socceripoyAvatar border
TS
socceripoy
:::: Ini thread bernuansa SARA, silahkan masuk :D ::::
Ane akhir2 ini rada males komen di Forsex, gelombang tred SARA jd trend lagi emoticon-Najis , mo update koleksi tred lama blom ada mood, jadi bikin thread ttg SARA deh emoticon-Big Grin

sebelom baca artikel saya, resapi yang ini dulu ya

Nasionalisme itu bukan bicara warna kulit, bukan juga suara yang paling lantang ketika negri ini mengalami kesulitan. Tidak terbatas mengikuti upacara bendera , tidak juga terbatas dengan memakai produk dalam negri. Nasionalisme itu sebuah keputusan, ketika melihat sesamanya kesulitan, dirinya mengulurkan tangan untuk membantu, karena ia tahu kelak dirinya bersama-sama dengan orang itu menentukan arah masa depan bangsa. Tindakan, sikap dan cara pandang Anda terhadap orang sekitar Anda, itulah bibit Indonesia di masa depan
.

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia




SARA

Kenapa SARA jadi momok? kenapa berkesan negatif?


SARA itulah namanya. Bukan Sara Azhari ..... bukan SaraSechan emoticon-Big Grin Bukan juga (Z)ara yang ad di mall-mall emoticon-Hammer2 ... bukan juga Yuni Shara. Tak kenal maka tak sayang. Mari kita bahas dengan rinci.




Apa Yang Dimaksud Dengan Sara
Sara adalah berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan pada sentimen identitas yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Setiap tindakan yang melibatkan kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan dapat dikatakan sebagai tidakan Sara. Tindakan ini mengebiri dan melecehkan kemerdekaan dan segala hak-hak dasar yang melekat pada manusia.


Sara Dapat Digolongkan Dalam Tiga Katagori :



Geet Wilders

# Individual : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Termasuk di dalam katagori ini adalah tindakan maupun pernyataan yang bersifat menyerang, mengintimidasi, melecehkan dan menghina identitas diri maupun golongan.



Tutsi dan Hutu conflict

# Institusional : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh suatu institusi, termasuk negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja telah membuat peraturan diskriminatif dalam struktur organisasi maupun kebijakannya.



Apartheid

# Kultural : merupakan penyebaran mitos, tradisi dan ide-ide diskriminatif melalui struktur budaya masyarakat.






Laksamana Soedomo

Istilah SARA dipopulerkan pada jaman orba oleh Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) , Laksamana TNI Soedomo yaitu huruf -huruf awal dari suku, agama, ras, dan antar golongan.. Pada waktu itu banyak terjadi kerusuhan sosial di berbagai daerah. MIsalnya 19 November 1980 di Kota Solo, Bandung tanggal 5 Agustus 1973, peristiwa Malari , 15 Januari 1974 di Jakrta dst...

note :Soedomo pernah 3 x menikah dan sempat berpindah2 agama


Asal mulanya :

Jaman VOC
Belanda dengan VOC nya pada saat memonopoli perdagangan di hindia mendapat saingan dari pedagang Tionghoa.Kemudian pada masa itu pula orang2 tionghoa mulai merambah kesegala bidang dan rata2 sukses.Belanda kurang senang akan hal itu kemudian mereka membatasi ruang gerak orang2 tionghoa hanya dalam bidang perdagangan.



Omar Said Tjokroaminoto (Pemimpin SI)

Jaman pergerakan
(1908 -1945)
Didirikan nya SI ( Sarekat Islam) dengan tujuan untuk menyaingi perdagangan kaum Tionghoa disamping rasa ketidakpuasan atas kesuksesan kaum Tionghoa dalam menjalnkan perdagangan.
Kemudian SI pecah manjadi dua yaitu SI merah (akhirnya menjadi PKI dan pada akhir hayatnya(PKI) menjadi bumerang (SARA) dan SI putih dan kemudian berubah menjadi SDI (Sarekat Dagang Islam).

Jaman Orba

Disinilah konflik sosial makin menggila. Istilah pri, non-pri , pembedaan akte kelahiran dan KTP hingga sentimen kesukuan maupun gologngan merajalela. Bahkan pada masa akhir 60an hingga 70an dengan alasan "pengikut komunis" seseorang bisa diadili ditempat. Banyak yang menjadi korban, yg terbesar di daerah Bali. Mahasiswa yg belajar di Uni Soviet enggan pulang ke Indonesia karena takut ditangkap.



Soeharto pada waktu itu melancarakan kebijakan yang berkontradiksi. Ia membuat gap-gap kepada anak-anak bangsa, termasuk melarang pelaksanaan budaya Tionghoa namun "memelihara" pengusaha-pengusaha kaya Tionghoa yang dijadikannya lahan KKN.



Kasus-kasus nasional yang melibatkan unsur SARA :
(mohon disikapi dan ditanggapi dengan dewasa)



Kamu Komunis??? = pilih mati atau penjara


Kolonel Sarwo Edhi Wibowo


Tanggal 17 Oktober 1965 pasukan elite RPKAD (cikal bakal Kopassus) dipimpin Kolonel Sarwo Edhi Wibowo menuju Jawa Tengah. Tanggal 22 Oktober 1965 terjadi pembantaian massal selama dua minggu di Jawa Tengah; diteruskan di Jawa Timur selama satu bulan dan kemudian beralih di Bali. Pembantaian yang sama terjadi di daerah lain di Indonesia.

*note : Jenderal (Purn) Sarwo Edhi adalah ayah dari Ibu Negara kita, Ibu Ani Yudhoyono.


Tap MPRS 25/1966 tentang Pembubaran dan Pelarangan PKI merupakan instrumen politik bagi Soeharto dan pendukungnya untuk " membersihkan" para "pengkhinat Pancasila". Beranjak dari pengertian yang salah ini,igunakan oleh Soeharto untuk menangkap menteri, pembantu setia Bung Karno,dengan alasan diamankan. Tidak hanya para menteri, tetapi pengikut Bung Karno dari partai-partai nasional dan Islam, 125 ormas buruh, tani, wanita, pemuda,
pelajar/mahasiswa,seniman/sastrawan, guru, pamong desa, etnis Tionghoa, semuanya dilibas
.



Pengadilan individu yang diduga simpatisan PKI


Menurut keterangan almarhum Jenderal Sarwo Edhi Wibowo Komandan Resimen RPKAD kepada Permadi SH berjumlah 3 juta orang. Kuburan massal berserakan di berbagai tempat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sumatera Utara dan tempat-tempat lain. Belum lagi mayat-mayat yang dimasukkan luweng dan dibuang di sungai-sungai. Penahanan/pengasingan/dihukum berjumlah 1.900.000 orang menurut keterangan resmi Kopkamtib. Penjara di seluruh Indonesia dijadikan tempat tahanan. Bila penjara sudah penuh, gedung lainnya dipergunakan seperti Gudang Padi di Bojonegoro (Jawa Timur). Pulau Nusakambangan, Pulau Buru, Plantungan, Pulau Kemarau (Sumatera Selatan) dijadikan tempat pengasingan/konsentrasi kamp. Dengan mengerjapaksakan tapol didirikan tempat-tempat isolasi di beberapa daerah seperti Argosari (Kalimantan Timur), Loe Mojong (Sulawesi Selatan), Nanga-Nanga, Kendari (Sulawesi Tenggara), Wadas Lintang, Brebes Jawa Tengah.
Penangkapan dan penahanan seringkali disertai dengan perampasan harta benda seperti rumah, tanah, uang, perhiasan, surat-surat berharga. Selama masa penahanan tapol mengalami interogasi yang disertai penyiksaan, dipukuli dengan tangan kosong, atau dengan alat, digunduli, disetrum dan dipaksa menyaksikan penyiksaan tahanan lainnya.


disinilah mulai muncul istilah tapol dan napol , jadi ingat Pramoedya Ananta Toer emoticon-norose



lanjut di post #3






Spoiler for QUOTES:
0
32K
175
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan