Dari berbagai pengamat mengatakan bahwa PS3 kalah karena harga konsol yang terlampau mahal. bayangkan, untuk sebuah mesin game saja kita harus merogoh kocek setidaknya $499 hingga $599 saat awal-awal kemunculannya. bandingkan dengan Wii dan XBOX360 yang “hanya” $259 – $459 saja di awal kemunculannya. pertanyaan kedua, kenapa Sony melempar harga terlewat mahal untuk sebuah mesin video games saja?

sebelum menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita tengok “jeroan” dari PS3 sendiri. PS3 terdiri dari microprosessor sebagai jantungnya, bukan sembarang prosesor yang dimiliki oleh pS3, tetapi prosessor dari buah kerjasama 3 perusahaan raksasa dunia yaitu, Sony, Toshiba dan IBM. prosessor tersebut terdiri dari 1 PPE coreuntuk operating sistem/firmware dan 7 SPE cores untuk aplikasi game. bisa dibayangkan, di tahun kemunculannya sekitar tahun 2007 ada sebuah “Super Komputer” yang bernama PS3. bandingkan saja dengan intel Core i7 yang baru -baru saja booming. Sony dalam hal ini 3 tahun lebih maju dibandingkan PC saat ini. Prosessor ini dijejalkan 234juta transistor di 1 kepingan prosessor. sedangkan saat itu kemputer terpowerfull yaitu dual-core Pentium Processor Extreme Edition yang “hanya” terdiri dari 200juta prosessor dengan bandrol harga $1000. Ada juga fitur pemutar Film dari Blu-Ray disk yang sudah di integrasikan kedalam PS3 tersebut. untuk BluRay disk player dari Toshiba sendiri saat itu bahkan dijual dengan harga $600! bandingkan dengan XBOX360 yang mengharuskan kita membeli alat tambahan untuk bisa menonton film dari keping HD-DVD. belum termasuk kemampuan Graphik card PS3 mantap yang sanggup menampilkan gambar game dengan resolusi tinggi agar bisa terlihat sempurna di layar TV LCD 26-40 inch.

so, masih berpikir PS3 “mahal” ?

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

UPDATE