- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
kisah nyata yang mengharukan mari masuk !!


TS
numedo
kisah nyata yang mengharukan mari masuk !!
Assallamualikum, Wr.Wb
BTW ini thread pertama ane gan hehe
maaf kalo seandainya juga "REPOST"
di maklum aja ya kalo ada yang salah2
ane
gan sehabis bacanya
yang berkenan & udah iso TS mengharapkan:
yang tidak atau kurang berkenan TS tidak mengharapkan:
yang berpartisipasi tetapi blm iso cukup :
special thanks to:

BTW ini thread pertama ane gan hehe
maaf kalo seandainya juga "REPOST"
di maklum aja ya kalo ada yang salah2

Spoiler for PART1:
Cerita ini adalah kisah nyata
dimana perjalanan hidup ini ditulis
oleh seorang istri dalam sebuah
laptopnya.
Bacalah, semoga kisah nyata ini
menjadi pelajaran bagi kita
semua.
***
Cinta itu butuh kesabaran
Sampai dimanakah kita harus
bersabar menanti cinta kita???
Hari itu.. aku dengannya
berkomitmen untuk menjaga cinta
kita..
Aku menjadi perempuan yg paling
bahagia ..
Pernikahan kami sederhana
namun meriah ..
Ia menjadi pria yang sangat
romantis pada waktu itu.
Aku bersyukur menikah dengan
seorang pria yang shaleh, pintar,
tampan & mapan pula.
Ketika kami berpacaran dia sudah
sukses dalam karirnya.
Kami akan berbulan madu di
tanah suci, itu janjinya ketika kami
berpacaran dulu..
Dan setelah menikah, aku
mengajaknya untuk umroh ke
tanah suci .
Aku sangat bahagia dengannya,
dan dianya juga sangat
memanjakan aku sangat terlihat
dari rasa cinta dan rasa
sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang kami
adalah pasangan yang serasi.
Sangat terlihat sekali bagaimana
suamiku memanjakanku. Dan aku
bahagia menikah dengannya.
***
Lima tahun berlalu sudah kami
menjadi suami istri, sangat tak
terasa waktu begitu cepat
berjalan walaupun kami hanya
hidup berdua saja karena sampai
saat ini aku belum bisa
memberikannya seorang malaikat
kecil (bayi) di tengah
keharmonisan rumah tangga
kami.
Karena dia anak lelaki satu-
satunya dalam keluarganya, jadi
aku harus berusaha untuk
mendapatkan penerus generasi
baginya.
Alhamdulillah saat itu suamiku
mendukungku
Ia mengaggap Allah belum
mempercayai kami untuk menjaga
titipan-NYA.
Tapi keluarganya mulai resah. Dari
awal kami menikah, ibu & adiknya
tidak menyukaiku. Aku sering
mendapat perlakuan yang tidak
menyenangkan dari mereka,
namun aku selalu berusaha
menutupi hal itu dari suamiku
Didepan suami ku mereka berlaku
sangat baik padaku, tapi
dibelakang suami ku, aku dihina-
hina oleh mereka
Pernah suatu ketika satu tahun
usia pernikahan kami, suamiku
mengalami kecelakaan, mobilnya
hancur. Alhamdulillah suami ku
selamat dari maut yang hampir
membuat ku menjadi seorang
janda itu.
Ia dirawat dirumah sakit pada
saat dia belum sadarkan diri
setelah kecelakaan. Aku selalu
menemaninya siang & malam
sambil kubacakan ayat-ayat suci
Al Quran. Aku sibuk bolak-
balik dari rumah sakit dan dari
tempat aku melakukan aktivitas
sosial ku, aku sibuk mengurus
suamiku yang sakit karena
kecelakaan.
Namun saat ketika aku kembali ke
rumah sakit setelah dari rumah
kami, aku melihat di dalam
kamarnya ada ibu, adik-adiknya
dan teman-teman suamiku, dan
disaat itu juga.. aku melihat ada
seorang wanita yang sangat
akrab mengobrol dengan ibu
mertuaku. Mereka tertawa
menghibur suamiku.
Alhamdulillah suamiku ternyata
sudah sadar, aku menangis ketika
melihat suami ku sudah sadar,
tapi aku tak boleh sedih di
hadapannya.
Kubuka pintu yang tertutup rapat
itu sambil mengatakan,
Assalammualaikum dan
mereka menjawab salam ku. Aku
berdiam sejenak di depan pintu
dan mereka semua melihatku.
