Foke Tersenyum Dibalik Air Mata Korban Kebakaran di Jakarta?

LENSAINDONESIA.COM:
Sulit menyimpulkan apakah senyum Foke saat meluncurkan Motor Pemadam adalah senyum, karena mendapatkan solusi atas kebakaran yang meningkat 80% di bulan Agustus. Atau senyum karena untung berlipat dari bisnis diatas air mata korban kebakaran?
Demikian disampaikan Koordinator Pospera, Mustar Bonaventura kepada LICOM, Jumat (31/8/2012).
Menurutnya, satu unit motor 200 cc untuk pemadam kebakaran seharga Rp 260 juta ternyata sama dengan harga 1 unit sedan mewah Honda Civic injection 1.800 cc tahun 2012 lengkap dengan AC, Audio Video dan lainnya.
Harga itu sangat tidak masuk akal. Apalagi, ketika sebuah perusahaan yang memproduksi motor pemadam di Surabaya berani mematok harga Rp 40 juta hingga Rp 62 juta untuk satu unit motor pemadam dengan spesifikasi yang sama.
Penjelasan pemerintah yang menyangkal adanya korupsi justru semakin memperbesar kecurigaan. Misalnya penjelasan tentang harga tangki air kapasitas 650 liter seharga Rp 10 juta per unit, sementara banyak perusahaan lokal berani menjual dengan harga Rp 3 juta hingga Rp 4 juta untuk satu unit tangki air dengan kapasitas 1000 liter.
Penjelasan pemerintah tentang Helm Pemadam seharga Rp 5,6 juta dan Baju Pemadam lengkap seharga Rp 8 juta juga sangat tidak masuk akal. Karena, harga seperangkat baju pemadam lengkap dengan sepatu, sarung tangan dan helm berkualitas yang sama di Glodok-Harco dijual Rp 6 juta hingga Rp 7 juta.
Yang lebih tidak masuk akal adalah penjelasan pemerintah tentang biaya pelatihan operator sebesar Rp 97 juta. Biaya sebesar itu menyamai biaya kuliah di banyak Fakultas Teknik PTS (Perguruan Tinggi Swasta) yang tentunya sudah berikut biaya pelatihan praktek laboratorium sampai si mahasiswa jadi Insinyur.
Dengan perbandingan yang janggal dan kontradiktif tersebut maka seharusnya KPK dengan mudah tanpa perlu menunggu pengaduan harus bisa segera lakukan penyidikan hingga penindakan terhadap semua yang terlibat dalam proses pengadaan motor pemadam, baik pihak pemerintah termasuk Fauzi Bowo hingga perusahaan yang membuatnya. Sementara, KPK belum berhasil dikonfirmasi atas dugaan kasus yang merugikan keuangan negara ini. @ari

Sumber : http://www.lensaindonesia.com/2012/0...i-jakarta.html









Comment yang sangat rasional :