- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Sosok paling misterius dalam sejarah indonesia: Syam Kamaruzzaman


TS
sarap88
Sosok paling misterius dalam sejarah indonesia: Syam Kamaruzzaman
permisi para dedengkot FORSEX..
ane pengen ngebahas salah satu tokoh favorit ane yg punya peranan besar terhadap sejarah Indonesia..
ane ngefans berat ama dia bukan karena ideologi atau jasa2nya beliau..(maklum,saya anti orde baru..
),,tp karena peranan besar dan sosoknya yg misterius sebelum dan sesudah G30S..
Syam Kamaruzzaman
Biografi
Pendidikannya hanya sampai kelas tiga Land dan Tunbow School dan Suiker-School, Surabaya. Karena Jepang keburu masuk Indonesia, Syam tidak menamatkan sekolahnya dan pada 1943 dia masuk sekolah dagang di Yogyakarta tapi itupun hanya sampai kelas dua.
Setelah proklamasi kemerdekaan, Syam ikut berjuang memanggul senjata dalam pertempuran di Magelang tahun 1945-1946, Ambarawa dan Front Mranggen, Semarang. Dia sempat memimpin laskar di Front Semarang Barat. Sekembalinya dari Front tersebut, ia menjadi anggota Pemuda Tani dan menjadi pemimpin Laskar Tani di Yogyakarta.
Tahun 1947, menjelang Agresi Militer Belanda I, ia membentuk Serikat Buruh Mobil, sebuah organisasi buruh yang berhaluan kiri. Pada akhir 1947, ketika Serikat Buruh Kapal dan Pelabuhan didirikan, Syam juga menjadi pimpinan bakhan kemudian menjadi ketua. Ia banyak mempelajari teori Marxis pada periode tersebut.
Pada tahun 1950, dia menjadi Wakil Ketua Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI). Tahun 1951 sampai 1957, dia menjadi staf anggota Dewan Nasional SOBSI. Dan barulah semenjak 1957 dia menjadi pembantu pribadi D.N. Aidit. Mulai tahun 1960, Syam ditetapkan menjadi anggota Departemen Organisasi PKI. Empat tahun setelah itu, dia memperkenalkan bentuk pengorganisasian anggota-anggota PKI yang berasal dari TNI. Lahirlah apa yang disebut Biro Khusus Sentral pada tahun 1964.
Ketika mulai dekat dengan Aidit, Syam menjalin hubungan dengan anggota TNI. Channelnya sangatlah mengagumkan. Ia pernah menjadi informan Moedigdo, seorang komisaris polisi, yang kelak salah satu anak Mudigdo diperistri oleh Aidit. Syam juga disebut-sebut pernah menjadi intelnya Kolonel Soewarto, direktur seskoad pada 1958. Melalui cabang-cabang di daerah, Syam berhasil mengadakan kontak-kontak tetap dengan kira-kira 250 perwira di Jawa Tengah, 200 di Jawa Timur, 80 sampai 100 di Jawa Barat, 40 hingga 50 di Jakarta, 30-40 di Sumatera Utara, 30 di Sumatera Barat dan 30 di Bali.
Syam Kamaruzzaman ibarat hantu yang bisa menyusup ke mana saja ia mau. Sehingga banyak orang yang yakin bahwa ia sebenarnya agen ganda. Dia tidak hanya bekerja untuk kepentingan PKI, tapi juga bertugas sebagai spionase untuk kepentingan-kepentingan lain. Ada yang meyakini bahwa Syam adalah agen ganda untuk KGB dan CIA. Lalu ada juga yang bilang bahwa Syam itu adalah orang sipil yang menjadi informan tentara.
Syam Kamaruzzaman dinyatakan dieksekusi mati pada tanggal 30 September 1986 di Kepulauan Seribu, setelah dinyatakan bersalah dalam pengadilan atas peristiwa G30S pada tahun 1968.
Peristiwa G30S
Syam Kamaruzzaman dianggap sebagai tokoh terpenting dalam peristiwa G30S ini yang membuat tidak hanya PKI, tetapi juga kekuatan-kekuatan politik nasionalis runtuh dalam beberapa hari. Dan setelah G30S meletus dan kemudian gagal (atau didesain untuk gagal), Syam pun menghilang. Menurut Mayjen Tahir, perwira pelaksana Team Pemeriksa Pusat, Syam ditangkap di daerah Jawa Barat sekitar akhir tahun 1965 atau awal 1966.
Syam Kamaruzzaman diyakini sebagai tokoh kunci dalam peristiwa G30S. Saat Presiden Soekarno sakit, Syam dipanggil Aidit ke rumahnya pada 12 Agustus 1965. Dalam pertemuan itu, Aidit mengemukakan suatu hal yaitu “Seriusnya sakit Presiden dan kemungkinan Dewan Jenderal mengambil tindakan segera apabila beliau meninggal”.
Kemudian Aidit meminta Syam untku “meninjau kekuatan kita” dan “mempersiapkan suatu gerakan”. Atas dasar instruksi tersebut maka Syam dan rekan-rekannya dari biro khusus membicarakan ikut serta dalam “suatu gerakan”, dan memutuskan untuk mendekati Kolonel Latief, Komandan Brigade Infantry I Kodam Jaya, Letkol Untung Syamsuri, Komandan salah satu dari tiga batalyon pasukan pengawal istana Tjakrabirawa di Jakarta dan Soejono dari AU, komandan pertahanan pangkalan Halim Perdanakusumah. Petunjuk inilah yang menunjukkan bahwa Syam adalah inisiator dari gerakan yang kemudian gagal.
Sementara itu, eksekusi terhadap para jenderal, bukan atas inisiatif Syam. Gathut Soekresno yang dihadapkan sebagai saksi atas perkara Untung tahun 1966 memberi petunjuk bahwa Doel Latief lebih berperan, kendati sebetulnya Mayor Udara Soejono adalah yang bertanggung jawab terhadap nasib para jenderal tersebut.
Di pengadilan Syam memang divonis mati. Tetapi banyak mantan tahanan politik di Rumah Tahanan Militer (RTM) Budi Mulia meragukan apakah Syam betul-betul dieksekusi. Bahkan lebih banyak yang menganggap bahwa Syam dilepas, berganti identitas dan hidup sebagaimana orang biasa atau bahkan sudah kabur ke luar negeri. Semua itu tidak lepas dari jasanya terhadap berdirinya Orde Baru di bawah Soeharto.
Memang tidak banyak informasi tentang Syam Kamaruzzaman. Namun dari informasi yang sedikit ini bisa dikaitkan bahwa Syam dengan Soeharto merupakan agen ganda untuk PKI, CIA, KGB dan TNI.Tidak tertutup kemungkinan Syam diperintahkan CIA mencari “orang dalam” melalui Biro Khusus PKI yang bertugas mencari simpatisan dari kalangan AD. Kebetulan Soeharto (kemungkinan Syam juga merupakan agen untuknya) yang sedang sakit hati ingin melenyapkan para petinggi AD. Lalu Syam merencanakan “suatu gerakan” yang semula diperintahkan oleh Aidit untuk melindungi Soekarno dari kudeta “Dewan Jenderal” dan malah dibelokkan untuk kepentingan Soeharto. Gerakan tersebut memang terlaksana dan sekalian menghabisi para petinggi AD yang merupakan musuh-musuh Soeharto.Lalu keesokan harinya Soeharto langsung menghabisi PKI (yang mungkin sudah disabotase oleh Syam) dan melambungkan nama Soeharto yang kemudian mengangkatnya menjadi Presiden RI yang kedua setelah mengintimidasi Soekarno.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Syam_Kamaruzzaman
ad yg bilang klo sebenernya perintahnya waktu itu adalah "menangkap jendral2 trus dipertemukan dgn presiden soekarno",tp ditngah jalan perintah diubah oleh syam jd membunuh para jendral..
ad yg bilang dia bsa kluar masuk penjara waktu sblm dieksekusi slama beberapa puluhan tahun..
pas dieksekusi "katanya" dibawa ke pulau seribu,tp ga pernah ad yg tau apa dia bener2 dieksekusi ato nggak..
TAMBAHAN :
Syam Kamaruzaman Anak Tuban dalam Halimun G30S
IA datang bagai hantu: tiba-tiba, tak tentu asal. Sjam Kamaruzaman: tak banyak orang mengenal nama itu. Dua tahun setelah aksi berdarah Gerakan 30 September, ia baru muncul di depan publik. Ketika itu, Juli 1967, ia menjadi saksi dalam pengadilan Sudisman, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Indonesia.
Sebelumnya ia hanya bayang dalam halimun: keberadaannya setengah dipercaya, setengah tidak. Biro Chusus, badan rahasia PKI yang dipimpinnya, semula diduga hanya khayalan tentara untuk memudahkan Soeharto memusnahkan partai komunis itu.
Tapi Sjam malah membenarkan semua tudingan. Ia mengaku memimpin Biro Chusus dan merencanakan aksi rahasia G30S. Ia menyatakan berniat menculik bekas wakil presiden Mohammad Hatta dan Wakil Perdana Menteri III Chairul Saleh, selain tujuh jenderal, pada subuh berdarah itu.
Sebagai orang yang bertugas mempengaruhi anggota tentara agar mendukung PKI, ia punya akses ke lembaga-lembaga militer. Di dalam penjara, sementara tahanan politik lain bergidik setiap kali sesi pemeriksaan datang, Sjam menghadapinya dengan senyuman.
Hubungannya dengan aparat militer memang bagai ”teman lama”. Seorang putranya mengenang bagaimana di penjara, Sjam menempati sel yang besar serta diizinkan memiliki uang satu tas penuh untuk memenuhi segala kebutuhan.
Ia seperti intel dalam film Hollywood. Anak-anaknya hanya mengenal sang bapak sebagai pengusaha, pemilik perusahaan genting, bengkel, dan batu kapur. Istrinya, aktivis buruh di Pelabuhan Tanjung Priok dan pengurus Barisan Tani Indonesia, organisasi sayap PKI, dimintanya berhenti agar menyempurnakan penyamaran.
Siapakah Sjam, lelaki dengan lima nama alias itu? Siapakah anak Tuban, Jawa Timur, yang ateis tapi dikenal pandai membaca Al-Quran itu? Adakah ia agen ganda atau sekadar penganut setia Ketua PKI D.N. Aidit?
Tragedi G30S adalah misteri yang tabirnya tak pernah sempurna terungkap. Sjam Kamaruzaman adalah mozaik penting dalam prahara yang dipercaya telah membunuh setidaknya dua juta orang itu.
sumber : http://klikteropong.blogspot.com/200...ban-dalam.html
mohon maaf ya klo thread ane
ane pengen ngebahas salah satu tokoh favorit ane yg punya peranan besar terhadap sejarah Indonesia..
ane ngefans berat ama dia bukan karena ideologi atau jasa2nya beliau..(maklum,saya anti orde baru..

Spoiler for syam kamaruzzaman:
Syam Kamaruzzaman
Biografi
Pendidikannya hanya sampai kelas tiga Land dan Tunbow School dan Suiker-School, Surabaya. Karena Jepang keburu masuk Indonesia, Syam tidak menamatkan sekolahnya dan pada 1943 dia masuk sekolah dagang di Yogyakarta tapi itupun hanya sampai kelas dua.
Setelah proklamasi kemerdekaan, Syam ikut berjuang memanggul senjata dalam pertempuran di Magelang tahun 1945-1946, Ambarawa dan Front Mranggen, Semarang. Dia sempat memimpin laskar di Front Semarang Barat. Sekembalinya dari Front tersebut, ia menjadi anggota Pemuda Tani dan menjadi pemimpin Laskar Tani di Yogyakarta.
Tahun 1947, menjelang Agresi Militer Belanda I, ia membentuk Serikat Buruh Mobil, sebuah organisasi buruh yang berhaluan kiri. Pada akhir 1947, ketika Serikat Buruh Kapal dan Pelabuhan didirikan, Syam juga menjadi pimpinan bakhan kemudian menjadi ketua. Ia banyak mempelajari teori Marxis pada periode tersebut.
Pada tahun 1950, dia menjadi Wakil Ketua Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI). Tahun 1951 sampai 1957, dia menjadi staf anggota Dewan Nasional SOBSI. Dan barulah semenjak 1957 dia menjadi pembantu pribadi D.N. Aidit. Mulai tahun 1960, Syam ditetapkan menjadi anggota Departemen Organisasi PKI. Empat tahun setelah itu, dia memperkenalkan bentuk pengorganisasian anggota-anggota PKI yang berasal dari TNI. Lahirlah apa yang disebut Biro Khusus Sentral pada tahun 1964.
Ketika mulai dekat dengan Aidit, Syam menjalin hubungan dengan anggota TNI. Channelnya sangatlah mengagumkan. Ia pernah menjadi informan Moedigdo, seorang komisaris polisi, yang kelak salah satu anak Mudigdo diperistri oleh Aidit. Syam juga disebut-sebut pernah menjadi intelnya Kolonel Soewarto, direktur seskoad pada 1958. Melalui cabang-cabang di daerah, Syam berhasil mengadakan kontak-kontak tetap dengan kira-kira 250 perwira di Jawa Tengah, 200 di Jawa Timur, 80 sampai 100 di Jawa Barat, 40 hingga 50 di Jakarta, 30-40 di Sumatera Utara, 30 di Sumatera Barat dan 30 di Bali.
Syam Kamaruzzaman ibarat hantu yang bisa menyusup ke mana saja ia mau. Sehingga banyak orang yang yakin bahwa ia sebenarnya agen ganda. Dia tidak hanya bekerja untuk kepentingan PKI, tapi juga bertugas sebagai spionase untuk kepentingan-kepentingan lain. Ada yang meyakini bahwa Syam adalah agen ganda untuk KGB dan CIA. Lalu ada juga yang bilang bahwa Syam itu adalah orang sipil yang menjadi informan tentara.
Syam Kamaruzzaman dinyatakan dieksekusi mati pada tanggal 30 September 1986 di Kepulauan Seribu, setelah dinyatakan bersalah dalam pengadilan atas peristiwa G30S pada tahun 1968.
Peristiwa G30S
Syam Kamaruzzaman dianggap sebagai tokoh terpenting dalam peristiwa G30S ini yang membuat tidak hanya PKI, tetapi juga kekuatan-kekuatan politik nasionalis runtuh dalam beberapa hari. Dan setelah G30S meletus dan kemudian gagal (atau didesain untuk gagal), Syam pun menghilang. Menurut Mayjen Tahir, perwira pelaksana Team Pemeriksa Pusat, Syam ditangkap di daerah Jawa Barat sekitar akhir tahun 1965 atau awal 1966.
Syam Kamaruzzaman diyakini sebagai tokoh kunci dalam peristiwa G30S. Saat Presiden Soekarno sakit, Syam dipanggil Aidit ke rumahnya pada 12 Agustus 1965. Dalam pertemuan itu, Aidit mengemukakan suatu hal yaitu “Seriusnya sakit Presiden dan kemungkinan Dewan Jenderal mengambil tindakan segera apabila beliau meninggal”.
Kemudian Aidit meminta Syam untku “meninjau kekuatan kita” dan “mempersiapkan suatu gerakan”. Atas dasar instruksi tersebut maka Syam dan rekan-rekannya dari biro khusus membicarakan ikut serta dalam “suatu gerakan”, dan memutuskan untuk mendekati Kolonel Latief, Komandan Brigade Infantry I Kodam Jaya, Letkol Untung Syamsuri, Komandan salah satu dari tiga batalyon pasukan pengawal istana Tjakrabirawa di Jakarta dan Soejono dari AU, komandan pertahanan pangkalan Halim Perdanakusumah. Petunjuk inilah yang menunjukkan bahwa Syam adalah inisiator dari gerakan yang kemudian gagal.
Sementara itu, eksekusi terhadap para jenderal, bukan atas inisiatif Syam. Gathut Soekresno yang dihadapkan sebagai saksi atas perkara Untung tahun 1966 memberi petunjuk bahwa Doel Latief lebih berperan, kendati sebetulnya Mayor Udara Soejono adalah yang bertanggung jawab terhadap nasib para jenderal tersebut.
Di pengadilan Syam memang divonis mati. Tetapi banyak mantan tahanan politik di Rumah Tahanan Militer (RTM) Budi Mulia meragukan apakah Syam betul-betul dieksekusi. Bahkan lebih banyak yang menganggap bahwa Syam dilepas, berganti identitas dan hidup sebagaimana orang biasa atau bahkan sudah kabur ke luar negeri. Semua itu tidak lepas dari jasanya terhadap berdirinya Orde Baru di bawah Soeharto.
