Ooooo... tidak bisa, Susu Teknologi Baru banyak mudharatnya dibanding manfaatnya



Sapi imut penghasil susu bebas alergen, namanya Daisy


Sebuah lembaga anti rekayasa genetika (GM / Genetically Modified) di Selandia Baru berharap agar pemerintah menghentikan riset susu bebas alergen yang diproduksi oleh sapi kloning.

Dalam terobosan terbaru kemaren, ilmuwan AgResearch di Selandia Baru berhasil memproduksi susu bebas protein betalaktoglobulin (BLG). Diperkirakan sekitar 3 persen manusia alergi pada protein susu dan diharapkan bahwa susu bebas-BLG bisa ada di pasaran dalam jangka waktu 3 - 10 tahun mendatang.

Tapi, kelompok lobi GE Free Selandia Baru merasa ngeri dengan perkembangan itu. Sang Presiden, Claire Bleakely menyatakan bahwa penghilangan protein BLG itu merupakan alasan yang sangat keliru dan bisa jadi susu tersebut malah bakal menimbulkan masalah bagi yang meminumnya.

"Betalaktoglobulin (BLG) yang mereka hilangkan sebenarnya merupakan komponen sangat kecil dari susu. BLG merupakan bagian dari whey dan penting bagi kesehatan pencernaan, sistem kekebalan tubuh, dan absorbsi vitamin A, D, serta E," kata Bleakely.

"Untuk orang-orang yang toleran terhadap susu, BLG merupakan bagian penting dari susu yang diserap seluruhnya oleh tubuh."

"Bagi 3 persen yang dikatakan tidak toleran terhadap susu, kemungkinan hanya 0,1 persen dari mereka yang benar-benar alergi terhadap betalaktoglobulin."

"Dan salah satu alergi yang paling tinggi itu alergi terhadap kasein, yang merupakan protein susu lainnya. Mereka malah melipatgandakan kadar kasein di dalam susu."

"Jadi mereka mengurangi satu protein tapi melipatduakan protein lain yang sebenarnya punya potensi alergen yang paling tinggi bagi orang-orang alergi susu."


ABC
================================


Wow,
bakal terjadi pertarungan antara PRO-GMO dan KONTRA-GMO nih di NZ.

Mari kita tunggu penelitian dan pertarungan selanjutnya.
Semoga susu di dalam negeri tetap aman dan enak disruput....