AYAMbakar sudah menjadi lauk pilihan dalam menu masyarakat Indonesia. Selain karena rasanya yang enak, ayam menjadi makanan favorit karena mudah didapat.

Popularitas ayam bakar mengantarkan pasangan suami istri Fahrul Lutfi dan Herlina membuat usaha rumah makan ayam bakar. Bersama seorang kolega, pasangan ini mendirikan rumah makan Dapur Ayam Tungku pada September 2008.

Sebagai pemain baru, Herlina berpikir keras agar ayam bakarnya menarik perhatian publik. Jika kebanyakan ayam bakar dipanggang di udara terbuka, Herlina justru memilih tungku sebagai media masak.

“Supaya kami tidak tergilas dengan pendahulu, kami harus berbeda. Karena orang datang bukan hanya untuk kenyang tapi juga kepuasan,” jelas ibu tiga anak ini.

Proses pembakaran dengan tungku menghasilkan sensasi yang berbeda. Karena tidak langsung terpapar api, daging ayam menjadi tidak bau asap dan kering.

Bila biasanya ayam bakar cenderung berserat dan keras, ayam bakar tungku terasa sangat empuk. Dagingnya terasa manis dan lembut serta bumbunya meresap hingga ke tulang.

Ayam bakar tungku semakin lengkap dengan sambal yang superpedas. Soal rasa super pedas, menurut Herlina, memang menjadi andalan rumah makannya.

“Orang Indonesia itu suka sekali dengan sambal. Ada teman yang pernah makan di sini bilang, ini baru namanya sambal. Makanya kami sangat menjaga rasa pedas itu,” tambah Herlina.

Mantan karyawan perusahaan percetakan ini menjamin bumbu ayam bakarnya alami. Dia juga menegaskan sangat menjaga kualitas bumbu. Karena itu, Herlina tidak mau pelit dengan bumbu. Selain itu, Herlina menjamin ayam bakar jualannya tidak menggunakan penyedap rasa alias MSG.

“Kami bikin bumbu ayam bakar sendiri karena kami menghindari bahan baku instan yang berbahaya. Dan sambalnya gak bikin haus karena kami tidak pakai penyedap rasa,” tuturnya saat ditemui Okezone di Dapur Ayam Tungku, Jalan Raya Pondok Kelapa Kav. DKI Blok L10 No. 6A Duren Sawit, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Selain ayam bakar tungku, rumah makan ini menawarkan menu olahan ayam lainnya. Ada ayam bakar bumbu rujak, kremes, dan penyet. Ayam bakar bumbu rujak disajikan agak basah berwarna oranye. Varian ini dagingnya juga sangat lembut. Namun bagi orang yang tidak suka sambal, sebaiknya jangan mengambil sambal terlalu banyak. Karena rasanya sangat pedas.

Untuk harga, Herlina menjamin rumah makannya sangat kompetitif. Satu paket ayam bakar tungku lengkap dengan nasi putih dibanderol Rp13 ribu. Harga tersebut berlaku untuk semua varian ayam seperti ayam bakar bumbu rujak, kremes, penyet, dan bumbu ijo.

Selain makan di tempat, rumah makan ini juga menerima pesanan. Yang istimewa, Herlina tidak menggratiskan ongkos kirim.

“Kalau di daerah Duren Sawit dan Pondok Kelapa, gratis. Tapi kalau di luar area itu, minimum 50 boks untuk nasi boks yang seharga Rp16 ribu,” pungkas Herlina.

Jika Anda tertarik ke Dapur Ayam Tungku, sebaiknya datang menggunakan motor. Karena lokasi parkir dan jalan depan rumah makan yang sempit, Anda akan kesulitan memarkir mobil jika bertandang ke tempat ini. Selamat mencoba! (ftr)

Alamat : Jln. Raya Pondok Kelapa Kav. DKI Blok L10 No. 6A Duren Sawit, Jakarta Timur.
Harga : Rp13 ribuan