PISTOL POLISI DIPAKAI WARGA
Mekanik Bengkel Tewas Tertembak

Padang, Singgalang
Mekanik bengkel, Sultan Nawawi alias Adek, 17, tewas bersimbah darah, setelah kepalanya diterjang peluru senjata api (senpi) jenis colt revcpps seri 774513. Senpi tersebut milik oknum anggota Polresta Padang Panjang, tapi yang melakukan penembakan bukan dia, melainkan warga sipil lainnya.
Adek tewas di bengkel sepeda motor di Jl. Adam BB No. 560, Kelurahan Balai-balai, Kecamatan Padang Panjang Barat, Sabtu (23/10) sekitar pukul 12.00 WIB.

Pelakunya Ronaldi, 27, rekan Adek yang juga pekerja di bengkel itu. Kini pemuda itu diamankan di Mapolresta Padang Panjang, begitu juga senpi milik oknum polisi disita.

Kapolresta Padang Panjang, AKBP Rudy Hariyanto setelah mendapat informasi langsung memerintahkan Kasat Reskrim dan Intel untuk melakukan penyelidikan, sebab keterangan pelaku (Ronaldi) tidak masuk akal, karena ia mengatakan korban tertembak, setelah membuka peluru dan mengambil proyektilnya untuk mainan kalung.

Kini pelaku dan pemilik senpi Briptu Romi Riski, 24, dalam pemeriksaan Provos Polresta setempat.
Sebelum kejadian, siang itu Briptu Romi datang ke bengkel sepeda motor tempat korban bekerja. Tidak berapa lama kemudian, oknum polisi tersebut minta tolong pada Ronaldi untuk membersihkan senpi miliknya.
Setelah senjata diberikan, oleh Ronaldi dimain-mainkan dan ditodongkan pada Sultan Nawawi, sambil mengeluarkan kata-kata, “saya tembak kamu.”
Maksudnya bercanda, tapi ia menarik pelatuknya, dan pada tarikan kedua senpi meledak dan menembus kepala korban.

Pelaku manarik pelatuk sebanyak dua kali, tembakan pertama kosong dan tidak meletus. Entah ia bercanda atau bagaimana, pelatuk senpi ditarik lagi sehingga meletus. Korban tersungkur bersimbah darah, tembakan pada kepala sebelah kiri tembus ke kanan, sehingga korban tewas di lokasi kejadian. Suasana jadi kacau, Briptu Romi panik, begitu juga warga sekitar yang melihat kejadian.

Tidak berapa lama kemudian, beberapa anggota polisi tiba di lokasi kejadian dan langsung mengamankan pelaku, sementara korban dibawa ke rumah sakit untuk divisum.
Menurut keterangan Briptu Romi, senpi itu diberikan pada pelaku dalam keadaan kosong, sebab sebelumnya peluru telah dikeluarkan. Tapi, kenapa bisa meletus? Hingga kemarin masih dalam penyelidikan dan penyidikan.
Keterangan oknum polisi itu dibantah pelaku. Menurut dia, senpi itu dalam keadaan terisi peluru, sebab tidak mungkin meledak, jika tak ada amunisinya.
Kabid Humas Polda Sumbar AKBP AB Kawedar, Minggu (24/10) mengakui kejadian tersebut dan pemilik senpi Briptu Romi Riski juga dalam pemeriksaan provos dan propam Polda Sumbar.

Selain disidik, oknum itu juga ditahan, karena lalai dan tidak bertanggungjawab. Sementara pelaku Ronaldi saat ini ditahan di Mapolres setempat untuk penyidikan selanjutnya.