Suamiku menatapku penuh manja,
mungkin ia kangen padaku
karena sudah 5 hari mata nya
selalu tertutup.
Tangannya melambai,
mengisyaratkan aku untuk
memegang tangannya erat.
Setelah aku menghampirinya,
kucium tangannya sambil berkata
Assalammualaikum, ia pun
menjawab salam ku dengan
suaranya yg lirih namun penuh
dengan cinta. Aku pun senyum
melihat wajahnya.
Lalu.. Ibu nya berbicara denganku
Fis, kenalkan ini Desi teman
Fikri.
Aku teringat cerita dari suamiku
bahwa teman baiknya pernah
mencintainya, perempuan itu
bernama Desi dan dia sangat
akrab dengan keluarga suamiku.
Hingga akhirnya aku bertemu
dengan orangnya juga. Aku pun
langsung berjabat tangan
dengannya, tak banyak aku bicara
di dalam ruangan tersebut,aku
tak mengerti apa yg mereka
bicarakan.
Aku sibuk membersihkan &
mengobati luka-luka di kepala
suamiku, baru sebentar aku
membersihkan mukanya, tiba-tiba
adik ipar ku yang bernama Dian
mengajakku keluar, ia minta
ditemani ke kantin. Dan suamiku
pun mengijinkannya. Kemudian
aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku
berkata, lebih baik kau pulang
saja, ada
kami yg menjaga abang disini. Kau
istirahat saja.
Anehnya, aku tak diperbolehkan
berpamitan dengan suamiku
dengan alasan abang harus
banyak beristirahat dan karena
psikologisnya masih labil. Aku
berdebat dengannya
mempertanyakan mengapa aku
tidak diizinkan berpamitan
dengan suamiku. Tapi tiba-tiba
ibu mertuaku datang
menghampiriku dan ia juga
mengatakan hal yang sama.
Nantinya dia akan memberi alasan
pada suamiku mengapa aku
pulang tak berpamitan padanya,
toh suamiku selalu menurut apa
kata ibunya, baik ibunya Salah
ataupun Tidak, suamiku tetap saja
membenarkannya. Akhirnya aku
pun pergi meninggalkan rumah
sakit itu dengan linangan air
mata.
Sejak saat itu aku tidak pernah
diijinkan menjenguk suamiku
sampai ia kembali dari rumah
sakit. Dan aku hanya bisa
menangis dalam kesendirianku.
Menangis mengapa mereka
sangat membenciku.
***
dimana perjalanan hidup ini ditulis
oleh seorang istri dalam sebuah
laptopnya.
Bacalah, semoga kisah nyata ini
menjadi pelajaran bagi kita
semua.
***
Cinta itu butuh kesabaran
Sampai dimanakah kita harus
bersabar menanti cinta kita???
Hari itu.. aku dengannya
berkomitmen untuk menjaga cinta
kita..
Aku menjadi perempuan yg paling
bahagia ..
Pernikahan kami sederhana
namun meriah ..
Ia menjadi pria yang sangat
romantis pada waktu itu.
Aku bersyukur menikah dengan
seorang pria yang shaleh, pintar,
tampan & mapan pula.
Ketika kami berpacaran dia sudah
sukses dalam karirnya.
Kami akan berbulan madu di
tanah suci, itu janjinya ketika kami
berpacaran dulu..
Dan setelah menikah, aku
mengajaknya untuk umroh ke
tanah suci .
Aku sangat bahagia dengannya,
dan dianya juga sangat
memanjakan aku sangat terlihat
dari rasa cinta dan rasa
sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang kami
adalah pasangan yang serasi.
Sangat terlihat sekali bagaimana
suamiku memanjakanku. Dan aku
bahagia menikah dengannya.
***
Lima tahun berlalu sudah kami
menjadi suami istri, sangat tak
terasa waktu begitu cepat
berjalan walaupun kami hanya
hidup berdua saja karena sampai
saat ini aku belum bisa
memberikannya seorang malaikat
kecil (bayi) di tengah
keharmonisan rumah tangga
kami.
Karena dia anak lelaki satu-
satunya dalam keluarganya, jadi
aku harus berusaha untuk
mendapatkan penerus generasi
baginya.
Alhamdulillah saat itu suamiku
mendukungku
Ia mengaggap Allah belum
mempercayai kami untuk menjaga
titipan-NYA.
Tapi keluarganya mulai resah. Dari
awal kami menikah, ibu & adiknya
tidak menyukaiku. Aku sering
mendapat perlakuan yang tidak
menyenangkan dari mereka,
namun aku selalu berusaha
menutupi hal itu dari suamiku
Didepan suami ku mereka berlaku
sangat baik padaku, tapi
dibelakang suami ku, aku dihina-
hina oleh mereka
Pernah suatu ketika satu tahun
usia pernikahan kami, suamiku
mengalami kecelakaan, mobilnya
hancur. Alhamdulillah suami ku
selamat dari maut yang hampir
membuat ku menjadi seorang
janda itu.
Ia dirawat dirumah sakit pada
saat dia belum sadarkan diri
setelah kecelakaan. Aku selalu
menemaninya siang & malam
sambil kubacakan ayat-ayat suci
Al Quran. Aku sibuk bolak-
balik dari rumah sakit dan dari
tempat aku melakukan aktivitas
sosial ku, aku sibuk mengurus
suamiku yang sakit karena
kecelakaan.
Namun saat ketika aku kembali ke
rumah sakit setelah dari rumah
kami, aku melihat di dalam
kamarnya ada ibu, adik-adiknya
dan teman-teman suamiku, dan
disaat itu juga.. aku melihat ada
seorang wanita yang sangat
akrab mengobrol dengan ibu
mertuaku. Mereka tertawa
menghibur suamiku.
Alhamdulillah suamiku ternyata
sudah sadar, aku menangis ketika
melihat suami ku sudah sadar,
tapi aku tak boleh sedih di
hadapannya.
Kubuka pintu yang tertutup rapat
itu sambil mengatakan,
Assalammualaikum dan
mereka menjawab salam ku. Aku
berdiam sejenak di depan pintu
dan mereka semua melihatku.
Suamiku menatapku penuh manja,
mungkin ia kangen padaku
karena sudah 5 hari mata nya
selalu tertutup.
Tangannya melambai,
mengisyaratkan aku untuk
memegang tangannya erat.
Setelah aku menghampirinya,
kucium tangannya sambil berkata
Assalammualaikum, ia pun
menjawab salam ku dengan
suaranya yg lirih namun penuh
dengan cinta. Aku pun senyum
melihat wajahnya.
Lalu.. Ibu nya berbicara denganku
Fis, kenalkan ini Desi teman
Fikri.
Aku teringat cerita dari suamiku
bahwa teman baiknya pernah
mencintainya, perempuan itu
bernama Desi dan dia sangat
akrab dengan keluarga suamiku.
Hingga akhirnya aku bertemu
dengan orangnya juga. Aku pun
langsung berjabat tangan
dengannya, tak banyak aku bicara
di dalam ruangan tersebut,aku
tak mengerti apa yg mereka
bicarakan.
Aku sibuk membersihkan &
mengobati luka-luka di kepala
suamiku, baru sebentar aku
membersihkan mukanya, tiba-tiba
adik ipar ku yang bernama Dian
mengajakku keluar, ia minta
ditemani ke kantin. Dan suamiku
pun mengijinkannya. Kemudian
aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku
berkata, lebih baik kau pulang
saja, ada
kami yg menjaga abang disini. Kau
istirahat saja.
Anehnya, aku tak diperbolehkan
berpamitan dengan suamiku
dengan alasan abang harus
banyak beristirahat dan karena
psikologisnya masih labil. Aku
berdebat dengannya
mempertanyakan mengapa aku
tidak diizinkan berpamitan
dengan suamiku. Tapi tiba-tiba
ibu mertuaku datang
menghampiriku dan ia juga
mengatakan hal yang sama.
Nantinya dia akan memberi alasan
pada suamiku mengapa aku
pulang tak berpamitan padanya,
toh suamiku selalu menurut apa
kata ibunya, baik ibunya Salah
ataupun Tidak, suamiku tetap saja
membenarkannya. Akhirnya aku
pun pergi meninggalkan rumah
sakit itu dengan linangan air
mata.
Sejak saat itu aku tidak pernah
diijinkan menjenguk suamiku
sampai ia kembali dari rumah
sakit. Dan aku hanya bisa
menangis dalam kesendirianku.
Menangis mengapa mereka
sangat membenciku.
***
ane

yang berkenan & udah iso TS mengharapkan:
Spoiler for mengharapkan:

yang tidak atau kurang berkenan TS tidak mengharapkan:
Spoiler for tidak mengharapkan:

yang berpartisipasi tetapi blm iso cukup :
Spoiler for rate:
*****
special thanks to:

0
3K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan