Ramainya film indonesia yang berkedok horor, namun dibalik itu semua ternyata film-film yang dibuat tak ubahnya sebuah film bokep indonesia. Kenapa tidak, coba saja perhatikan film-film horor indonesia yang sudah pernah tampil. Dengan mengandalkan pemain utama berparaskan cantik dan mempunyai tubuh seksi. Sang sutradara membuat naskah film dan menyelipkan adegan-adegan porno. Baik itu adegan ciuman, adegan semi, maupun sekedar berpakain seksi dan sedikit tanpa busana dengan hanya mengenakan bikini dan memperlihatkan belahan dada tak ubahnya video miyabi uncensored.

Itulah sedikit gambaran betapa boboroknya perfilm-an Indonesia saat ini, apakah para pembuat film sudah kehabisan cerita untuk membuat film yang mempunyai nilai pendidikan. Misalnya saja Laskar Pelangi, Garuda di Dadaku, Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta bertasbih dll. Film-film diataspun menjadi favorit dan banyak dicari orang tanpa harus menampilkan adegan yang hots dan seksi. dan lebih parahnya lagi dengan sensasi sang Kambing Jantan Raditya Dika dengan membuat film Menculik Miyabi.
Coba saja kita tengok film horor buatan non-Indonesia, mereka benar-benar membuat bagaimana film itu benar-benar sperti nyata adanya. Mereka mebuat sosok hantu yang memang seram dan bisa membuat merinding. Namun hantu-hantu film di Indonesia yang ada kok cantik dan seksi.


Beberapa film bokep berkedok horor beberapa akhir ini sebut saya yang sedang tenar saat ini adalah Air terjun pengantin yang dibintangi Oleh Tamara Bleszynski dan Tyas Mirasih. Tanpa malu-malu film ini dibuat untuk ajang tanpa busana dan pamer dada. Dan mereka pun mau membayar lebih mahal untuk membuat sang pemeran utama tampil seksi.

Film bokep indonesia lainya diantaranya pocongkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk kamar sebelah yang dibintangi Rahma Azhari, Paku kuntilan dengan bintang Dewi Persik. Dan beberapa list film horor porno :

Mau di bawa ke mana perfilm-an indonesia? apakah akan dijadikan koleksi film bokep indonesia. Apakah tidak cukup dengan maraknya video porno 3gpyang dibuat dengan kamera handphone.

Lalu bagimanakah kita dan juga pemerintah untuk menanggapi fenomena ini?

mampir gan