

TS
striferser
[Orific] Paralel / Story
First word:
Ah cerpen yang pernah aku buat beberapa waktu lalu. Karena ada lomba fanstuff, akhirnya saya memberanikan diri untuk memajang karya ini di kaskus. Karya ini tentu saja masih banyak kekurangan, jadi mohon kesediaan rekan kaskus untuk mengkritisi karya yang masih hijau ini. Akhir kata silahkan dinikmati
Paralel/story
Aku harap dia senang dengan hadiah ini
\tSeorang pria berjalan dengan cepat, tangan kirinya menggendong vas bunga yang baru saja dibelinya . Sudah cukup lama pujaan hatinya menaruh mata pada vas bunga denga motif batik tersebut. setelah tawar menawar dengan penjualnya, pria tersebut berhasil mendapatkannya, dan dia akan mempersembahkannya untuk pujaan hati. Dia merasa telah memenangkan perang, mendapatkan medali atas jasanya dan dia akan membawa medali kemenangan tersebut untuk kekasihnya. Dia menyiulkan lagu what a wonderful world untuk menunjukkan betapa bahagianya dia saat ini.
\tTidak lama lagi, maka dia akan tiba di rumah pujaan hatinya , yang perlu dilakukannya adalah menyebrangi jalan ini, memasuki komplek perumahan yang berada 100m dari tempatnya menyebrang, maka dia akan sampai di rumah kekasihnya. Sebelum menyebrang, seperti yang sudah diajarkan orang tua dan gurunya, maka dia memastikan apakah kondisi sudah cukup aman untuk menyebrang. Dia menengok ke arah kiri dan kanan, dan setelah memastikan tidak ada mobil atau motor, dia menyebrang. Saat itulah, mobil minivan berwarna merah, muncul dari balik tikungan dengan kecepatan tinggi. Pengemudinya, sedang mengantuk karena baru saja begadang menyelesaikan tugas mengantar barangnya, tidak menyadari ada orang yang menyebrang. Saat cukup dekat, barulah dia menyadari keberadaan pria tersebut, dia segera menginjakkan kakinya ke pedal rem dan membanting setir, tapi semuanya sudah terlambat.
\tPria tersebut melayang di udara. Dia melihat langit biru yang begitu cerah, dan berpikir betapa indahnya langit hari ini (bukan pikiran yang seharusnya dia pikirkan, dan dia tahu tentang itu). Sebentar yang lalu, dia berjalan di atas bumi, sekarang, dia melayang di langit. Tubuhnya berputar di udara, dipermainkan oleh hukum sebab dan akibat, dan vas yang digendongnya terlepas dari tangannya, melayang bersamanya, seolah gravitasi melupakan keberadaan mereka. Momen tersebut hanya berlangsung sebentar, karena gravitasi mengingat mereka, dan melakukan tugas yang semestinya dilakukan olehnya.
Tubuh pria dan vas bunga tertarik ke aspal yang keras, dan mereka jatuh dengan suara yang keras. Vas bunga tersebut pecah menjadi beberapa kepingan dengan suara yang nyaring, sementara tubuh pria tersebut jatuh dengan suara berdebum yang keras, dan bersamaan tersebut, terdengar suara sesuatu yang patah, sesuatu yang patah tersebut adalah tulangnya. Kembali dia terpental setelah menabrak aspal dengan keras, dan sekali lagi dia jatuh, berguling di atas permukaan bumi, sebelum akhirnya berhenti, dan kesadarannya hilang sama sekali. Hal terakhir yang dilihatnya adalah jam tangannya, yang menunjukkan pukul 13.05 Darah yang keluar dari tubuhnya menjadi sebuah hasil karya, terlukis di atas aspal, membentuk lukisan abstrak, dengan warna merah menutupi aspal berwarna abu-abu.
Apakah aku mati?
\tGelap, segalanya berwarna gelap. Dia berada di kegelapan yang sunyi, tanpa ada tanda-tanda kehidupan. Tidak ada apa-apa di tempat tersebut, bahkan dia ragu apakah dia ada di tempat tersebut. Kemudian, terdengar suara, suara yang begitu pelan, layaknya bisikan. Suara yang asalnya tidak diketahui itu begitu pelan, sehingga dia nyaris tidak mendengarnya. Setelah dia memfokuskan dirinya untuk mendengar suara tersebut, barulah dia tahu suara yang didengar. Suara tersebut seperti suara yang dimiliki seorang pria dan wanita, suara tersebut terdengar lembut dan kasar di saat bersamaan. Suara tersebut berkata kepadanya
Maukah kau mengubah takdirmu?
\tPria tersebut kembali berada di seberang jalan, kembali di waktu sebelum dia tertabrak. Dia berdiri tepat di seberang jalan, dengan vas bunga di tangannya. Dia merasa sangat bingung, bagaikan diterpa tsunami yang memporak-porandakan pikirannya. Dia tidak mengerti mengapa dia berada di situ, apakah segalanya mimpi? Atau dia berhasil memprediksi masa depan? Dia hanya terdiam di seberang jalan tersebut, tidak menyebranginya. Dia melihat jam tanganyang dipakainya, jarum jam menunjukkan waktu saat ini pukul 13.04. Dia menunggu sesuatu, seuatu yang sudah diduganya, dan yang ditunggu akhirnya tiba. Minivan berwarna merah yang muncul dari balik tikungan dengan kecepatan tinggi, melewatinya, dan minivan tersebut terus melaju di jalan tersebut tanpa memperdulikannya. Setelah minivan tersebut lewat, maka pria tersebut melanjutkan perjalanannya, walau masih belum mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi.
\tSingkat cerita, pria tersebut tiba di tempat pujaan hatinya dengan selamat. Dia menghadiakan vas bunga tersebut kepada pujaan hatinya, dan pujaan hatinya begitu bahagia menerimanya. Kemudian, setelah berbincang singkat di rumah pujaan hatinya, mereka pergi makan siang di restoran prancis yang terkenal dengan masakan lobsternya. Setelah makan siang, mereka pergi menonton film drama romantis yang sedang terkenal. Dan acara diakhiri dengan pria tersebut mengantar pujaan hatinya pulang. Sebelum berpisah, sang pujaan hati menghadiahkan pria tersebut kecupan ringan di bibir, dan pria tersebut serasa hendak melayang ke langit saking senangnya.
\tDi rumahnya, setelah menyikat gigi dan berganti pakaian dengan piyama, pria tersebut tidur di atas ranjangnya yang empuk, dan dia mulai terbawa ke dalam alam mimpi.
Maaf, kami sudah berusaha semampu kami, tapi
\tDalam mimpinya, dia berada di koridor rumah sakit. Di koridor yang lantai, dinding, hingga langit-langitnya berwarna putih, Dia melihat pujaan hatinya, ibunya, dan kakaknya yang sedang berbincang dengan dokter. Tiba-tiba saja ibunya jatuh terduduk sambil menjerit keras dan menangis, kakaknya, juga menangis pelan, memeluk ibunya yang terduduk di atas lantai rumah sakit. Pujaan hatinya menangis, menunjukkan ekspresi tidak percaya. Melihat pemandangan tersebut, pria tersebut merasa pilu di hatinya.
Aku bersyukur bisa hidup
\tEsok harinya, Pria tersebut memutuskan untuk melamar pujaan hatinya. Sudah sekian lama mereka menjalin cinta, sudah saatnya untuk mengikat mereka dengan tali cinta yang sudah dijalin. Dia membeli cincin perak yang dihiasi dengan berlian. Dia menelpon pujaan hatinya, mengajaknya makan malam di restoran Italia. Pria tersebut mempersiapkan segalanya untuk hari yang sangat penting ini.
\tDi restoran Italia, pria tersebut dan pujaan hatinya menikmati pasta yang dimasak dengan ala dente. Pria tersebut berkali-kali melirik ke arah pujaan hatinya, dia mencari waktu yang tepat untuk mengutarakan perasaannya. Setelah menghabiskan pasta mereka, datanglah pelayan yang membawakan desert untuk mereka, es krim coklat untuk pria tersebut, sementara es krim vanila untuk pujaan hatinya. Mereka berbincang singkat sambil menikmati es krim yang dingin dan terasa lembut di lidah. Kemudian, penyanyi panggung menyanyikan sebuah lagu, lagu tentang cinta dalam bahasa italia. Saat si penyanyi menyanyikan amore dalam nada tinggi, Pria tersebut merasa bahwa inilah saatnya! Saat untuk menyatakannya, saat-saat penentuan. Baginya momen ini akan menjadi momen yang lebih penting dibanding momen-momen lainnya. Lebih penting dibanding saat negaranya mendeklarasi kemerdekaannya, lebih penting dibanding saat pertama kalinya manusia berjalan di atas bulan, lebih penting dari segala hal yang pernah terjadi di seluruh dunia ini.
\tDia menggenggam tangan pujaan hatinya dengan tiba-tiba, dan menggenggamnya dengan erat, seolah tidak mau melepaskannya. Wajah pujaan hatinya merona merah, merasa senang, kaget, dan malu di saat bersamaan. Pria tersebut menatapnya serius, dengan tangannya yang bebas, dia mengambil cincin yang sudah disiapkannya, dan kata-kata lamaran meluncur dari mulutnya, sesuai dengan yang sudah dilatihnya sebelum dia datang ke restoran ini. Pujaan hatinya menangis bahagia mendengar lamarannya, dan dia menerimanya tanpa ragu. Malam tersebut menjadi hari paling bahagia bagi mereka berdua.
Mengapa?! Mengapa kamu harus mati!?
\tPria tersebut bermimpi. Dia melihat pujaan hatinya yang menenggelamkan dirinya dalam lautan alkohol, terisak sambil menatap foto dirinya, menangisi kepergiannya. DIa ingin mengatakan bahwa dirinya berada di sini, bahwa dia tidak meninggal, tapi suaranya tidak sampai kepadanya. Di dunia ini, dia adalah hantu yang tidak berwujud. Adegan berganti, kali ini dia melihat ibunya yang terbaring lemah di atas ranjang. Kakaknya masuk ke dalam ruangan, membawakannya makanan di nampan yang dibawanya. Kemudian, ibunya memanggilnya, memanggil pria tersebut. Dia menjawab panggilan ibunya, tapi tidak terdengar olehnya. Ibunya terus dan terus memanggil namanya. Kakaknya, setelah meletakkan nampan di atas meja di samping ranjang dengan suara bergetar, dan air mata yang menggenangi matanya, mengatakan bahwa pria tersebut sudah tidak ada, sudah tiada. Ibunya tidak menerima perkataan kakaknya, dia berteriak, membentak, memarahi kakaknya, kemudian menangis, membenamkan kepalanya dalam bantal. Kakaknya terlihat bingung, tidak tahu harus melakukan apa.
Aku bahagia bisa menjalani kehidupan ini
Ah cerpen yang pernah aku buat beberapa waktu lalu. Karena ada lomba fanstuff, akhirnya saya memberanikan diri untuk memajang karya ini di kaskus. Karya ini tentu saja masih banyak kekurangan, jadi mohon kesediaan rekan kaskus untuk mengkritisi karya yang masih hijau ini. Akhir kata silahkan dinikmati
Paralel/story
Spoiler for 1st:
Aku harap dia senang dengan hadiah ini
\tSeorang pria berjalan dengan cepat, tangan kirinya menggendong vas bunga yang baru saja dibelinya . Sudah cukup lama pujaan hatinya menaruh mata pada vas bunga denga motif batik tersebut. setelah tawar menawar dengan penjualnya, pria tersebut berhasil mendapatkannya, dan dia akan mempersembahkannya untuk pujaan hati. Dia merasa telah memenangkan perang, mendapatkan medali atas jasanya dan dia akan membawa medali kemenangan tersebut untuk kekasihnya. Dia menyiulkan lagu what a wonderful world untuk menunjukkan betapa bahagianya dia saat ini.
\tTidak lama lagi, maka dia akan tiba di rumah pujaan hatinya , yang perlu dilakukannya adalah menyebrangi jalan ini, memasuki komplek perumahan yang berada 100m dari tempatnya menyebrang, maka dia akan sampai di rumah kekasihnya. Sebelum menyebrang, seperti yang sudah diajarkan orang tua dan gurunya, maka dia memastikan apakah kondisi sudah cukup aman untuk menyebrang. Dia menengok ke arah kiri dan kanan, dan setelah memastikan tidak ada mobil atau motor, dia menyebrang. Saat itulah, mobil minivan berwarna merah, muncul dari balik tikungan dengan kecepatan tinggi. Pengemudinya, sedang mengantuk karena baru saja begadang menyelesaikan tugas mengantar barangnya, tidak menyadari ada orang yang menyebrang. Saat cukup dekat, barulah dia menyadari keberadaan pria tersebut, dia segera menginjakkan kakinya ke pedal rem dan membanting setir, tapi semuanya sudah terlambat.
\tPria tersebut melayang di udara. Dia melihat langit biru yang begitu cerah, dan berpikir betapa indahnya langit hari ini (bukan pikiran yang seharusnya dia pikirkan, dan dia tahu tentang itu). Sebentar yang lalu, dia berjalan di atas bumi, sekarang, dia melayang di langit. Tubuhnya berputar di udara, dipermainkan oleh hukum sebab dan akibat, dan vas yang digendongnya terlepas dari tangannya, melayang bersamanya, seolah gravitasi melupakan keberadaan mereka. Momen tersebut hanya berlangsung sebentar, karena gravitasi mengingat mereka, dan melakukan tugas yang semestinya dilakukan olehnya.
Tubuh pria dan vas bunga tertarik ke aspal yang keras, dan mereka jatuh dengan suara yang keras. Vas bunga tersebut pecah menjadi beberapa kepingan dengan suara yang nyaring, sementara tubuh pria tersebut jatuh dengan suara berdebum yang keras, dan bersamaan tersebut, terdengar suara sesuatu yang patah, sesuatu yang patah tersebut adalah tulangnya. Kembali dia terpental setelah menabrak aspal dengan keras, dan sekali lagi dia jatuh, berguling di atas permukaan bumi, sebelum akhirnya berhenti, dan kesadarannya hilang sama sekali. Hal terakhir yang dilihatnya adalah jam tangannya, yang menunjukkan pukul 13.05 Darah yang keluar dari tubuhnya menjadi sebuah hasil karya, terlukis di atas aspal, membentuk lukisan abstrak, dengan warna merah menutupi aspal berwarna abu-abu.
Apakah aku mati?
\tGelap, segalanya berwarna gelap. Dia berada di kegelapan yang sunyi, tanpa ada tanda-tanda kehidupan. Tidak ada apa-apa di tempat tersebut, bahkan dia ragu apakah dia ada di tempat tersebut. Kemudian, terdengar suara, suara yang begitu pelan, layaknya bisikan. Suara yang asalnya tidak diketahui itu begitu pelan, sehingga dia nyaris tidak mendengarnya. Setelah dia memfokuskan dirinya untuk mendengar suara tersebut, barulah dia tahu suara yang didengar. Suara tersebut seperti suara yang dimiliki seorang pria dan wanita, suara tersebut terdengar lembut dan kasar di saat bersamaan. Suara tersebut berkata kepadanya
Maukah kau mengubah takdirmu?
\tPria tersebut kembali berada di seberang jalan, kembali di waktu sebelum dia tertabrak. Dia berdiri tepat di seberang jalan, dengan vas bunga di tangannya. Dia merasa sangat bingung, bagaikan diterpa tsunami yang memporak-porandakan pikirannya. Dia tidak mengerti mengapa dia berada di situ, apakah segalanya mimpi? Atau dia berhasil memprediksi masa depan? Dia hanya terdiam di seberang jalan tersebut, tidak menyebranginya. Dia melihat jam tanganyang dipakainya, jarum jam menunjukkan waktu saat ini pukul 13.04. Dia menunggu sesuatu, seuatu yang sudah diduganya, dan yang ditunggu akhirnya tiba. Minivan berwarna merah yang muncul dari balik tikungan dengan kecepatan tinggi, melewatinya, dan minivan tersebut terus melaju di jalan tersebut tanpa memperdulikannya. Setelah minivan tersebut lewat, maka pria tersebut melanjutkan perjalanannya, walau masih belum mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi.
\tSingkat cerita, pria tersebut tiba di tempat pujaan hatinya dengan selamat. Dia menghadiakan vas bunga tersebut kepada pujaan hatinya, dan pujaan hatinya begitu bahagia menerimanya. Kemudian, setelah berbincang singkat di rumah pujaan hatinya, mereka pergi makan siang di restoran prancis yang terkenal dengan masakan lobsternya. Setelah makan siang, mereka pergi menonton film drama romantis yang sedang terkenal. Dan acara diakhiri dengan pria tersebut mengantar pujaan hatinya pulang. Sebelum berpisah, sang pujaan hati menghadiahkan pria tersebut kecupan ringan di bibir, dan pria tersebut serasa hendak melayang ke langit saking senangnya.
\tDi rumahnya, setelah menyikat gigi dan berganti pakaian dengan piyama, pria tersebut tidur di atas ranjangnya yang empuk, dan dia mulai terbawa ke dalam alam mimpi.
Maaf, kami sudah berusaha semampu kami, tapi
\tDalam mimpinya, dia berada di koridor rumah sakit. Di koridor yang lantai, dinding, hingga langit-langitnya berwarna putih, Dia melihat pujaan hatinya, ibunya, dan kakaknya yang sedang berbincang dengan dokter. Tiba-tiba saja ibunya jatuh terduduk sambil menjerit keras dan menangis, kakaknya, juga menangis pelan, memeluk ibunya yang terduduk di atas lantai rumah sakit. Pujaan hatinya menangis, menunjukkan ekspresi tidak percaya. Melihat pemandangan tersebut, pria tersebut merasa pilu di hatinya.
Aku bersyukur bisa hidup
\tEsok harinya, Pria tersebut memutuskan untuk melamar pujaan hatinya. Sudah sekian lama mereka menjalin cinta, sudah saatnya untuk mengikat mereka dengan tali cinta yang sudah dijalin. Dia membeli cincin perak yang dihiasi dengan berlian. Dia menelpon pujaan hatinya, mengajaknya makan malam di restoran Italia. Pria tersebut mempersiapkan segalanya untuk hari yang sangat penting ini.
\tDi restoran Italia, pria tersebut dan pujaan hatinya menikmati pasta yang dimasak dengan ala dente. Pria tersebut berkali-kali melirik ke arah pujaan hatinya, dia mencari waktu yang tepat untuk mengutarakan perasaannya. Setelah menghabiskan pasta mereka, datanglah pelayan yang membawakan desert untuk mereka, es krim coklat untuk pria tersebut, sementara es krim vanila untuk pujaan hatinya. Mereka berbincang singkat sambil menikmati es krim yang dingin dan terasa lembut di lidah. Kemudian, penyanyi panggung menyanyikan sebuah lagu, lagu tentang cinta dalam bahasa italia. Saat si penyanyi menyanyikan amore dalam nada tinggi, Pria tersebut merasa bahwa inilah saatnya! Saat untuk menyatakannya, saat-saat penentuan. Baginya momen ini akan menjadi momen yang lebih penting dibanding momen-momen lainnya. Lebih penting dibanding saat negaranya mendeklarasi kemerdekaannya, lebih penting dibanding saat pertama kalinya manusia berjalan di atas bulan, lebih penting dari segala hal yang pernah terjadi di seluruh dunia ini.
\tDia menggenggam tangan pujaan hatinya dengan tiba-tiba, dan menggenggamnya dengan erat, seolah tidak mau melepaskannya. Wajah pujaan hatinya merona merah, merasa senang, kaget, dan malu di saat bersamaan. Pria tersebut menatapnya serius, dengan tangannya yang bebas, dia mengambil cincin yang sudah disiapkannya, dan kata-kata lamaran meluncur dari mulutnya, sesuai dengan yang sudah dilatihnya sebelum dia datang ke restoran ini. Pujaan hatinya menangis bahagia mendengar lamarannya, dan dia menerimanya tanpa ragu. Malam tersebut menjadi hari paling bahagia bagi mereka berdua.
Mengapa?! Mengapa kamu harus mati!?
\tPria tersebut bermimpi. Dia melihat pujaan hatinya yang menenggelamkan dirinya dalam lautan alkohol, terisak sambil menatap foto dirinya, menangisi kepergiannya. DIa ingin mengatakan bahwa dirinya berada di sini, bahwa dia tidak meninggal, tapi suaranya tidak sampai kepadanya. Di dunia ini, dia adalah hantu yang tidak berwujud. Adegan berganti, kali ini dia melihat ibunya yang terbaring lemah di atas ranjang. Kakaknya masuk ke dalam ruangan, membawakannya makanan di nampan yang dibawanya. Kemudian, ibunya memanggilnya, memanggil pria tersebut. Dia menjawab panggilan ibunya, tapi tidak terdengar olehnya. Ibunya terus dan terus memanggil namanya. Kakaknya, setelah meletakkan nampan di atas meja di samping ranjang dengan suara bergetar, dan air mata yang menggenangi matanya, mengatakan bahwa pria tersebut sudah tidak ada, sudah tiada. Ibunya tidak menerima perkataan kakaknya, dia berteriak, membentak, memarahi kakaknya, kemudian menangis, membenamkan kepalanya dalam bantal. Kakaknya terlihat bingung, tidak tahu harus melakukan apa.
Aku bahagia bisa menjalani kehidupan ini
0
3.7K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan