- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Ane WAktu Di Pesantren Gan


TS
kelinci.
Kisah Ane WAktu Di Pesantren Gan
Sebelum nya ane minta maaf bikin thread g jelas gini gan...
akan tetapi baca dolo peraturan berikut...
1.Baca dulu baru komentar,setidak nya hargailah apa yang telah orang buat gan...
2.Tolong di Rate yah thread ane gan.....
3. ini yang penting klu agan mau berbaik hati bisa kasih ane cendol g
tetapi ane masih kangen banget waktu kenangan2 wdi pondok pesantren gan banyak pengalaman dan juga duka yang ane alamin berikut dah gan cerita nya lansung aja....
Klo cuma dilihat secara sekilas aja sih, emank sekolah di pesantren sangat membosankan, tapi bagi anak-anak pesantren hidup dilingkungan yang jauh dari keluarga ini, ternyata sangat melatih kita hidup bermasyarakat, kumpul bersama dan stand alone hidup mandiri tidak lagi melibatkan orang lain dalam kebutuhan hidupnya.
Rasa sedih selalu menimpa pada santri yang baru saja menginjakkan kakinya ke dunia pesantren. Ia sedih meninggalkan rumah, keluarga dan sahabat. Disini mereka berusaha untuk menghilangkan rasa sedih itu. Tak lain dengan menjalin kebersamaan antar teman baru dari berbagai macam daerah, akhirnya kesedihan yang menimpanya itu hilang dengan sendirinya.
Oleh sebab itu, mereka disini selalu bersama-sama, mulai dari makan, minum, mandi, mencuci, olahraga, berangkat sekolah, belajar, sampai tidur mereka selalu bersama. Meskipun harus mengantri mereka tidak peduli, yang penting kita bersama
Dari kebersamaan ini pula, mereka dapat mengambil banyak hikmah dan pelajaran, diantara yaitu :
1. JIWA SOSIALIS
Artinya, kita akan berlatih sebisa mungkin untuk berusaha "mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi". Rapat dengan mencuci pakaian, kita akan memilih rapat, sebab rapat adalah kepentingan umum yang melibatkan banyak orang. Sedangkan mencuci kan bisa diundur
2. KASIH SAYANG
Kita akan bisa merasakan perasaan orang lain. Terkadang kawan bersedih, kita akan merasakan kesedihannya itu dan berusaha menghiburnya, bukan bergembira ketika kawan terkena musibah, dan juga sebaliknya. Kasih sayang juga akan menjadikan kita "Jauh di mata dekat di hati" terasa dekat meskipun sebenarnya jauh.
3. PERSATUAN ABADI
Union is strength . Juga dalam semboyan "United we stand, divied we fall". Dapat diibaratkan pula dengan sapu lidi, jika hanya satu helai lidi digunakan untuk membersihkan kotoran, kita ngak bakalan bisa menyelesaikannya. Beda dengan satu ikat sapu lidi, maka dengan mudah sekali kita akan bisa membersihkan kotoran yang ada.
4. MEMBEKAS
Ternyata dampak positif dan negative yang ditimbulkan dari hasil bersama akan lebih membekas di hati atau lebih terasa dari pada hanya dilakukan seorang diri. Dalam Istilah Jawa dikatakan Kebaikan yang dilakukan akan terukir, keburukan yang dilakukan akan ketara juga.
Wow benar juga ya .?
5.SIKAP DEWASA
Dari sini kita akan berlatih selalu menjaga perasaan orang lain. Contoh kecil, jika dalam perkataan kita akan berusaha tidak akan menyakiti hati orang lain. "Look before you leap". Selain itu kita juga akan berlatih berani tanggung jawab atas segala sesuatu yang kita perbuat.
6. SATU RASA
Maksudnya, kita ngak akan rela melihat teman kita dalam kesulitan sedangkan kita dalam kesenangan. Jadi klo semua lapar kita harus ikut lapar dan klo semua kenyang kita juga kenyang, jangan malah kita kenyang teman lapar. "Makan nggak makan asal kumpul"
Tangisku di Penjara Suci
Wah...enak banget rasanya klo mengingat masa lalu di rumah, sebelum bergulat di dunia pesantren. Disana ane bisa bermain dengan teman sepuas hati, bercanda dengan adik, berbincang-bincaang dengan kakak dll. Tetapi disini ane hanya bisa merasakan nikmatnya belajar, tak bisa lebih dari itu. Bukan berarti disini dilarang bermain atau ane ngak pernah main, bukan. Tak jarang teman-temanku disini bermain dengan cheerful, riang gembira seperti di rumah , ane juga sering diajak mereka, tapi ane menolaknya. Pikir ane, ane dirumah sudah banyak bermain, sekarang usia ane telah beranjak dewasa masa' masih suka bermain ??? Ane lebih suka berlama-lama duduk dihadapan buku, membaca sambil menggaris bawahi hal-hal yang penting, dari pada berlari kesana-kemari hanya untuk mengeluarkan keringat, seperti yang dilakukan teman-teman ane.
Seperti pada umumnya para santri yang baru masuk ke pesantren, ane pertama kali disini juga sering meneteskan air mata, sedih rasanya meninggalkan ayah dan bunda. Disini ane merasakan dunia yang berbeda, hidup sendiri menimba ilmu tanpa didampingi keluarga. Syukurlah, rasa sedih ane mulai mereda, sekitar seminggu lamanya, setelah kakak-kakak santri senior memberikan banyak motifasi kepada ane.
Bagi mereka wajarlah kalau tidak betah, sebab "ini itu" banyak yang dilarang. Hingga banyak diantara mereka yang menganggap pesantren sebagai "penjara suci". Penjara artinya mereka disini diatur, dibatasi waktu dan tempat, tidak boleh berbuat semaunya sendiri. Suci artinya, meskipun mereka terikat dengan berbagai macam aturan tapi aturan tersebut semata-mata hanya untuk mendidik mereka, dan dari sini pula mereka dibina, baik secara bathin ataupun dhohir.
Pengalaman Pertama di Dunia Santri
Ketika ane lulus SD, ayah menawari ane sekolah di pesantren, beliau tidak mengizinkan ane sekolah di rumah, mungkin ayah khawatir klo ane ikutan tawuran, berkelahi, merokok atau narkoba, seperti hampir rata-rata anak seusia ane di rumah...
Pertama-tama ane menolak ajakan ayah, tapi karena ane mendengar cerita dari teman ane yang baru saja pulang dari pesantren, ane langsung tertarik. "Disana itu kita dilatih mandiri mulai mencuci sampai mengatur keuangan harus seorang diri" tuturnya.
Beberapa hari kemudian ayah mengantar ane ke suatu pesantren yang sangat TOP , tempatnya di ?????. Ane pun iya saja, maklum orang kota nggak tau mana pesantren. Sesampainya di pesantren yang bakalan ane tempatin itu, ayah hanya menemani ane sehari, itu aja ngak genap 24 jam bersama ane. Ayah pintar, meninggalkan ane ketika ane sedang nyenyak tidur bersama teman-teman baru ane di kamar. Pas ane bangun, ane langsung kaget, "My God..! Dimana ayah....?" dengan wajah murung dan sedih ane bertanya-tanya kepada pengurus diruang tamu. Salah satu diantara mereka menjawab "Ayah sudah pulang tadi shubuh ketika kamu sedang tidur .."
Dari peristiwa itulah, ane merasakan dididik mandiri pertama kali. Ane yakin, ayah bukan berniat jahat meninggalkan ane tanpa pamit, ayah menilai bahwa diri ane yang selalu dimanjakan mama itu harus lebih mandiri, hidup bersama teman-teman tanpa ada keluarga terutama orang tua.
Dan ternyata memang benar apa yang telah diceritakan kawan ane. Ane disini menjadi anak yang bisa dibilang mandiri. Dulu ketika dirumah, ane ngak pernah yang namanya mencuci baju sendiri, tetapi setelah disini walaupun merasakan capek, ane bangga bisa mencuci, menjemur, dan melipat baju sendiri. -maaf klo nyetrika dilarang, sebab memakan listrik, jadi hanya bisa melipat baju dengan rapi lalu ditata di lemari dah .
demi menjaga privasi nama dan lokasi sengaja ane tutupin
sekian gan cerita dari ane
klu bisa agan sharing juga pengalama nya ntar ane tonggoling ke atas dah...
ane minta maap atas segala kekurangan ane terhadap ini thread gan semoga thread ini bisa membuat agan terhibur
neh ada agan kita yang juga mau sharing masa lalu nya....
jangan ada
diantara kita ane Newbie yang baru belajar gan
kunjungin Juga thread2 ane yang lain juga gan cedikot :
akan tetapi baca dolo peraturan berikut...
1.Baca dulu baru komentar,setidak nya hargailah apa yang telah orang buat gan...

2.Tolong di Rate yah thread ane gan.....

3. ini yang penting klu agan mau berbaik hati bisa kasih ane cendol g

tetapi ane masih kangen banget waktu kenangan2 wdi pondok pesantren gan banyak pengalaman dan juga duka yang ane alamin berikut dah gan cerita nya lansung aja....
