- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Share Pengetahuan Anda Tentang G30S/PKI disini....
TS
mahasiswapetra
Share Pengetahuan Anda Tentang G30S/PKI disini....
Sepertinya seluruh masyarakat dan mungkin dunia tau setidak tidak nya pernah mendengar tentang PKI atau (partai Komunis Indonesia).
Memasuki bulan september ini,pasti ada satu tragedi yang menjadi satu lembaran hitam di indonesia,yaitu g30s/PKI.
Untuk awalnya kita perdalam pengetahuan kita tentang PKI :
Latar Belakang :
Partai ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliet pada 1914, dengan nama Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) (atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia Belanda.
Pada Oktober 101 SM ISDV mulai aktif dalam penerbitan dalam bahasa Belanda, "Het Vrije Woord" (Kata yang Merdeka). Editornya adalah Adolf Baars.
Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari semuanya itu hanya tiga orang yang merupakan warga pribumi Indonesia.
Namun demikian, partai ini dengan cepat berkembang menjadi radikal dan anti kapitalis. Di bawah pimpinan Sneevliet partai ini merasa tidak puas dengan kepemimpinan SDAP di Belanda, dan yang menjauhkan diri dari ISDV. Pada 1917, kelompok reformis dari ISDV memisahkan diri dan membentuk partainya sendiri, yaitu Partai Demokrat Sosial Hindia.
Pada 1917 ISDV mengeluarkan penerbitannya sendiri dalam bahasa Melayu, "Soeara Merdeka".
Di bawah kepemimpinan Sneevliet, ISDV yakin bahwa Revolusi Oktober seperti yang terjadi di Rusia harus diikuti Indonesia. Kelompok ini berhasil mendapatkan pengikut di antara tentara-tentara dan pelaut Belanda yang ditempatkan di Hindia Belanda. Dibentuklah "Pengawal Merah" dan dalam waktu tiga bulan jumlah mereka telah mencapai 3.000 orang. Pada akhir 1917, para tentara dan pelaut itu memberontak di Surabaya, sebuah pangkalan angkatan laut utama di Indonesia saat itu, dan membentuk sebuah dewan soviet. Para penguasa kolonial menindas dewan-dewan soviet di Surabaya dan ISDV. Para pemimpin ISDV dikirim kembali ke Belanda, termasuk Sneevliet. Para pemimpin pemberontakan di kalangan militer Belanda dijatuhi hukuman penjara hingga 40 tahun.
ISDV terus melakukan kegiatannya, meskipun dengan cara bergerak di bawah tanah. Organisasi ini kemudian menerbitkan sebuah terbitan yang lain, Soeara Rajat. Setelah sejumlah kader Belanda dikeluarkan dengan paksa, ditambah dengan pekerjaan di kalangan Sarekat Islam, keanggotaan organisasi ini pun mulai berubah dari mayoritas warga Belanda menjadi mayoritas orang Indonesia.
P.s Seluruh data di atas di dapat dari wikipedia
Mari kita ulas lebih lanjut
Sebagai seorang awam,jujur saja saya sering bingung antar perbedaan antara komunis dan atheist.
Ideologi Komunis adalah :
Ideologi adalah Ideologi adalah cita-cita dan pandangan-pandangan yang menyatakan kepentingan-kepentingan suatu klas.
sedangkan Komunis sendiri adalah penganut paham yang di ciptakan oleh karl marx dan friedrich engels,dengan buku panduan mereka Manifest der Kommunistischen.
Komunis adalah kebalikan dari kapitalisme,komunisme = anti kapitalisme,Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal atas individu.
pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata akan tetapi dalam kenyataannya hanya dikelolah serta menguntungkan para elit partai, Komunisme memperkenalkan penggunaan sistim demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.
Secara umum komunisme berlandasan pada teori Dialektika materi oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan agama dengan demikian pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi).
Sekarang bisa di mengerti kan perbedaan antara atheisme dan komunisme?
dalam atheisme kita tidak mengenal dan tidak mempercayai akan adanya Tuhan,sedang dalam komunisme kita mengetahu ada nya Tuhan tapi kita tidak memegang prinsip agama dalam hidup kita.
Terbentuk PKI :
Pembentukan Partai Komunis
Pada awalnya PKI adalah gerakan yang berasimilasi ke dalam Sarekat Islam. Keadaan yang semakin parah dimana ada perselisihan antara para anggotanya, terutama di Semarang dan Yogyakarta membuat Sarekat Islam melaksanakan disiplin partai.
Yakni melarang anggotanya mendapat gelar ganda di kancah perjuangan pergerakan indonesia. Keputusan tersebut tentu saja membuat para anggota yang beraliran komunis kesal dan keluar dari partai dan membentuk partai baru yang disebut ISDV. Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia. Semaoen diangkat sebagai ketua partai.
PKH adalah partai komunis pertama di Asia yang menjadi bagian dari Komunis Internasional. Henk Sneevliet mewakili partai ini pada kongresnya kedua Komunis Internasional pada 1920.
Pada 1924 nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini adalah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Cukup dengan pelajaran singkat tentang PKI dan ideologi nya,sekarang masuk ke pembahasan utama.
Yaitu.....
Pembantaian Simpatisan PKI di Bali dan Jawa.
Bali bulan November tahun 1965 adalah masa masa awal pembantaian terbesar abad 20. Bahkan tidak ditemukan proporsi yang lebih tajam dari pembantaian ini sepanjang sejarah bangsa Indonesia atau bahkan Asia Tenggara. Proporsi yang meliputi besarnya jumlah korban dalam kecilnya wilayah pulau Bali dan dalam tempo pembantaian yang sangat singkat.
Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah korban pembataian itu, khususnya di Bali yang memang secara proporsi paling besar. Perkiraan jumlah yang paling rendah adalah 40.000 dan tertinggi adalah 100.000. Soe Hok Gie memberikan angka 80.000 sebagai perkiraan yang paling konservatif. Pembantaian yang begitu besar itu terjadi hanya dalam kurun waktu minggu saja.
Pada pembataian etnis Tionghoa tahun 1740 oleh Belanda di Batavia hanya mencapai angka 10.000. Jumlah yang setara untuk korban pembataian adalah di Kamboja oleh tentara Khmer Merah pimpinan Pol Pot tetapi memakan waktu yang jauh lebih panjang dan menarik perhatian dunia.
Apa yang terjadi di Bali memang agak berbeda dengan di Jawa. Setelah G30S, di Jawa telah terjadi pembekuan terhadap segala hal yang berbau PKI sedangkan di Bali segala macam kegiatan PKI masih bisa berlangsung. Ini yang membuat lawan politik PKI geram dan mengorganisir pembekuan itu secara swadaya.
Kalau di Jawa perburuan terhadap simpatisan PKI dilakukan oleh tentara maka di Bali tugas tersebut lebih banyak dilakukan oleh warga sipil. Para warga sipil terutama dari partai lawan politik PKI yang secara sukarela menjadi algojo dikenal dengan nama Tameng. Para Tameng ini bertugas mencari informasi, mendata, mendaftar, memburu, menangkap dan membunuh para simpatisan PKI.
Pada ketentaraan tugas tugas tersebut biasanya dilakukan oleh kesatuan yang terpisah. Ketika daftar orang yang akan diburu telah disampaikan oleh kesatuan intelijen maka kesatuan buru sergap melakukan tugasnya dengan berkoordinasi dengan atasan mereka yang kemudian hasilnya diberikan kepada kesatuan eksekusi. Walaupun tidak selalu demikian tapi ada otoritas yang jelas.
Pada kelompok Tameng semua tugas dilakukan kebanyakan bukan oleh kesatuan terpisah. Mulai dari proses pendataan hingga pembataiannya banyak dilakukan sendiri. Satu satunya yang berhak melakukan validasi untuk orang yang terdaftar atau tidak adalah komandan Tameng. Jika komandan bilang bahwa seseorang layak masuk daftar maka anak buah akan melaksanakannya tanpa ragu ragu.
Sebelum pembataian terjadi memang masyarakat Bali pada waktu itu telah didera konflik yang berat meliputi konflik ekonomi, sosial dan politik. Konflik itu sesungguhnya memiliki akar sejarah yang sangat dalam yang meliputi persoalan aparatur pemerintahan negara, feodalisme kasta dan ego Puri. Konflik ideologi partai justru tidak terlalu menonjol.
Puri Puri di Bali memiliki rivalitas satu sama lain yang menyebabkan jika satu Puri menjadi simpatisan ideologi politik tertentu maka Puri rivalnya akan serta merta memihak ideologi politik yang berseberangan dengan rivalnya tanpa merasa perlu menelaah kecocokan visi politik.
Latar belakang konflik ini mewarnai pembataian. Konflik konflik dimasa lalu berperan penting menjadi faktor penentu apakah seseorang layak masuk daftar yang akan dibantai atau tidak. Prosesnyapun tidak memakan waktu lama. Bahkan ada yang secara adhoc alias dadakan, misalnya kelompok Tameng bertemu seseorang dijalan lalu ditangkap, dikonfirmasikan sebentar ke komandan Tameng, jika komandan Tameng setuju maka terjadilah pembataian.
Hampir tidak ada sama sekali verifikasi tentang apakah seseorang itu punya afiliasi dengan partai komunis atau tidak. Tidak ada jaminan aman dari pembantaian walaupun untuk seorang pejabat pemerintahan setingkat Gubernur sekalipun. AA Bagus Sutedja adalah gubernur Bali pada saat itu yang sangat setia dan dekat dengan Bung Karno.
Memasuki bulan september ini,pasti ada satu tragedi yang menjadi satu lembaran hitam di indonesia,yaitu g30s/PKI.
Untuk awalnya kita perdalam pengetahuan kita tentang PKI :
Latar Belakang :
Partai ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliet pada 1914, dengan nama Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) (atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia Belanda.
Pada Oktober 101 SM ISDV mulai aktif dalam penerbitan dalam bahasa Belanda, "Het Vrije Woord" (Kata yang Merdeka). Editornya adalah Adolf Baars.
Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari semuanya itu hanya tiga orang yang merupakan warga pribumi Indonesia.
Namun demikian, partai ini dengan cepat berkembang menjadi radikal dan anti kapitalis. Di bawah pimpinan Sneevliet partai ini merasa tidak puas dengan kepemimpinan SDAP di Belanda, dan yang menjauhkan diri dari ISDV. Pada 1917, kelompok reformis dari ISDV memisahkan diri dan membentuk partainya sendiri, yaitu Partai Demokrat Sosial Hindia.
Pada 1917 ISDV mengeluarkan penerbitannya sendiri dalam bahasa Melayu, "Soeara Merdeka".
Di bawah kepemimpinan Sneevliet, ISDV yakin bahwa Revolusi Oktober seperti yang terjadi di Rusia harus diikuti Indonesia. Kelompok ini berhasil mendapatkan pengikut di antara tentara-tentara dan pelaut Belanda yang ditempatkan di Hindia Belanda. Dibentuklah "Pengawal Merah" dan dalam waktu tiga bulan jumlah mereka telah mencapai 3.000 orang. Pada akhir 1917, para tentara dan pelaut itu memberontak di Surabaya, sebuah pangkalan angkatan laut utama di Indonesia saat itu, dan membentuk sebuah dewan soviet. Para penguasa kolonial menindas dewan-dewan soviet di Surabaya dan ISDV. Para pemimpin ISDV dikirim kembali ke Belanda, termasuk Sneevliet. Para pemimpin pemberontakan di kalangan militer Belanda dijatuhi hukuman penjara hingga 40 tahun.
ISDV terus melakukan kegiatannya, meskipun dengan cara bergerak di bawah tanah. Organisasi ini kemudian menerbitkan sebuah terbitan yang lain, Soeara Rajat. Setelah sejumlah kader Belanda dikeluarkan dengan paksa, ditambah dengan pekerjaan di kalangan Sarekat Islam, keanggotaan organisasi ini pun mulai berubah dari mayoritas warga Belanda menjadi mayoritas orang Indonesia.
P.s Seluruh data di atas di dapat dari wikipedia
Mari kita ulas lebih lanjut
Sebagai seorang awam,jujur saja saya sering bingung antar perbedaan antara komunis dan atheist.
Ideologi Komunis adalah :
Ideologi adalah Ideologi adalah cita-cita dan pandangan-pandangan yang menyatakan kepentingan-kepentingan suatu klas.
sedangkan Komunis sendiri adalah penganut paham yang di ciptakan oleh karl marx dan friedrich engels,dengan buku panduan mereka Manifest der Kommunistischen.
Komunis adalah kebalikan dari kapitalisme,komunisme = anti kapitalisme,Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal atas individu.
pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata akan tetapi dalam kenyataannya hanya dikelolah serta menguntungkan para elit partai, Komunisme memperkenalkan penggunaan sistim demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.
Secara umum komunisme berlandasan pada teori Dialektika materi oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan agama dengan demikian pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi).
Sekarang bisa di mengerti kan perbedaan antara atheisme dan komunisme?
dalam atheisme kita tidak mengenal dan tidak mempercayai akan adanya Tuhan,sedang dalam komunisme kita mengetahu ada nya Tuhan tapi kita tidak memegang prinsip agama dalam hidup kita.
Terbentuk PKI :
Pembentukan Partai Komunis
Pada awalnya PKI adalah gerakan yang berasimilasi ke dalam Sarekat Islam. Keadaan yang semakin parah dimana ada perselisihan antara para anggotanya, terutama di Semarang dan Yogyakarta membuat Sarekat Islam melaksanakan disiplin partai.
Yakni melarang anggotanya mendapat gelar ganda di kancah perjuangan pergerakan indonesia. Keputusan tersebut tentu saja membuat para anggota yang beraliran komunis kesal dan keluar dari partai dan membentuk partai baru yang disebut ISDV. Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia. Semaoen diangkat sebagai ketua partai.
PKH adalah partai komunis pertama di Asia yang menjadi bagian dari Komunis Internasional. Henk Sneevliet mewakili partai ini pada kongresnya kedua Komunis Internasional pada 1920.
Pada 1924 nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini adalah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Cukup dengan pelajaran singkat tentang PKI dan ideologi nya,sekarang masuk ke pembahasan utama.
Yaitu.....
Pembantaian Simpatisan PKI di Bali dan Jawa.
Bali bulan November tahun 1965 adalah masa masa awal pembantaian terbesar abad 20. Bahkan tidak ditemukan proporsi yang lebih tajam dari pembantaian ini sepanjang sejarah bangsa Indonesia atau bahkan Asia Tenggara. Proporsi yang meliputi besarnya jumlah korban dalam kecilnya wilayah pulau Bali dan dalam tempo pembantaian yang sangat singkat.
Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah korban pembataian itu, khususnya di Bali yang memang secara proporsi paling besar. Perkiraan jumlah yang paling rendah adalah 40.000 dan tertinggi adalah 100.000. Soe Hok Gie memberikan angka 80.000 sebagai perkiraan yang paling konservatif. Pembantaian yang begitu besar itu terjadi hanya dalam kurun waktu minggu saja.
Pada pembataian etnis Tionghoa tahun 1740 oleh Belanda di Batavia hanya mencapai angka 10.000. Jumlah yang setara untuk korban pembataian adalah di Kamboja oleh tentara Khmer Merah pimpinan Pol Pot tetapi memakan waktu yang jauh lebih panjang dan menarik perhatian dunia.
Apa yang terjadi di Bali memang agak berbeda dengan di Jawa. Setelah G30S, di Jawa telah terjadi pembekuan terhadap segala hal yang berbau PKI sedangkan di Bali segala macam kegiatan PKI masih bisa berlangsung. Ini yang membuat lawan politik PKI geram dan mengorganisir pembekuan itu secara swadaya.
Kalau di Jawa perburuan terhadap simpatisan PKI dilakukan oleh tentara maka di Bali tugas tersebut lebih banyak dilakukan oleh warga sipil. Para warga sipil terutama dari partai lawan politik PKI yang secara sukarela menjadi algojo dikenal dengan nama Tameng. Para Tameng ini bertugas mencari informasi, mendata, mendaftar, memburu, menangkap dan membunuh para simpatisan PKI.
Pada ketentaraan tugas tugas tersebut biasanya dilakukan oleh kesatuan yang terpisah. Ketika daftar orang yang akan diburu telah disampaikan oleh kesatuan intelijen maka kesatuan buru sergap melakukan tugasnya dengan berkoordinasi dengan atasan mereka yang kemudian hasilnya diberikan kepada kesatuan eksekusi. Walaupun tidak selalu demikian tapi ada otoritas yang jelas.
Pada kelompok Tameng semua tugas dilakukan kebanyakan bukan oleh kesatuan terpisah. Mulai dari proses pendataan hingga pembataiannya banyak dilakukan sendiri. Satu satunya yang berhak melakukan validasi untuk orang yang terdaftar atau tidak adalah komandan Tameng. Jika komandan bilang bahwa seseorang layak masuk daftar maka anak buah akan melaksanakannya tanpa ragu ragu.
Sebelum pembataian terjadi memang masyarakat Bali pada waktu itu telah didera konflik yang berat meliputi konflik ekonomi, sosial dan politik. Konflik itu sesungguhnya memiliki akar sejarah yang sangat dalam yang meliputi persoalan aparatur pemerintahan negara, feodalisme kasta dan ego Puri. Konflik ideologi partai justru tidak terlalu menonjol.
Puri Puri di Bali memiliki rivalitas satu sama lain yang menyebabkan jika satu Puri menjadi simpatisan ideologi politik tertentu maka Puri rivalnya akan serta merta memihak ideologi politik yang berseberangan dengan rivalnya tanpa merasa perlu menelaah kecocokan visi politik.
Latar belakang konflik ini mewarnai pembataian. Konflik konflik dimasa lalu berperan penting menjadi faktor penentu apakah seseorang layak masuk daftar yang akan dibantai atau tidak. Prosesnyapun tidak memakan waktu lama. Bahkan ada yang secara adhoc alias dadakan, misalnya kelompok Tameng bertemu seseorang dijalan lalu ditangkap, dikonfirmasikan sebentar ke komandan Tameng, jika komandan Tameng setuju maka terjadilah pembataian.
Hampir tidak ada sama sekali verifikasi tentang apakah seseorang itu punya afiliasi dengan partai komunis atau tidak. Tidak ada jaminan aman dari pembantaian walaupun untuk seorang pejabat pemerintahan setingkat Gubernur sekalipun. AA Bagus Sutedja adalah gubernur Bali pada saat itu yang sangat setia dan dekat dengan Bung Karno.
0
224.5K
1.3K
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan