- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
45 tahun pemberontakan PKI


TS
isad213
45 tahun pemberontakan PKI
Spoiler for cekidot:
Tanggal 1 Oktober 1965, pukul 03.00 sampai 05.00 WIB, puluhan tentara berseragam tempur dan bersenjatakan lengkap di bawah pimpinan Letnan Kolonel Untung, anggota Detasemen Tjakrabirawa pasukan pengawal Presiden Soekarno bergerak terutama untuk menciduk sejumlah Jenderal pemimpin teras Angkatan Darat (AD).
Mereka mendatangi kediaman para jenderal. Message yang disampaikan kepada para jenderal sama: Jenderal dipanggil untuk menghadap Bapak Presiden! Yang disapa semua terkejut; kok mendadak dipanggil Presiden di pagi buta. Ketika mereka meminta tunggu sebentar untuk berganti pakaian, para tentara menjawab: Tidak usah, Jenderal.
Harus sekarang juga berangkat! Ketika kalimat ini keluar dari mulut prajurit atau sersan, sang Jenderal tiba-tiba tersentak dan curiga bahwa ini aksi penculikan.
Mana mungkin Soekarno mau jenderalnya menghadap hanya dengan piyama? Maka, ketika para jenderal memperlihatkan rasa keterkejutannya, tamu yang tidak diundang itu tidak memberi toleransi lagi: langsung saja mereka memberondongnya dengan peluru panas hingga terjerembab bermandikan darah.
Modus operandi penculikan pembunuhan para jenderal, semua, sama, karena rupanya begitulah instruksi dari atasan. Beberapa jam kemudian, pukul 11.00 WIB, 1 Oktober 1965, saya mendengar langsung siaran warta berita RRI.
Sejumlah perwira muda revolusioner telah mengambil-alih kekuasaan pemerintah dengan membentuk Dewan Revolusi, begitu antara lain bunyi siaran RRI tersebut. Dewan Revolusi mendemisionerkan Kabinet Dwikora dan mengklaim dirinya sebagai sumber kekuasaan dalam Negara Republik Indonesia.
Tindakan ini diambil untuk mencegah pengambilan kekuasaan dari Dewan Jenederal. Presiden Soekarno dalam keadaan sehat walafi at. Rakyat diminta tenang, sebab Dewan Revolusi telah menguasai situasi. Pangkat personel militer diturunkan.
Mulai hari ini, 1 Oktober 1965, pangkat tertinggi tentara adalah Kolonel. Dekrit Dewan Revolusi No 1 sama sekali tidak menyinggung gerakan penculikan terhadap Letnan Jenderal Ahmad Yani Menteri/ Panglima AD dan kawankawannya.
Rakyat Indonesia terkejut mendengar pengumuman RRI yang disiarkan berulangulang. Soekarno dikudeta? Siapa yang melancarkan kudeta? Apa sasaran mereka? Sebab secara implisit, dekrit Dewan Revolusi No 1 mengatakan Soekarno mendukung aksi para perwira muda revolusioner.
Tapi, aneh, apa iya Soekarno mengudeta dirinya sendiri?! Bahwa pangkat militer tertinggi sekarang adalah Kolonel mengindikasikan terjadinya pergolakan dalam internal ABRI.
Tentara lawan tentara? Sebab dalam susunan Dewan Revolusi tercantum nama-nama tentara, paling top adalah Brigadir Jenderal TNI Soepardjo, Panglima Komando Tempur (Pangkopur) IV yang bermarkas di Kalimantan yang dibentuk Presiden Soekarno dalam rangka Aksi Ganyang Malaysia.
Pada pengumuman RRI nama-nama tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) hampir tidak ada. Dengan demikian, Gerakan 30 September dikesankan benar- benar akibat pergolakan internal dalam tubuh Angkatan Darat.
Ketika menjelang sore hari yang sama, 1 Oktober 1965, RRI menyiarkan berita yang berbeda sekali dengan berita pagi hari, masyarakat baru sadar bahwa (a) memang telah terjadi kudeta yang dilancarkan anasir-anasir PKI, dan (b) situasi politik dan keamanan telah berada dalam kendali AD.
Tapi, pada saat itu, rakyat Indoneasia belum tahu bahwa di sekitar lapangan terbang Halim Perdanakusuma, situasi dalam keadaan sangat tegang. Pasukan elite AD kini bernama Kopassus sedang bersiap membersihkan Halim Perdanakusuma dari pasukan yang berafi liasi pada PKI.
Mayor Jenderal Soeharto, Panglima Kostrad, meminta supaya Presiden Soekarno dan sejumlah pembantu dekatnya segera keluar dari Halim Perdanakusuma sebelum menyerbunya.
Apa sesungguhnya yang terjadi pada 30 September dan 1 Oktober 1965? Menurut cerita resmi pemerintah Soeharto, itu adalah kudeta militer yang dilancarkan PKI dengan dukungan sejumlah anasir Angkatan Perang RI yang selama bertahun-tahun telah disusupi dan dicekoki ideologi komunisme.
Namun, setelah Orde Baru tumbang pada 21 Mei 1998, cerita versi kebalikannya bermunculan. Istilah G30S tidaklah tepat, kata mereka. Yang benar adalah Gerakan 1 Oktober dan otak gerakan itu tidak lain Soeharto sendiri! Beberapa ahli sejarah kita amat yakin dengan teori itu.
G30S merupakan gerakan militer yang didesain rapi oleh Soeharto untuk merebut kekuasaan pemerintah dari tangan Soekarno. Mereka memperkuat teori ini dengan beberapa fakta.
Pertama, Letkol Untung dan Kolonel Latief dua pelaku kunci G30S adalah mantan anak buah yang pernah dekat dengan Soeharto. Kedua, Soeharto memperlihatkan reaksi yang dingin tatkala Kolonel Latief di RS Gatot Subroto, 30 September malam, memberitahukan gerakan para perwira muda pada 1 Oktober pagi.
Ketiga, salah satu pasukan pemukul yang terlibat dalam aksi penculikan jenderal adalah kesatuan bekas asuhan Soeharto ketika Soeharto menjabat Panglima Divisi Diponegoro (kini Kodam Diponegoro Jawa Tengah).
Keempat, gerakan militer 1 Oktober begitu mudah dihancurkan oleh pasukan Soeharto. Menurut saya, teori itu absurd! Soeharto mustahil mampu mendesain sejak awal dan melaksanakan G30S dengan gemilang.
Sangat absurdb! Peristiwa yang terjadi pada 30 September dan 1 Oktober 1965 harus dianalisis secara retroaktif; dilihat rentetan peristiwa penting 3-4 tahun sebelumnya. Maka, fakta yang kita peroleh antara lain: (a) Soekarno sangat dibenci oleh negara-negara Nekolim.
Beberapa kali Soekarno lolos dari aksi pembunuhan. (b) AS, khususnya, amat berkepentingan untuk mengenyahkan nyawa Soekarno, sebab gerakan politik internasionalnya membahayakan kepentingan global AS. (c) Indonesia waktu itu korban perang dingin yang sengit antara AS dan Uni Soviet.
(d) Untuk menghadapi Nekolim, Indonesia di bawah kepemimpinan Soekarno terpaksa harus merangkul RRC dan Soviet. Namun, dua negara raksasa komunis ini terlibat konflik sengit, bahkan pernah perang terbuka. Maka, PKI pun tidak solid.
(e) Di dalam negeri sudah lama terjadi persaingan politik yang keras antara militer dan PKI. (f) Terjadi perang intelijen yang dahsyat antara Barat dan Timur, khususnya terkait RI.
( g) Isu sakitnya Presiden Soekarno menambah panas situasi dalam negeri. (h) Beredarnya Dokumen Gilchrist merupakan hasil perang intelijen itu. Menurut dokumen yang diragukan keasliannya, Dewan Jenderal akan menggulingkan kekuasaan Soekarno.
Para gembong PKI was-was dengan isu ini. (i) Kabar bahwa penyakit Soekarno kritis menambah runcing gesekan politik antara AD dan PKI. Keduanya khawatir lawan akan merebut kekuasaan jika Soekarno mati.
Terjebak dalam sikap was-was tinggi ini, PKI akhirnya mendahului bergerak, merebut kekuasaan pemerintah, sekaligus bernafsu menghabisi Dewan Jenderal.
Setelah PKI masuk perangkap tentara, maka Soeharto sebagai Panglima Kostradi tidak menyia-nyiakan momentum emas ini: menghancurkan PKI sampai ke akar-akarnya, sekaligus mengonsolidasikan kekuasaan hingga akhirnya, pada pertengahan 20 Februari 1967, mendapat pelimpahan kekuasaan pemerintahan dari Presiden Soekarno.
Tahap berikutnya: Soeharto dikukuhkan sebagai Pejabat Presiden oleh MPR-GR pada 12 Maret tahun yang sama setelah lembaga tertinggi negara itu menolak pidato pertanggungjawaban Soekarno, Nawaksara ........
Mereka mendatangi kediaman para jenderal. Message yang disampaikan kepada para jenderal sama: Jenderal dipanggil untuk menghadap Bapak Presiden! Yang disapa semua terkejut; kok mendadak dipanggil Presiden di pagi buta. Ketika mereka meminta tunggu sebentar untuk berganti pakaian, para tentara menjawab: Tidak usah, Jenderal.
Harus sekarang juga berangkat! Ketika kalimat ini keluar dari mulut prajurit atau sersan, sang Jenderal tiba-tiba tersentak dan curiga bahwa ini aksi penculikan.
Mana mungkin Soekarno mau jenderalnya menghadap hanya dengan piyama? Maka, ketika para jenderal memperlihatkan rasa keterkejutannya, tamu yang tidak diundang itu tidak memberi toleransi lagi: langsung saja mereka memberondongnya dengan peluru panas hingga terjerembab bermandikan darah.
Modus operandi penculikan pembunuhan para jenderal, semua, sama, karena rupanya begitulah instruksi dari atasan. Beberapa jam kemudian, pukul 11.00 WIB, 1 Oktober 1965, saya mendengar langsung siaran warta berita RRI.
Sejumlah perwira muda revolusioner telah mengambil-alih kekuasaan pemerintah dengan membentuk Dewan Revolusi, begitu antara lain bunyi siaran RRI tersebut. Dewan Revolusi mendemisionerkan Kabinet Dwikora dan mengklaim dirinya sebagai sumber kekuasaan dalam Negara Republik Indonesia.
Tindakan ini diambil untuk mencegah pengambilan kekuasaan dari Dewan Jenederal. Presiden Soekarno dalam keadaan sehat walafi at. Rakyat diminta tenang, sebab Dewan Revolusi telah menguasai situasi. Pangkat personel militer diturunkan.
Mulai hari ini, 1 Oktober 1965, pangkat tertinggi tentara adalah Kolonel. Dekrit Dewan Revolusi No 1 sama sekali tidak menyinggung gerakan penculikan terhadap Letnan Jenderal Ahmad Yani Menteri/ Panglima AD dan kawankawannya.
Rakyat Indonesia terkejut mendengar pengumuman RRI yang disiarkan berulangulang. Soekarno dikudeta? Siapa yang melancarkan kudeta? Apa sasaran mereka? Sebab secara implisit, dekrit Dewan Revolusi No 1 mengatakan Soekarno mendukung aksi para perwira muda revolusioner.
Tapi, aneh, apa iya Soekarno mengudeta dirinya sendiri?! Bahwa pangkat militer tertinggi sekarang adalah Kolonel mengindikasikan terjadinya pergolakan dalam internal ABRI.
Tentara lawan tentara? Sebab dalam susunan Dewan Revolusi tercantum nama-nama tentara, paling top adalah Brigadir Jenderal TNI Soepardjo, Panglima Komando Tempur (Pangkopur) IV yang bermarkas di Kalimantan yang dibentuk Presiden Soekarno dalam rangka Aksi Ganyang Malaysia.
Pada pengumuman RRI nama-nama tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) hampir tidak ada. Dengan demikian, Gerakan 30 September dikesankan benar- benar akibat pergolakan internal dalam tubuh Angkatan Darat.
Ketika menjelang sore hari yang sama, 1 Oktober 1965, RRI menyiarkan berita yang berbeda sekali dengan berita pagi hari, masyarakat baru sadar bahwa (a) memang telah terjadi kudeta yang dilancarkan anasir-anasir PKI, dan (b) situasi politik dan keamanan telah berada dalam kendali AD.
Tapi, pada saat itu, rakyat Indoneasia belum tahu bahwa di sekitar lapangan terbang Halim Perdanakusuma, situasi dalam keadaan sangat tegang. Pasukan elite AD kini bernama Kopassus sedang bersiap membersihkan Halim Perdanakusuma dari pasukan yang berafi liasi pada PKI.
Mayor Jenderal Soeharto, Panglima Kostrad, meminta supaya Presiden Soekarno dan sejumlah pembantu dekatnya segera keluar dari Halim Perdanakusuma sebelum menyerbunya.
Apa sesungguhnya yang terjadi pada 30 September dan 1 Oktober 1965? Menurut cerita resmi pemerintah Soeharto, itu adalah kudeta militer yang dilancarkan PKI dengan dukungan sejumlah anasir Angkatan Perang RI yang selama bertahun-tahun telah disusupi dan dicekoki ideologi komunisme.
Namun, setelah Orde Baru tumbang pada 21 Mei 1998, cerita versi kebalikannya bermunculan. Istilah G30S tidaklah tepat, kata mereka. Yang benar adalah Gerakan 1 Oktober dan otak gerakan itu tidak lain Soeharto sendiri! Beberapa ahli sejarah kita amat yakin dengan teori itu.
G30S merupakan gerakan militer yang didesain rapi oleh Soeharto untuk merebut kekuasaan pemerintah dari tangan Soekarno. Mereka memperkuat teori ini dengan beberapa fakta.
Pertama, Letkol Untung dan Kolonel Latief dua pelaku kunci G30S adalah mantan anak buah yang pernah dekat dengan Soeharto. Kedua, Soeharto memperlihatkan reaksi yang dingin tatkala Kolonel Latief di RS Gatot Subroto, 30 September malam, memberitahukan gerakan para perwira muda pada 1 Oktober pagi.
Ketiga, salah satu pasukan pemukul yang terlibat dalam aksi penculikan jenderal adalah kesatuan bekas asuhan Soeharto ketika Soeharto menjabat Panglima Divisi Diponegoro (kini Kodam Diponegoro Jawa Tengah).
Keempat, gerakan militer 1 Oktober begitu mudah dihancurkan oleh pasukan Soeharto. Menurut saya, teori itu absurd! Soeharto mustahil mampu mendesain sejak awal dan melaksanakan G30S dengan gemilang.
Sangat absurdb! Peristiwa yang terjadi pada 30 September dan 1 Oktober 1965 harus dianalisis secara retroaktif; dilihat rentetan peristiwa penting 3-4 tahun sebelumnya. Maka, fakta yang kita peroleh antara lain: (a) Soekarno sangat dibenci oleh negara-negara Nekolim.
Beberapa kali Soekarno lolos dari aksi pembunuhan. (b) AS, khususnya, amat berkepentingan untuk mengenyahkan nyawa Soekarno, sebab gerakan politik internasionalnya membahayakan kepentingan global AS. (c) Indonesia waktu itu korban perang dingin yang sengit antara AS dan Uni Soviet.
(d) Untuk menghadapi Nekolim, Indonesia di bawah kepemimpinan Soekarno terpaksa harus merangkul RRC dan Soviet. Namun, dua negara raksasa komunis ini terlibat konflik sengit, bahkan pernah perang terbuka. Maka, PKI pun tidak solid.
(e) Di dalam negeri sudah lama terjadi persaingan politik yang keras antara militer dan PKI. (f) Terjadi perang intelijen yang dahsyat antara Barat dan Timur, khususnya terkait RI.
( g) Isu sakitnya Presiden Soekarno menambah panas situasi dalam negeri. (h) Beredarnya Dokumen Gilchrist merupakan hasil perang intelijen itu. Menurut dokumen yang diragukan keasliannya, Dewan Jenderal akan menggulingkan kekuasaan Soekarno.
Para gembong PKI was-was dengan isu ini. (i) Kabar bahwa penyakit Soekarno kritis menambah runcing gesekan politik antara AD dan PKI. Keduanya khawatir lawan akan merebut kekuasaan jika Soekarno mati.
Terjebak dalam sikap was-was tinggi ini, PKI akhirnya mendahului bergerak, merebut kekuasaan pemerintah, sekaligus bernafsu menghabisi Dewan Jenderal.
Setelah PKI masuk perangkap tentara, maka Soeharto sebagai Panglima Kostradi tidak menyia-nyiakan momentum emas ini: menghancurkan PKI sampai ke akar-akarnya, sekaligus mengonsolidasikan kekuasaan hingga akhirnya, pada pertengahan 20 Februari 1967, mendapat pelimpahan kekuasaan pemerintahan dari Presiden Soekarno.
Tahap berikutnya: Soeharto dikukuhkan sebagai Pejabat Presiden oleh MPR-GR pada 12 Maret tahun yang sama setelah lembaga tertinggi negara itu menolak pidato pertanggungjawaban Soekarno, Nawaksara ........
Spoiler for ada lagi gan:
JNGAN LUPA DIRATE *****
SKALIAN


0
3K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan