dengan anggapan bahwa seks adalah sesuatu yang negatif.
• Pengalaman seksual yang traumatik, misalnya wanita yang mengalami rudapaksaan baik pada masa anak-anak, remaja maupun dewasa. Kalau pengalaman yang mengerikan itu terjadi setelah wanita menikah, dapat juga terjadi vaginismus sekunder.
• Hubungan seksual yang selalu menimbulkan rasa nyeri karena sebab psikis. Disfungsi ereksi juga dapat menjadi penyebab.
• Rasa takut yang berlebihan akan terjadinya kehamilan.
• Rasa takut terkena penyakit kelamin.

Apa akibatnya?
Akibat kekejangan otot vagina sepertiga bagian luar, maka hubungan seksual tidak dapat berlangsung. Bahkan penis terasa seperti membentur sebuah penahan yang seolah-olah menutup bagian lubang vagina. Andaikata penetrasi penis dapat dilakukan, itu pun tidak sempurna dan menimbulkan rasa sakit yang hebat. Bila dipaksakan, tentu akan sangat menyiksa.
Wanita yang mengalami vaginismus merasa kecewa, bukan saja karena tidak mampu melakukan hubungan seksual, melainkan juga karena merasa tidak dapat memuaskan pasangannya. Di pihak lain, pria pasangannya juga merasa kecewa, bahkan merasa takut untuk melakukan hubungan seksual. Pada akhirnya hal tersebut dapat juga mengakibatkan disfungsi ereksi pada pasangannya.

sory gan, TS no emoticon-Blue Repost
Spoiler for no repost gan:

trus jangan sampe ane emoticon-Blue Guy Bata (L)
klo berkenan sih ane minta emoticon-Blue Guy Cendol (L)setidaknya di RATE *****
0
9K
97
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan