Franco Baresi (8 Mei 1960) adalah salah satu legenda klub sepakbola AC Milan (Italia). Pesepakbola Italia yang berposisi sebagai bek ini ini menghabiskan seluruh karir sepakbolanya di AC Milan dengan bermain di 629 pertandingan dan mencetak 31 gol. Dia gantung sepatu di umur 37 tahun (1997). Baresi berhasil ikut serta membawa AC Milan meraih beberapa gelar seperti juara Serie A, European Cup (Liga Champion), serta Intercontinental Cup. Baresi juga bermain di timnas Italia dan sempat merasakan bermain di tiga piala dunia. Ketika Baresi pensiun, AC Milan pun akhirnya mempensiunkan no.6 yang dipakai Baresi selama bermain di AC Milan sebagai penghargaan atas pemain tersebut.

Robert Frederick Chelsea "Bobby" Moore (12 April 1941-24 Februari 1993) adalah pesepakbola Inggris yang menjadi kapten timnas Inggris ketika Inggris menjadi juara Piala Dunia 1966 di tanah sendiri. Moore sempat bermain di beberapa klub namun klub yang terlama dia bela adalah klub Inggris, West Ham United (1958-1974). Dia sempat membawa West Ham United meraih beberapa gelar seperti FA Cup dan European Cup Winners Cup. Di timnas Inggris dia sempat memegang rekor penampilan terbanyak dengan 108 caps sebelum rekornya tersebut dipatahkan Peter Shilton dengan 125 caps. Pada tahun 1993, Booby Moore meninggal dunia dan beberapa waktu kemudian West Ham United memutuskan untuk mempensiunkan nomor punggung 6 milik Booby Moore semasa dia bermain di klub itu.

Diego Armando Maradona (30 Oktober 1960) adalah seorang legenda sepakbola. Pesepakbola yang terkenal dengan gol "tangan tuhan"-nya ini berhasil membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 1986. Maradona yang sekarang melatih timnas Argentina ini sempat berkarir di beberapa klub, salah satunya di klub Italia, Napoli (1984-1991) dimana dia mencapai puncak penampilannya. Dia sempat membawa Napoli meraih gelar juara Serie A, Coppa Italia, Piala Super Italia, dan Piala UEFA. Napoli pun akhirnya mempensiunkan nomor punggung 10 untuk sang legenda tersebut. AFA (PSSI-nya Argentina) juga sempat berniat mempensiunkan nomor punggung timnas 10 Argentina untuk Maradona namun akhirnya dilarang oleh FIFA.

Hendrik Johannes Cruijff (25 April 1947) adalah pesepakbola Belanda yang menjadi salah satu dedengkot Total Football rancangan Rinus Michels. Cruyff memulai karir klubnya di klub Belanda, Ajax Amsterdam dimana dia bermain sebanyak 240 kali dengan catatan 190 gol sebelum pindah ke Barcelona (Spanyol). Pada sat itu bersama Ajax dia sempat meraih berbagai gelar seperti juara Eredivisie, KNVB CUp, European Cup, European Super Cup, dan Intercontinental Cup. Setelah melanglangbuana ke beberapa klub, Cruyff kembali ke Belanda dan sempat bermain kembali untuk Ajax sebelum pindah ke Feyenoord. Cruyff juga sempat membawa timnas Belanda ke final Piala Dunia 1974 walaupun kemudian kalah dari Jerman Barat. Pada tahun 2007, Ajax Amsterdam memutuskan untuk mempensiunkan nomor punggung 14 sebagai penghargaan untuk Johan Cruyff.

Marc-Vivien Foe (1 Mei 1975 – 26 Juni 2003) adalah gelandang timnas Kamerun yang sempat berkarir di beberapa klub Inggris dan Prancis. Di timnas Kamerun dia memegang 64 caps dengan catatan 8 gol. Juni 2003, Foe ikut serta di skuad Kamerun yang berangkat ke ajang Piala Konfederasi FIFA di Perancis. Foe sempat bermain di dua pertandingan dan ketika menghadapi Kolombia di semifinal, dia kembali dimainkan. Di tengah pertandingan melawan semifinal itu, tepatnya di menit ke-72, Foe tiba-tiba pingsan di tengah lapangan. Ia ditarik ke luar dan sempat mendapatkan perawatan selama 45 menit, namun nyawanya tak tertolong. Belakangan diketahui bahwa penyebab kematiannya adalah Hypertrophic Cardiomyopathy. Manchester City kemudian mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pemakaian nomor punggung 23 (yang pernah dipakai Foe di Man.City) sebagai penghargaan kepada Foe, walaupun ketika Foe berada di Man.City dia bermain dengan status pinjaman.

Robert Enke (24 August 1977 — 10 November 2009) adalah kiper berkebangsaan Jerman yang kematiannya cukup mengejutkan dunia persepakbolaan. Dia mati dengan cara yang cukup tragis: bunuh diri. Diduga dia mengalami depresi sejak waktu yang cukup lama sehingga memicu tindakannya tersebut. Enke sempat bermain di beberapa klub Eropa, namun dia menghabiskan sebagian karirnya di klub Jerman, Hannover 96 yang sekaligus menjadi klub terakhirnya. Enke sempat bermain di timnas Jerman dengan catatan 8 kali penampilan. Hannover 96 kemudian memutuskan menyimpan nomor punggung 1 sebagai bentuk penghargaan kepada Enke.