miekritingAvatar border
TS
miekriting
AQUA VS PUREIT(Unilever)
Seiring dengan berkembangnya teknologi, produk yang consumeable pun semakin bervariasi. Ada perusahaan yang masih menjadi pemegang tunggal pasar untuk suatu produk, atau, setidaknya, belum memiliki saingan yang cukup berarti. Namun, ada juga beberapa perusahaan dominan yang mulai diserang oleh pesaing baru yang membawa lahan berbeda dan berusaha untuk merebut lahan emas yang sudah lama mereka jaga. Salah satu penantan baru tersebut adalah Pureit dari Unilever yang mencoba berebut pasar dengan AQUA. Pasar yang diperebutkan adalah pasar air mineral instant cepat konsumsi. Saya katakan “cepat konsumsi” karena keduanya bukan produk yang benar2 tinggal tuang dan minum. Pureit perlu pasokan yang dituang manual, dan Aqua memerlukan pergantian galon manual; berbeda dengan air siap minum di negara-negara maju yang tinggal buka keran dan minum. Ada beberapa hal yang menurut saya cukup menarik untuk diperbandingkan.

1. Bentuk dan Ukuran. Bentuk keduanya jelas berbeda. Pureit berbentuk persegi dengan ruang transparan di bagian bawah yang difungsikan sebagai penampung air yang telah dimurnikan dan siap untuk diminum, sedangkan bagian atasnya merupakan sebuah tangki mini yang digunakan sebagai wadah penampung air yang hendak dimurnikan. Masing-masing berkapasitas 9 liter. Dilhat-lihat, ditimang-timang, ukuran keduanya bisa menjadi saling relatif satu sama lain. Sebenarnya, sih, Pureit kapasitas 9 liter segitu-gitu aja ukurannya, tapi Aqua yang bisa jadi beda, misalnya masih diperlukannya alat bantu supaya air yang ada di dalamnya dapat dituang ke gelas seperti water pump (itu lho, yang dipasang ke bibir galon trus buat ngeluarin airnya musti dipompa pake tangan/kaki) dan dispenser dengan beragam ukuran, dari yang setinggi lutut orang dewasa sampai yang sepinggul orang dewasa, dengan fitur yang berbeda-beda, tentunya.

2. Harga. Pemasar mana yang tidak mengetahui bahwa harga merupakan faktor penentu penjualan yang sangat kuat di Indonesia? Dengan kesenjangan ekonomi yang cukup berarti, mereka yang berada pada keadaan perekonomian middle-end tentu sangat memperhitungkan pengeluaran mereka (kecuali yang nggak nyadar hidup di Indonesia itu mahal). Perbedaan atau perubahan harga sekecil apapun tetap menjadi hal yang dapat membuat konsumen menjual kesetiaannya. Pureit dari Unilever ditawarkan di beberapa Hypermarket dengan harga Rp499.000 atau 500 ribu kurang dikit banget. Paket pembelian perdananya adalah 1 unit case Pureit dan 1 paket germkill (perangkat pembunuh kuman/virus dan pemurni air) yang dapat digunakan selama 150 hari dengan konsumsi rata-rata per hari adalah 10 liter dengan suhu air rata-rata tidak lebih dari 25 ‘c. Artinya, seperangkat germkill digunakan untuk 1500 liter air yang dimurnikan. Setelah melalui usia tersebut, germkill harus diganti dengan germkill yang baru (tanpa mengganti case Pureit) dengan harga Rp150.000 yang sama artinya dengan Rp50.000 per bulan untuk 500 liter. Untuk rata-rata konsumsi bulanan yang berbeda, Anda dapat melihat perkiraan usia germkill di [url]www.pureitwater.com/Pureit_User/Pureit_FAQs.aspx[/url].

Sedangkan untuk Aqua, harga air dalam kemasan galon tersebut bisa sangat bervariatif, tergantung daerah dan pemasoknya. Kalau di daerah saya, harganya antara Rp9000 – Rp13000. Pengeluaran per bulannya juga tergantung pada pola konsumsi masing-masing keluarga.

3. Kemudahan. Menurut anda, mana yang lebih mudah : teknologi Aqua dan dispenser yang tinggal plug & play, atau mengisi air dan menunggu air tersebut dimurnikan? Pada poin ini, saya lebih cenderung mengatakan bahwa Aqua masih lebih mudah untuk digunakan. Cukup sekali repot untuk mengganti galon Aqua kosong dengan yang baru, selanjutnya air dingin/panas tinggal dinikmati.Hal inilah yang belum dimiliki oleh Pureit-nya Unilever. Lalu, tampaknya, produk Pureit ditujukan untuk mereka yang tidak terlalu perlu air dingin/panas dengan instant dan tidak mempermasalahkannya dengan tingkat konsumsi air minum yang tidak terlalu tinggi dalam kesehariannya.

4. Ketersediaan air. Pada poin ini, Aqua harus mengakui bahwa Pureit memang sangat menarik. Bagaimana tidak? Dikatakan bahwa konsumen cukup menggunakan air yang biasa akan dikonsumsi dan -walah!- Pureit dapat memurnikannya sehingga kualitas air tersebut menjadi sama baiknya dengan air yang direbus. Jadi selama ada air PAM atau air tanah (yang layak olah, tentunya), Pureit dapat menjamin ketersediaan air minum di rumah. Untuk Aqua, saya pernah merasakan saat-saat kelam dimana distribusi Aqua galon agak terganggu sehingga saya harus pergi ke Hypermarket untuk menukar galon atau merebus sendiri air sumur untuk dikonsumsi, dan itu cukup merepotkan harus gotong sana-gotong sini.

5. Iklan. Unilever sedang berusaha melakukan penetrasi pasar air cepat konsumsi yang selama ini menjadi lahan basahnya Aqua. Oleh karena itu, iklan yang disajikan ke konsumenpun haruslah iklan yang dapat menarik perhatian dan mencuri hati konsumen setia Aqua. Iklan Pureit dimulai dengan kata “Kami telah berhasil mengganti… 1.Galonlogy 2.Refillogy 3.Pancilogy menjadi technology! Wow.. berani sekali bawa2 galon dan refill itu. Tampolan langsung terhadap kehadiran Aqua yang dalam proses pendistribusiannya menggunakan galon dan refill dengan menukarkan galon yang kosong ke agen penjual Aqua galon. Lalu, Pureit juga menekankan bahwa air yang sehat itu mudah didapat sebab Pureit memiliki teknologi yang mampu mengkondisikan air mentah (air tanah/ PAM yg layak olah) menjadi bebas dari bakteri, virus, dan kotoran yang terkandung di dalam air sehingga air menjadi jernih dan siap konsumsi setelah dimurnikan. Hal tersebut jelas lagi-lagi menjadi tamparan untuk iklan Aqua yang selalu menggemborkan bahwa air Aqua berasal dari pegunungan a.k.a. jauuuuuuh
0
375.1K
590
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan