Bermula dari diskusi saya dengan om Baka yang legendaris di DC kaskus ini :
http://www.kaskus.co.id/showpost.php...postcount=1400 dan
http://www.kaskus.co.id/showpost.php...postcount=1402
Quote:
Si om menuduh Buddhisme adalah ajaran palsu tidak menjadi masalah pribadi bagi saya, karena suatu agama menjadi baik atau tidaknya bukan terletak pada ajarannya tapi si pelaku ajarannya. Entah agama atau faham apapun yang dianut bila membuat pribadi tersebut menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat luas, maka orang tersebut layak disebut "beragama" walaupun dia adalah seorang yang tidak beragama sekalipun. Tetapi seseorang yang mengaku beragama dan mengumbar serta berkoar2 keyakinannya adalah yang terbaik tanpa ada bukti nyata dan manfaat yang jelas bagi masyarakat maka orang tersebut mempermalukan dirinya sendiri dan ajaran yang dianutnya.
1. Islam, nabi Muhammad mengakui secara terbuka bahwa beliau tidak cakap dalam baca tulis, sehingga loyalitas sang juru catat pun bisa dipertanyakan, tidak lama setelah Beliau wafat terjadi peperangan dan sengketa antar pengikutnya yang telah menorehkan tragedi kelam dalam sejarah peradaban manusia, peristiwa di mana ketika cucu Beliau dibantai dengan sangat keji karena peperangan mengenai ahli waris dan sistem kekhalifah-an, beberapa ajaran penting bahkan mengenai hukum waris pun sampai sekarang masih diperdebatkan keabsahannya oleh berbagai golongan umat dalam Islam.
Kitab2 Hadits pun dikumpulkan beberapa dekade, abad, setelah Beliau wafat, sehingga ada beberapa hdits yang dinyatakan sahih dan tidak sahih oleh golongan kaum ulama, dan itupun berdasarkan kesepakatan, bukan langsung dari Nabi Muhammad sendiri secara langsung.
2. Kristen, Reformis, gerakan Reformis menjadi mapan pada kisaran abad ke 14 dan 15M, jauh sesudah Yesus wafat. Walaupun gerakan Reformis telah berhasil menjadikan Alkitab sebagai buku yang umum dan dapat dibaca oleh semua kalangan namun telah terjadi perubahan sistem kanonikasi, dari awal 72 buku yang dikanonikasikan, berubah hanya menjadi 66 buku yang diterima dan dikanonikasikan dan dianggap suci, sisanya dianggap sebagai "apokrifa". Dan pengkanonikasi-an Alkitab ini pun hanya berdasarkan tradisi, bukan oleh Yesus sendiri secara langsung, atau murid2 langsung Yesus yang hidup sejaman dengan Yesus, sehingga penggolongan berbagai macam tulisan yang dianggap "suci" dapat menimbulkan tendensi dan kecurigaan dari kalangan2 non Kristen, karena banyak berbagai tulisan yang lebih tua atau menyinggung masalah Yesus digolongkan sebagai "apokrifa" atau "pseudo". Bahkan sampai saat ini pun ajaran Kekristenan tidak bisa diterima oleh kalangan Yudaisme dan dianggap sebagai Bid'ah walaupun berakar pada sumber yang sama dan menggunakan kitab2 yang bersumber pada ajaran dan tradisi Yudaisme.
Bahkan gerakan reformispun telah gagal memperkenalkan siapa sesembahan sejatinya bangsa Israel, yaitu suatu Pribadi yang namanya dikenal sebagai "tetragrammaton" YHWH, sampai saat ini kaum Reformis atau Kristen lebih senang menggunakan gelar2nya saja yaitu Adonay dan Kurios ketimbang nama Pribadi-Nya yang eksklusif dan harus digunakan secara hormat dan solemn.
3. Khatolik, Khatolik yang mapan saat ini muncul setelah penetapan konsili Nicea yang didukung oleh Kaisar Konstantinopel, dengan mengutamakan doktrin2 yang berasal dari pemikiran Athanasia maka muncullah Khatolik yang kita kenal saat ini. Dari banyak uskup dan klerus yang terdapat dan tersebar di daerah Timur Tengah dan Imperium Romawi lainnya hanya beberapa ratus orang saja yang menghadiri dan bahkan terdapat kabar hasil konsili tersebut disetujui karena banyak uskup dan klerus yang merasa takut akan kekuasaan dan kelaliman Kaisar Konstantinopel, mereka yang hadir dalam konsili berada dalam kondisi di bawah tekanan, dan jumlah yang hadirpun tidak mewakili jumlah semua keuskupan yang ada saat itu.
Manuskrip Injil tertua, (walaupun ditemukan berupa fragment) dikatakan adalah hasil karya dari Markus, seseorang yang namanya tidak pernah disebut oleh Yesus, bukan bagian dari 12 murid terkemuka yang disebut-sebut namanya sebagai Rasul oleh Yesus sendiri. Injil tersebut pun disinyalir ditulis beberapa puluh tahun sesudah Yesus wafat, ketika Yerusalem hendak diserbu kedua kalinya oleh bangsa Romawi (tahun 70M), sementara Yesus wafat diperkirakan terjadi pada tahun 25-33M.
Salah satu Manuskrip Injil tertua pun ditulis oleh Matius (kisaran tahun 70M), seorang pemungut cukai, seorang Yahudi yang bekerja pada pemerintahan Imperium, penjajah, dan tidak ada bukti langsung bahwa Injil tersebut bahkan ditulis langsung oleh Matius. Dan mengenai kanonikasi, dari 27 buku dan surat, mengapa yang dikanonikasikan adalah surat2 dari Paulus, yang notabene adalah eks penganiayaya? Yang kisah pertobatannya juga dipenuhi Mitos dan tanda tanya? Mengapa hanya beberapa lembar surat komunikasi dan teguran kepada umat yang merupakan karya langsung dari Murid2 Yesus yang dikanonikasikan? Sementara surat2 lain malah digolongkan pseudo bahkan dimusnahkan?
Dan mengenai Perjanjian Lama, Manuskrip tertua hanya dapat ditemukan dengan tanggal penulisan dengan kisaran tahun 150SM, sangat jauh dari masa hidup Musa dan Malaechi untuk dapat dibuktikan sebagai karya tulisan mereka langsung, Bangsa Yahudi pun sudah mengalami beberapa kali diaspora dan penghancuran oleh bangsa2 lain yang menginvansi mereka. Bahkan bait Salomo pun sudah beberapa kali dihancurkan oleh bangsa Babylon (Nebuchadnezar) dan Bangsa Romawi (Titus), dan yang terakhir malah merusak secara total sistem peribadatan Yahudi, sehingga tidak ada lagi penggolongan mana kaum Imamat yang berhak mengurus masalah peribadatan dan mana yang bukan.
Saya pernah menyampaikan di DC Kaskus ini bahwa tidak terdapat satupun ajaran mainstrem dengan jumlah penganut yang cukup besar dan dapat mempengaruhi peradaban manusia ini yang terjamin keasliannya dan terjaga baik dalam bentuk doktrin, ritual, tulisan2 kanonik berotoritas, bahkan sampai faham atau doktrin yang mendasari ajaran2 tersebut. Penyusupan faham atau penyusupan ide akan selalu ada.
Tetapi saya mendapatkan tanggapan dari pernyataan saya tersebut seperti ini :
http://www.kaskus.co.id/showpost.php...postcount=1391
Quote:
Buddhist sampah pecundang, tuh kan keluar lagi jurus mewek dan berusaha membawa OOT...
Sebenarnya gw gak mau nanggapin ttg ajaran lain, tapi kelihatannya lu uda despair dan stress karena buddhisme itu terbukti tanpa bisa disanggah sebagai ajaran penuh kepalsuan dan pembunuhan, makanya bawa-bawa ajaran lain biar ngerasa senasib
Karena itu untuk kali ini gw akan menanggapi biar lu tambah stress bahwa argumen terhadap buddhisme tidak bisa dipake ka ajaran lain. Untuk mempersingkat gw akan jelasin dari sudut agama2 yang ada di indonesia yah.
1. Islam.
Selama muhammad berdakwah dia selalu didampingi pencatat, zait bin zabit dan ketika muhammad wafat, catatan pencatat dikumpulkan menjadi alquran sekarang. Memang ada beberapa mushaf yang dibawa ke tempat terasing dan dibakar tapi at least islam sekarang 99% sama seperti yang diajarkan pendirinya.
2. Kristen.
Perjanjian baru ditulis cuma beberapa tahun setelah yesus naik ke surga oleh para murid sehingga otentisitasnya tidak perlu dipertanyakan, sebab kalau memang ada yang menyimpang, di jaman itu sudah banyak saksi mata yang akan menyanggah isi perjanjian baru. Memang pada konsili pimpinan raja konstantin beberapa kitab dinyatakan bidah dan dibakar dan tersisa sedikit di daerah nag hammadi mesir karena dikubur dari gnostik, tapi gnostik ini sebenarnya aliran kristen yang terpengaruh buddhisme di daerah semenanjung yunani, sehingga pada dasarnya memang bukan kristen yang sebenarnya. Belum lagi bukti-bukti arkeologis yang ditemukan, sudah tahu belum baru-baru ini ilmuwan secara ilmiah sudah menemukan tanggal pasti kematian yesus?
Perjanjian lama didukung oleh kitab-kitab berumur 4000 tahun yang disembunyikan di laut mati, sehingga bisa dikatakan perjanjian lama tidak berubah sama sekali selama 4000 tahun
Thus bisa dibilang akurasi kristen dengan ajaran pendirinya 99%
3. Katolik
Sama kayak kristen, ditambah katolik mencatat isi ajaran mereka dari awal pendirian, dan sejak paus pertama, petrus, sampe tulang petrus saja masih ada di bawah basilika roma kok, tapi gak dikultuskan kayak buddhisme ye, tulang buddha langsung jadi relik gitu
4. Hindu
Hindu alias brahmaisme adalah produk kebudayaan india selama ribuan tahun, sehingga tidak ada pendirinya.
5. Daoisme
Daoisme punya kitab dao dejing yang sama 100% seperti yang dibawa pendirinya, Lao Tze
Sorry, cuma buddhisme yang ajarannya sekarang beda dengan yang diajarkan sidharta, akibat pengaruh si pembunuh asoka, perubahan dan revisi besar-besaran oleh konsili keenam, dan akibat pemeluknya sejak ananda sampe ke konsili keempat malas mencatat isi ajaran guru mereka
Btw, gak usah menyanggah ttg argumen ttg otentisitas agama selain buddhisme di atas ye, gw gak bakal komentarin, kalo gak puas bikin trit baru saja
Berarti memang terdapat kemungkinan bahwa terdapat ajaran2 yang terjaga keasliannya semenjak pertama kali digagaskan oleh para pendiri ajarannya.
Benarkah demikian ? Memang benarkah terdapat ajaran2 mainstream atau faham religion yang memang "benar-benar asli" semenjak pertama kali dicetuskan dan diajarkan oleh para pendiri agama ini ?
Dan bila memang terdapat, sampai sejauh mana keaslian dari ajaran, faham atau agama ini terjaga ?
Silahkan kemukakan pandangannya beserta alasan2nya secara ilmiah, logis dan santun.
And please no flame, troll, and junks, please respect others religion so others will respect your religion.
Lets the debate begin,