Spoiler for Strory:
Klo cuma dilihat secara sekilas aja sih, emank sekolah di pesantren sangat membosankan, tapi bagi anak-anak pesantren hidup dilingkungan yang jauh dari keluarga ini, ternyata sangat melatih kita hidup bermasyarakat, kumpul bersama dan stand alone hidup mandiri tidak lagi melibatkan orang lain dalam kebutuhan hidupnya.
Rasa sedih selalu menimpa pada santri yang baru saja menginjakkan kakinya ke dunia pesantren. Ia sedih meninggalkan rumah, keluarga dan sahabat. Disini mereka berusaha untuk menghilangkan rasa sedih itu. Tak lain dengan menjalin kebersamaan antar teman baru dari berbagai macam daerah, akhirnya kesedihan yang menimpanya itu hilang dengan sendirinya.
Oleh sebab itu, mereka disini selalu bersama-sama, mulai dari makan, minum, mandi, mencuci, olahraga, berangkat sekolah, belajar, sampai tidur mereka selalu bersama. Meskipun harus mengantri mereka tidak peduli, yang penting kita bersama
Dari kebersamaan ini pula, mereka dapat mengambil banyak hikmah dan pelajaran, diantara yaitu :
1. JIWA SOSIALIS
Artinya, kita akan berlatih sebisa mungkin untuk berusaha "mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi". Rapat dengan mencuci pakaian, kita akan memilih rapat, sebab rapat adalah kepentingan umum yang melibatkan banyak orang. Sedangkan mencuci kan bisa diundur
2. KASIH SAYANG
Kita akan bisa merasakan perasaan orang lain. Terkadang kawan bersedih, kita akan merasakan kesedihannya itu dan berusaha menghiburnya, bukan bergembira ketika kawan terkena musibah, dan juga sebaliknya. Kasih sayang juga akan menjadikan kita "Jauh di mata dekat di hati" terasa dekat meskipun sebenarnya jauh.
3. PERSATUAN ABADI
Union is strength . Juga dalam semboyan "United we stand, divied we fall". Dapat diibaratkan pula dengan sapu lidi, jika hanya satu helai lidi digunakan untuk membersihkan kotoran, kita ngak bakalan bisa menyelesaikannya. Beda dengan satu ikat sapu lidi, maka dengan mudah sekali kita akan bisa membersihkan kotoran yang ada.
4. MEMBEKAS
Ternyata dampak positif dan negative yang ditimbulkan dari hasil bersama akan lebih membekas di hati atau lebih terasa dari pada hanya dilakukan seorang diri. Dalam Istilah Jawa dikatakan Kebaikan yang dilakukan akan terukir, keburukan yang dilakukan akan ketara juga.
Wow benar juga ya .?
5.SIKAP DEWASA
Dari sini kita akan berlatih selalu menjaga perasaan orang lain. Contoh kecil, jika dalam perkataan kita akan berusaha tidak akan menyakiti hati orang lain. "Look before you leap". Selain itu kita juga akan berlatih berani tanggung jawab atas segala sesuatu yang kita perbuat.
6. SATU RASA
Maksudnya, kita ngak akan rela melihat teman kita dalam kesulitan sedangkan kita dalam kesenangan. Jadi klo semua lapar kita harus ikut lapar dan klo semua kenyang kita juga kenyang, jangan malah kita kenyang teman lapar. "Makan nggak makan asal kumpul"
Tangisku di Penjara Suci
Wah...enak banget rasanya klo mengingat masa lalu di rumah, sebelum bergulat di dunia pesantren. Disana ane bisa bermain dengan teman sepuas hati, bercanda dengan adik, berbincang-bincaang dengan kakak dll. Tetapi disini ane hanya bisa merasakan nikmatnya belajar, tak bisa lebih dari itu. Bukan berarti disini dilarang bermain atau ane ngak pernah main, bukan. Tak jarang teman-temanku disini bermain dengan cheerful, riang gembira seperti di rumah , ane juga sering diajak mereka, tapi ane menolaknya. Pikir ane, ane dirumah sudah banyak bermain, sekarang usia ane telah beranjak dewasa masa' masih suka bermain ??? Ane lebih suka berlama-lama duduk dihadapan buku, membaca sambil menggaris bawahi hal-hal yang penting, dari pada berlari kesana-kemari hanya untuk mengeluarkan keringat, seperti yang dilakukan teman-teman ane.
Seperti pada umumnya para santri yang baru masuk ke pesantren, ane pertama kali disini juga sering meneteskan air mata, sedih rasanya meninggalkan ayah dan bunda. Disini ane merasakan dunia yang berbeda, hidup sendiri menimba ilmu tanpa didampingi keluarga. Syukurlah, rasa sedih ane mulai mereda, sekitar seminggu lamanya, setelah kakak-kakak santri senior memberikan banyak motifasi kepada ane.
Bagi mereka wajarlah kalau tidak betah, sebab "ini itu" banyak yang dilarang. Hingga banyak diantara mereka yang menganggap pesantren sebagai "penjara suci". Penjara artinya mereka disini diatur, dibatasi waktu dan tempat, tidak boleh berbuat semaunya sendiri. Suci artinya, meskipun mereka terikat dengan berbagai macam aturan tapi aturan tersebut semata-mata hanya untuk mendidik mereka, dan dari sini pula mereka dibina, baik secara bathin ataupun dhohir.
Pengalaman Pertama di Dunia Santri
Ketika ane lulus SD, ayah menawari ane sekolah di pesantren, beliau tidak mengizinkan ane sekolah di rumah, mungkin ayah khawatir klo ane ikutan tawuran, berkelahi, merokok atau narkoba, seperti hampir rata-rata anak seusia ane di rumah...
Pertama-tama ane menolak ajakan ayah, tapi karena ane mendengar cerita dari teman ane yang baru saja pulang dari pesantren, ane langsung tertarik. "Disana itu kita dilatih mandiri mulai mencuci sampai mengatur keuangan harus seorang diri" tuturnya.
Beberapa hari kemudian ayah mengantar ane ke suatu pesantren yang sangat TOP , tempatnya di ?????. Ane pun iya saja, maklum orang kota nggak tau mana pesantren. Sesampainya di pesantren yang bakalan ane tempatin itu, ayah hanya menemani ane sehari, itu aja ngak genap 24 jam bersama ane. Ayah pintar, meninggalkan ane ketika ane sedang nyenyak tidur bersama teman-teman baru ane di kamar. Pas ane bangun, ane langsung kaget, "My God..! Dimana ayah....?" dengan wajah murung dan sedih ane bertanya-tanya kepada pengurus diruang tamu. Salah satu diantara mereka menjawab "Ayah sudah pulang tadi shubuh ketika kamu sedang tidur .."
Dari peristiwa itulah, ane merasakan dididik mandiri pertama kali. Ane yakin, ayah bukan berniat jahat meninggalkan ane tanpa pamit, ayah menilai bahwa diri ane yang selalu dimanjakan mama itu harus lebih mandiri, hidup bersama teman-teman tanpa ada keluarga terutama orang tua.
Dan ternyata memang benar apa yang telah diceritakan kawan ane. Ane disini menjadi anak yang bisa dibilang mandiri. Dulu ketika dirumah, ane ngak pernah yang namanya mencuci baju sendiri, tetapi setelah disini walaupun merasakan capek, ane bangga bisa mencuci, menjemur, dan melipat baju sendiri. -maaf klo nyetrika dilarang, sebab memakan listrik, jadi hanya bisa melipat baju dengan rapi lalu ditata di lemari dah .
demi menjaga privasi nama dan lokasi sengaja ane tutupin
sekian gan cerita dari ane
klu bisa agan sharing juga pengalama nya ntar ane tonggoling ke atas dah...
ane minta maap atas segala kekurangan ane terhadap ini thread gan semoga thread ini bisa membuat agan terhibur
neh ada agan kita yang juga mau sharing masa lalu nya....
Spoiler for Story:
Quote:
Original Posted By tian.wijaya►ane juga lulusan pesantren. tapi ane masuk di jenjang SMA. faktor2 ane masuk pesantren tergolong lucu gan. waktu itu ane baru lulus SMP, bokap ane nawarin untuk masuk pesantren di malang. ane langsung mau, karena
1. ane bisa kurusin badan ane. waktu itu berat ane 60kg n tinggi 152cm.
2. ane jauh dari ortu, karena ortu ane sering marahin ane n nyuruh2 ane. waktu itu ane merasakan masa kecil kurang bahagia.
tapi, yg ane dapetin dari pesantren itu lebih dari yg ane inginkan. ane jadi lebih mandiri, lebih tegar, bisa beladiri, n punya banyak teman. banyak kenangan manis waktu ane di pondok yg ane rasa gak bisa ane dapetin di sekolah biasa.
1. ane bisa kurusin badan ane. waktu itu berat ane 60kg n tinggi 152cm.
2. ane jauh dari ortu, karena ortu ane sering marahin ane n nyuruh2 ane. waktu itu ane merasakan masa kecil kurang bahagia.
tapi, yg ane dapetin dari pesantren itu lebih dari yg ane inginkan. ane jadi lebih mandiri, lebih tegar, bisa beladiri, n punya banyak teman. banyak kenangan manis waktu ane di pondok yg ane rasa gak bisa ane dapetin di sekolah biasa.
jangan ada


kunjungin Juga thread2 ane yang lain juga gan cedikot :
Quote:
Diubah oleh --kelinci-- 16-01-2013 02:59
0
4.2K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan