Sekedar sharing inpo pendakian kami bulan April di Merapi



Warna jingga di langit timur sudah meluas ketika kami mulai berjalan dari Pasar Bubrah. Puncak terlihat sangat jauh di depan, dengan semangat 45, perut sudah terisi, kami mulai melangkah di gundukan pasir raksasa. Tidak seperti biasanya yang selalu melewati sisi timur laut, kali ini saya mencoba melewati sisi utara. Sedikitpun tak paham jalur ini, nekat saja. Pijakan-pijakan pertama dengan yakin kaki ini melangkah. Blank blank blank, setelah setengah jalan menuju puncak. Tak terasa kami berjalan serong ke arah barat, sehingga kami harus melewati batu batu besar dan berbahaya. saya harus memastikan Rekan saya untuk tidak berjalan tepat di bawah pijakan saya. Karena longsoran batu besar siap mengancam keberadaannya. Terlihat jauh di bawah sana, Rekan saya kelelahan. Satu jam kami melangkah dari Pasar Bubrah, sampailah kami di pelataran garuda. Masih sepi sementara Sang Surya mulai menampakkan dirinya jauh di ufuk timur. Tak sabar untuk menyapa Garuda.


Sayang sungguh sayang, ketika kaki ini menginjak pelataran garuda, praktis pandangan yang dituju adalah lurus ke depan ke arah maskot Gunung Merapi. Ternyata Puncak Garuda sudah tak lagi berdiri di tempatnya alias Runtuh. Rupanya dia sudah pergi sebulan yang lalu, kata seorang guide yang datang menyusul dari belakangku. Salah satu yang menjadi lambang besar di Gunung Merapi ini telah lenyap dimakan waktu. Alam memang tak bisa diprediksi keberadaannya. Meski Puncak Garuda telah runtuh, bukan berarti keindahan Gunung Merapi hilang begitu saja. Masih banyak pemandangan yang lebih luar biasa di sana.











* Tetap junjung tinggi "leave no trace" dan "perangi vandalism" jangan lupa bawa amplas tiap naik gunung, hapus satu kata tiap mendaki *


Hehehe Latihan bikin Trit (trit pertama saya...hehe)
Mohon dukungannya...hihi
Semoga berkenan

[CODE]

[/CODE]


Regard : Cah Suloyo Soko Solotigo