met bermalam mingguan di kaskus gan...
smoga sehat wal afiat slalu yah....
ketemu lagi ma ane ya..hehehehe...
ne trit ane selanjutnya ya gan
ane jamin kagak , ne buktinya :
Spoiler for No repost:
berhubung waktu ane nonton tipi barusan gak sengaja di salah stasiun tipi swasta menayangkan tentang blangkon
maka ane merasa punya kewajiban buat menginformasiin blangkon ntu gan...
ok langsung aja dah
trit ini ane kasih judul
..:: FILOSOFI BLANGKON ::..
Quote:
Quote:
taukah agan, blangkon ntu apa???
Blangkon adalah tutup kepala yang terbuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. untuk beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon. Tonjolan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut mereka dibagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon.(http://id.wikipedia.org/wiki/Blangkon)
Quote:
ada 2 jenis blangkon beserta filosofinya ne gan:
1. Blangkon Jogja
Spoiler for Blangkon Jogja:
Quote:
Blangkon jogja mempunyai "mondolan"di belakangnya gan.
Filosofinya: hal ini dikarenakan pada waktu itu, awalnya laki-laki Jogja memelihara rambut panjang kemudian diikat keatas (seperti Patih Gajah Mada) kemudian ikatan rambut disebut gelungan kemudian dibungkus dan diikat, lalu berkembang menjadi blangkon.
kemudian menjadikan salah satu filosofi masyarakat jawa yang pandai menyimpan rahasia, tidak suka membuka aib orang lain atau diri sendiri karena ia akan serapat mungkin dan dalam bertutur kata dan bertingkah laku penuh dengan kiasan dan bahasa halus, sehingga menjadikan mereka selalu berhati-hati tetapi bukan berarti berbasa-basi, akan tetapi sebagai bukti keluhuran budi pekerti orang jawa. Dia pandai menyimpan rahasia dan menutupi aib, dia akan berusaha tersenyum dan tertawa walaupun hatinya menangis, yang ada dalam pikirannya hanyalah bagai mana bisa berbuat yang terbaik demi sesama walaupun mengorbankan dirinya sendiri.
2. Blangkon Surakarta ato Solo
Spoiler for Blangkon Surakarta:
Quote:
kalo blangkon solo ntu kagak ada mondolannya gan...alias pipih aja.
Filosofinya : waktu itu lebih dulu mengenal cukur rambut karena pengaruh belanda, dan karena pengaruh belanda tersebut mereka mengenal jas yang bernama beskap yang berasal dari beschaafdyang berarti civilized atau berkebudayaan.
Tidak adanya tonjolan hanya diikatkan jadi satu dengat mengikatkan dua pucuk helai di kanan dan kirinya, yang mengartikan bahwa untuk menyatukan satu tujuan dalam pemikiran yang lurus adalah dua kalimat syahadat yang harus melekat erat dalam pikiran orang jawa.
Quote:
Filosofi dari blangkon ntu sendiri ne gan :
Penempatan blangkon dikepala merupakan anjuran agar segala pemikiran yang dihasilkan dari kepala tersebut selalu membawa nilai-nilai keislaman. Dalam artian sebebas apapun pemikiran yang dihasilkan oleh otak, agama islam selalu menjadi mainstream.
Jadi, segala pemikirannya akan berguna bagi orang banyak, tidak malah menyengsarakan. Juga berguna bagi seluruh alam sebagaimana islam yang rahmatan lilalamin.
Makna filosofi blangkon yang kedua yaitu blangkon sebagai simbol pertemuan antara jagad alit (mikrokosmos) dengan jagad gede (makrokosmos).
Blangkon merupakan isyarat jagad gede karena nilai-nilai transendentalnya. Sedangkan kepala yang ditumpanginya merupakan isyarat jagad alit. Ini terkait dengan tugas manusia sebagai khalifatullah fi al-ardi yang membutuhkan kekuatan Tuhan. Karena itu, agar manusia mampu melaksanakan tugasnya dibutuhkan kekuatan Tuhan yang disimbolkan dengan blangkon. Setelah manusia mendapat kekuatan tersebut, resmilah ia sebagai khalifatullah fi al-ardi yang tugasnya mengurus alam sesisinya.
Maka tak heran jika zaman dahulu orang-orang Jawa banyak yang memakai blangkon karena mereka sadar bahwa mereka selain sebagai hamba Tuhan juga merupakan khalifah di bumi.
Quote:
Kesimpulannya :
filosofi Budaya Blangkon pada masyarakat jawa adalah masyarakat jawa pandai menyimpan rahsia, tidak suka membuka aib orang lain atau diri sendiri karena ia akan serapat mungkin dan dalam bertuturkata dan bertingkah laku penuh dengan kiasan dan bahasa halus.
Ini berkaitan erat dengan masyarakat jawa yang sangat menjaga perasaan orang lain. Masayarakat jawa lebih memilih menyimpan rapat-rapat apa yang ada di dalam hatinya kepada orang lain walaupun itu menyakitkan.
Quote:
Kaskuser yang bijak meninggalkan komeng yang bermutu, dan setelah baca trit ane