- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
[Upacara/Tatacara adat] Kupatan Jolosutro


TS
th0wet
[Upacara/Tatacara adat] Kupatan Jolosutro
![[Upacara/Tatacara adat] Kupatan Jolosutro](https://dl.kaskus.id/i907.photobucket.com/albums/ac278/yudhiantoro/bannerCI.jpg)
![[Upacara/Tatacara adat] Kupatan Jolosutro](https://dl.kaskus.id/i1105.photobucket.com/albums/h351/punyaubaykaskus/a.png)
Quote:
![[Upacara/Tatacara adat] Kupatan Jolosutro](https://s.kaskus.id/images/2012/08/10/158004_20120810120735.jpg)
Ketika saya sekolah SD, (tahun 1987-1991) saya bisa dipastikan selalu hadir bila upacara adat ini berlangsung. Bahkan satu hari mendekati hari upacara itu, pihak sekolah sudah memberitahukan bahwa besoknya pelajaran hanya setengah hari, dan murid-murid dipersilakan melihat upacara adat itu. ketika itu saya dan teman-teman SD saya, berjalan kaki melewati pegunungan selatan daerah bantul hanya untuk bisa menyaksikan upacara kupatan ini. Bagaimana cerita selengkapnya?? Saya mencoba memadukan unsur bacaan dari sumber dan pengalaman saya ikut dalam upacara tersebut
Kecamatan Piyungan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Piyungan beriklim seperti layaknya daerah dataran rendah di daerah tropis dengan dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya.
Suhu tertinggi yang tercatat di Kecamatan Piyungan adalah 32ºC dengan suhu terendah 23ºC. Bentangan wilayah di Kecamatan Piyungan 41% berupa daerah yang datar sampai berombak dan 59% berupa daerah yang berombak sampai berbukit. Dusun Jolosutro merupakan dusun di wilayah Kelurahan Srimulyo, salah satu Kelurahan dalam Kecamatan Piyungan
Upacara Kupatan Jolosutro diadakan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME atas berkah hasil pertanian, sekaligus mohon berkah untuk tahun mendatang. Ritual yang merupakan permohonan doa kepada Nabi Muhammad SAW, Sunan Geseng, dan para leluhur lainnya Upacara adat ini terletak di desa Srimulyo, Piyungan Bantul, bertempat di makam Sunan Geseng yang terletak di dusun Jolosutro.
Asal usul nama Jolosutro
Menurut legenda rakyat setempat pada waktu permaisuri Pangeran Sedo Krapyak atau Mas Jalang mengandung beliau mengidamkan ikan yang bersisik emas atau dikenal dengan nama Wader neng sisik kencana, oleh karena sulitnya mencari ikan tersebut lalu diadakan sayembara. Ada seorang yang menyanggupi mengikuti sayembara yaitu Sunan Geseng.
Sunan Geseng mengajukan syarat agar disediakan benang sutra untuk digunakan sebagai jala, karena ikan tersebut hanya bisa ditangkap dengan jala terbuat dari benang sutra, akhirnya sayembara itu dimenangkan dan tempat untuk membuat jala itu kemudian diberi nama Jolosutro.
Sebagai tanda terima kasih atas jasa Sunan Geseng ia diangkat memjadi sesepuh kerajaan dan dimintanya tinggal di kerajaan. Akan tetapi Sunan Geseng menolaknya ia memiliki tetap tinggal di Jolosutro.
Adapun asal usul nama Sunan Geseng menurut penuturan warga. Beliau adalah sesepuh desa bernama Cokrojoyo yang ingin mencari keselamatan bagi warganya. Sebelum diangkat murid, Sunan Kalijaga meminta Cokrojoyo menjaga tongkat selama Sunan Kalijaga berdakwah beberapa bulan keluar daerah. Ketika Sunan Kalijaga kembali mengunjungi Cokrojoyo, ia mendapati lokasi tongkat telah ditumbuhi semak belukar. Ia pun membakarnya. Tak disangka, Cokrojoyo masih hidup. Karena gosong, Sunan Kalijaga memandikan Cokrojoyo di Sendang Banyu Urip. Cokrojoyo pun memperoleh gelar "Sunan Geseng".
Di jolosutro, Sunan Geseng semakin berpengaruh dan segala macam kegiatan selalu minta pertimbangannya. Sejak jaman Sunan Geseng masih hidup, masyarakat jolosutro pada setiap tahunnya selalu melaksanakan upacara rasulan setiap habis panan padi. Pada disaat upacara rasulan berlangsung banyak tamu yang datang bahkan juga termasuk dari Kraton. Untuk menjamu tamu dari Kraton dalam setiap upacara selalu dihidangkan makanan yang bukan termasuk sesaji yaitu berupa ketupat berikut lauk pauknya.
Namun tidak seperti ketupat pada umumnya ketupat Jolosutro dibungkus dengan daun gebang dan ukurannya lebih besar yaitu 15 x 15 cm sampai 356 x35 cm . Sedangkan cara mengolahnya berbeda dengan ketupat biasa sehingga rasanya juga lain, lauk pauknya pun berupa gudheg manggar . Ketupat rasulan ini menjadi hidangan khas pada upacara rasulan di Jolosutro sampai sekarang.
Maksud dan tujuan dari upacara ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan karunianya sehingga hasil pertaniannya bisa berhasil dengan baik ,disamping itu juga mihon berkah agar hasil pertanian yang akan datang bisa lebih baik dari tahun kemarin. Disamping itu juga mendoakan kepada nabi Muhammad SAW dan para leluhur termasuk Sunan Geseng agar diberi selalu rahamat dan berkah.
Upacara kupatan Jolosutro dilaksanakan sesudah masa panen padi , hari senin legi bulan Sapar. Namun karena waktu panen mengalami perubahan untuk bulan tidak mesti bulan Sapar dan nama pasaran juga tidak mesti legi asal bukan Pon, sedangkan tanggalnya berdasarkan pedoman penanggalan jawa yaitu tanggal 10 s.d. 15 saat menjelang bulan purnama. Puncak acara dilaksanakan pada siang hari antara pukul 14.00 - 16.00 wib.
Prosesi Upacara.
![[Upacara/Tatacara adat] Kupatan Jolosutro](https://s.kaskus.id/images/2012/08/10/158004_20120810120828.jpg)
![[Upacara/Tatacara adat] Kupatan Jolosutro](https://s.kaskus.id/images/2012/08/10/158004_20120810120848.jpg)
Ngarak Jodhang merupakan puncak acara dari semua kegiatan dari semua kegiatan yang digelar satu minggu sebelumnya seperti ada pasar malam, pentas seni dari masyarakat. Biasanya ada kesenian kuda lumping, pasar malam, dan layar tancap. Saya pun pernah melihat pasar malamnya.
Prosesi ngarak Jodhang ini diawali ketika puluhan warga dari 6 Dusun berkumpul dirumah kepala dukuh setempat. Setelah berkumpul Jodhang ditandu menuju lapangan sebagai tempat pemberangkatan dengan jumlah keseluruhan Jodhang adalah 24, karena setiap dusun membuat masing-masing 4 Jodhang.
Dilapangan ini warga Jolosutro juga menampilkan aksi teatrikal dengan lakon Sunan Geseng, termasuk tarian Cokrojoyo. Tarian ini diciptakan Sunan Geseng sebagai simbol persembahan pada Tuhan. Persembahan diwujudkan dengan saling melempar bunga saat menari.
Pada saat mengarak Jodhang rombongan menyusuri jalan menanjak kearah kompleks pemakaman yang berjarak sekitar 3 kilometer. Saya dan teman-teman juga mengikuti arak-arakan ini menaiki bukit yang lumayan tinggi, yang mana dipuncaknya ada makam Sunan Geseng. Dari Puncak Bukit kita bisa melihat Kota Piyungan dan Yogyakarta dari ketinggian, asyik loh.
Dikanan kiri jalan setapak menuju puncak bukit akan ada banyak warga yang mengais rejeki menjadi penjual dadakan , menjual minuman, ketupat beserta lauknya, sate ayam, gorengan, mainan anak, dan lain-lain.
Arak -arakan jodhang menuju tempat upacara diikuti oleh para warga pendukungnya dan diiringi dengan kesenian rakyat jathilan, selanjutnya jodhang - jodhang tersebut ditata dengan rapi.
Acara dimulai dengan diawali sambutan Kepala Desa Srimulyo yang berisi maksud dan tujuan upacara adalah ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Camat Piyungan.
Acara inti diawali dengan pembacaan ikrar yang diucapkan oleh juru kunci makam Sunan Geseng, isi ikrar tersebut merupakan ungkapan rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan atas segala rahmat yang telah dilimpahkan sehingga masyarakat bisa memetik hasik pertanian dengan baik dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh kaum, setelah selesai dilanjutkan dengan makan bersama dari sesaji kenduri yang telah disediakan berupa nasi ambeng, nasi gurih beserta lauk pauknya serta hasil palawijo, jajan pasar, rengginang dan enten - enten.
Setelah acara inti inilah saya dan teman-teman berebut sesaji kenduri yang telah didoakan tadi,akan lebih enak jika kita punya kenalan atau saudara warga Jolosutro, kita tidak perlu berebut sesaji tadi. Biasanya saya mencari ketupat yang rasanya enak dan jajan pasar. Setelah Puas kami kembali turun dari bukit untuk menyaksikan kuda lumping yang pentas sesudah acara inti. Acara sesudah acara inti biasanya berlanjut sampai malam
Bahkan Upacara adat ini sekarang dimasukkan sebagai kalender tahunan wisata daerah Kabupaten Bantul kategori Wisata Budaya
Quote:
0
6.3K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan