Industri film adalah industri yang sangat menggiurkan. Industri ini dapat menjadi mesin pencetak uang yang sangat cepat dan efektif. Produser film-film Hollywood yang telah memproduksi film terlaris di dunia, seperti Toy Story 3 atau Pirates of the Caribbean: Dead Man's Ches produksi Walt Disney Picture, telah menghasilkan milyaran dollar dari penjualan film mereka. Tidak banyak orang yang tahu bagaimana aliran bugdet film itu mengalir, dan berapa besar bayaran artis dalam setiap film yang mereka bintangi jika film tersebut meledak. Berikut adalah data umum penjualan film-film sukses Hollywood selama tahun 2010.


Jadi bisa dibayangkan berapa besar nominal yang didapatkan dari industri film yang sangat besar di Hollywood. Tentu saja film disana bukan semata dibuat karena kebutuhan pasar saja, namun juga dengan penuh pertimbangan dan observasi yang sangat mendalam sebelum film tersebut dibuat. Jelas saja, banyak ahli yang diperbantukan dalam produksi sebuah film untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Berbeda dengan Indonesia, banyak film-film layar lebar yang diproduksi hanya mengikuti tren pasar tanpa observasi yang mendalam. Hingga tidak pelak, film yang dihasilkanpun tidak maksimal. Hanya sedikit film-film produksi anak negeri yang berhasil bersaing dengan film-film asing dalam sebuah festival film.
Melihat data pendapatan film Hollywood yang demikian banyaknya, mungkin masih bukan bandingan dengan film-film hasil rumah produksi lokal. Namun bukan tidak mungkin dunia perfilman negeri ini akan bangkit, jika semua aspek yang berkaitan dengan film itu sendiri bisa seprofesional "Moviemaker Hollywood". Profit akan datang dengan sendirinya apabila semuanya dikerjakan bukan karena orientasi pasar semata.