Memang tidak banyak informasi tentang Syam Kamaruzzaman. Namun dari informasi yang sedikit ini bisa dikaitkan bahwa Syam dengan Soeharto merupakan agen ganda untuk PKI, CIA, KGB dan TNI.Tidak tertutup kemungkinan Syam diperintahkan CIA mencari “orang dalam” melalui Biro Khusus PKI yang bertugas mencari simpatisan dari kalangan AD. Kebetulan Soeharto (kemungkinan Syam juga merupakan agen untuknya) yang sedang sakit hati ingin melenyapkan para petinggi AD. Lalu Syam merencanakan “suatu gerakan” yang semula diperintahkan oleh Aidit untuk melindungi Soekarno dari kudeta “Dewan Jenderal” dan malah dibelokkan untuk kepentingan Soeharto. Gerakan tersebut memang terlaksana dan sekalian menghabisi para petinggi AD yang merupakan musuh-musuh Soeharto.Lalu keesokan harinya Soeharto langsung menghabisi PKI (yang mungkin sudah disabotase oleh Syam) dan melambungkan nama Soeharto yang kemudian mengangkatnya menjadi Presiden RI yang kedua setelah mengintimidasi Soekarno.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Syam_Kamaruzzaman
ad yg bilang klo sebenernya perintahnya waktu itu adalah "menangkap jendral2 trus dipertemukan dgn presiden soekarno",tp ditngah jalan perintah diubah oleh syam jd membunuh para jendral..
ad yg bilang dia bsa kluar masuk penjara waktu sblm dieksekusi slama beberapa puluhan tahun..
pas dieksekusi "katanya" dibawa ke pulau seribu,tp ga pernah ad yg tau apa dia bener2 dieksekusi ato nggak..
TAMBAHAN :
Spoiler for tambahan syam:
Syam Kamaruzaman Anak Tuban dalam Halimun G30S
IA datang bagai hantu: tiba-tiba, tak tentu asal. Sjam Kamaruzaman: tak banyak orang mengenal nama itu. Dua tahun setelah aksi berdarah Gerakan 30 September, ia baru muncul di depan publik. Ketika itu, Juli 1967, ia menjadi saksi dalam pengadilan Sudisman, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Indonesia.
Sebelumnya ia hanya bayang dalam halimun: keberadaannya setengah dipercaya, setengah tidak. Biro Chusus, badan rahasia PKI yang dipimpinnya, semula diduga hanya khayalan tentara untuk memudahkan Soeharto memusnahkan partai komunis itu.
Tapi Sjam malah membenarkan semua tudingan. Ia mengaku memimpin Biro Chusus dan merencanakan aksi rahasia G30S. Ia menyatakan berniat menculik bekas wakil presiden Mohammad Hatta dan Wakil Perdana Menteri III Chairul Saleh, selain tujuh jenderal, pada subuh berdarah itu.
Sebagai orang yang bertugas mempengaruhi anggota tentara agar mendukung PKI, ia punya akses ke lembaga-lembaga militer. Di dalam penjara, sementara tahanan politik lain bergidik setiap kali sesi pemeriksaan datang, Sjam menghadapinya dengan senyuman.
Hubungannya dengan aparat militer memang bagai ”teman lama”. Seorang putranya mengenang bagaimana di penjara, Sjam menempati sel yang besar serta diizinkan memiliki uang satu tas penuh untuk memenuhi segala kebutuhan.
Ia seperti intel dalam film Hollywood. Anak-anaknya hanya mengenal sang bapak sebagai pengusaha, pemilik perusahaan genting, bengkel, dan batu kapur. Istrinya, aktivis buruh di Pelabuhan Tanjung Priok dan pengurus Barisan Tani Indonesia, organisasi sayap PKI, dimintanya berhenti agar menyempurnakan penyamaran.
Siapakah Sjam, lelaki dengan lima nama alias itu? Siapakah anak Tuban, Jawa Timur, yang ateis tapi dikenal pandai membaca Al-Quran itu? Adakah ia agen ganda atau sekadar penganut setia Ketua PKI D.N. Aidit?
Tragedi G30S adalah misteri yang tabirnya tak pernah sempurna terungkap. Sjam Kamaruzaman adalah mozaik penting dalam prahara yang dipercaya telah membunuh setidaknya dua juta orang itu.
sumber : http://klikteropong.blogspot.com/200...ban-dalam.html
mohon maaf ya klo thread ane

0
20.7K
Kutip
69
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan