- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Patut Ditiru] 1 Dusun 3 Agama Tapi Tetap Rukun


TS
barmaen
[Patut Ditiru] 1 Dusun 3 Agama Tapi Tetap Rukun
Quote:
1 Dusun 3 Agama, Warga Ngepeh Hidup Bersahaja
INILAH.COM, Jombang - Kerukunan beragama sedikit terkoyak akhir-akhir ini. Namun tidak demikian dengan di Dusun Ngepeh, Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Jombang.
Betapa tidak, di kampung yang berpenduduk 1.400 jiwa ini dihuni terdapat tiga agama berbeda yang dianut warga setempat, yakni Islam, Hindu, dan Kristen. Meski berbeda agama penduduknya yang mayoritas petani ini hidup rukun dan tidak nampak saling menonjulkan agama atau keyakinan masing-masing.
"Agama boleh berbeda, tetapi kerukunan harus tetap terjaga. Pesan itu hingga kini masih melekat kuat ditengah kehidupan warga Dusun Ngepeh sini. Bahkan makam tiga agama itu menjadi satu lokasi," ujar Nuralim Wahyudi, sesepuh agama Hindu di dusun Ngepeh, Kamis (10/2/2011).
Tiga agama yang dianut dan diyakini warga kampung lanjut Nuralim pasti memunculkan perbedaan, belum lagi ditambah dengan perbedaan sekte atau aliran pada masing-masing agama. Namun, perbedaan keyakinan di Ngepeh tidak pernah memunculkan permusuhan antar pemeluk keyakinan.
Penasehat Paguyuban Budi Luhur ini mengatakan, kerukunan antar umat beragama diwujudkan dalam bentuk interaksi dan kegiatan sosial sehari-hari. Semua penganut agama itu hidup berdampingan secara rukun. Tidak ada gesekan dan tidak ada pertentangan.
Jika seorang warga mendapatkan kesusahan, semua ikut merasakan tanpa membedakan agama masing-masing. Tentang hubungan dengan tuhannya masing-masing, persoalan tersebut diserahkan kepada masing-masing pemeluknya.
Menurut Nuralim, kerukunan antar umat beragama dari tiga kelompok pemeluk agama yang ada di kampungnya terjadi sejak zaman nenek moyang mereka. Sikap itu, sudah muncul jauh sebelum istilah pluralisme digunakan di negeri yang pernah dipresideni tokoh Pluralisme Gus Dur ini.
Kerukunan antar umat beragama di Dusun Ngepeh, kata Nuralim, terjalin dari sebuah kesadaran bersama. "Kalau dihitung mulai kapan ya kita tidak tahu, sepertinya ini sudah terjadi sejak zamannya mbah-mbah saya dulu," ujarnya.
Nuralim berharap kerukunan antar umat beragama di kampungnya bisa terus berjalan. Memang, kata Nuralim, agama satu dengan agama lainnya tidak bisa dicampur adukkan. Tetapi, menjalankan ajaran agama dengan tidak mengganggu kepada pemeluk agama lain merupakan suatu prinsip yang harus tetap dijaga oleh masyarakat Dusun Ngepeh.
Meski tiga agama hadir mewarnai Dusun Ngepeh, namun kerukunan antar umat beragama di perkampungan tersebut tampak jelas terlihat. Nuralim mencontohkan, saat pemakaman warga yang meninggal dunia, seluruh warga di Dusun tersebut turut menghadiri acara pemakaman.
Selain itu, untuk mendukung agar kerukunan antar umat beragama tetap terjaga, Paguyuban Budi Luhur, organisasi yang menaungi pemeluk dari tiga agama tersebut mendirikan radio Suara Budi Luhur (SBL) dengan jargon "Suara Kerukunan Antar Umat Beragama" ini dikelola secara bersama-sama dan menyiarkan secara rutin program Mimbar Agama Kristen, Mimbar Agama Islam serta Mimbar Agama Hindu. [beritajatim/mah]
sumber
INILAH.COM, Jombang - Kerukunan beragama sedikit terkoyak akhir-akhir ini. Namun tidak demikian dengan di Dusun Ngepeh, Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Jombang.
Betapa tidak, di kampung yang berpenduduk 1.400 jiwa ini dihuni terdapat tiga agama berbeda yang dianut warga setempat, yakni Islam, Hindu, dan Kristen. Meski berbeda agama penduduknya yang mayoritas petani ini hidup rukun dan tidak nampak saling menonjulkan agama atau keyakinan masing-masing.
"Agama boleh berbeda, tetapi kerukunan harus tetap terjaga. Pesan itu hingga kini masih melekat kuat ditengah kehidupan warga Dusun Ngepeh sini. Bahkan makam tiga agama itu menjadi satu lokasi," ujar Nuralim Wahyudi, sesepuh agama Hindu di dusun Ngepeh, Kamis (10/2/2011).
Tiga agama yang dianut dan diyakini warga kampung lanjut Nuralim pasti memunculkan perbedaan, belum lagi ditambah dengan perbedaan sekte atau aliran pada masing-masing agama. Namun, perbedaan keyakinan di Ngepeh tidak pernah memunculkan permusuhan antar pemeluk keyakinan.
Penasehat Paguyuban Budi Luhur ini mengatakan, kerukunan antar umat beragama diwujudkan dalam bentuk interaksi dan kegiatan sosial sehari-hari. Semua penganut agama itu hidup berdampingan secara rukun. Tidak ada gesekan dan tidak ada pertentangan.
Jika seorang warga mendapatkan kesusahan, semua ikut merasakan tanpa membedakan agama masing-masing. Tentang hubungan dengan tuhannya masing-masing, persoalan tersebut diserahkan kepada masing-masing pemeluknya.
Menurut Nuralim, kerukunan antar umat beragama dari tiga kelompok pemeluk agama yang ada di kampungnya terjadi sejak zaman nenek moyang mereka. Sikap itu, sudah muncul jauh sebelum istilah pluralisme digunakan di negeri yang pernah dipresideni tokoh Pluralisme Gus Dur ini.
Kerukunan antar umat beragama di Dusun Ngepeh, kata Nuralim, terjalin dari sebuah kesadaran bersama. "Kalau dihitung mulai kapan ya kita tidak tahu, sepertinya ini sudah terjadi sejak zamannya mbah-mbah saya dulu," ujarnya.
Nuralim berharap kerukunan antar umat beragama di kampungnya bisa terus berjalan. Memang, kata Nuralim, agama satu dengan agama lainnya tidak bisa dicampur adukkan. Tetapi, menjalankan ajaran agama dengan tidak mengganggu kepada pemeluk agama lain merupakan suatu prinsip yang harus tetap dijaga oleh masyarakat Dusun Ngepeh.
Meski tiga agama hadir mewarnai Dusun Ngepeh, namun kerukunan antar umat beragama di perkampungan tersebut tampak jelas terlihat. Nuralim mencontohkan, saat pemakaman warga yang meninggal dunia, seluruh warga di Dusun tersebut turut menghadiri acara pemakaman.
Selain itu, untuk mendukung agar kerukunan antar umat beragama tetap terjaga, Paguyuban Budi Luhur, organisasi yang menaungi pemeluk dari tiga agama tersebut mendirikan radio Suara Budi Luhur (SBL) dengan jargon "Suara Kerukunan Antar Umat Beragama" ini dikelola secara bersama-sama dan menyiarkan secara rutin program Mimbar Agama Kristen, Mimbar Agama Islam serta Mimbar Agama Hindu. [beritajatim/mah]
sumber
FPI dan sejenisnya bisa studi banding ke dusun itu.

0
2.4K
Kutip
62
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan