pilotproject715Avatar border
TS
pilotproject715
Diguyur Subsidi, Harga di Bawah Rp 10 Juta: Kenapa Motor Listrik Belum Laris?


Jakarta - Motor listrik sekarang mendapat perhatian spesial dari pemerintah. Diberikan bantuan potongan harga Rp 7 juta hingga dibebaskan pajak Bea Balik Nama (BBN) dan pajak kendaraan bermotor (PKB), tapi kenapa penjualan motor listrik belum tokcer juga?

Bantuan pemerintah bagi motor listrik yang sudah memenuhi syarat tingkat kandungan lokal dalam negeri (TKDN) 40 persen sekarang cuma pakai KTP.

Tapi belum beriringan dengan kesiapan sistem informasi bantuan pembelian kendaraan bermotor listrik roda dua (Sisapira) masih dalam proses migrasi data. Walhasil, pembeli masih tertahan.

"Intinya adalah tinggal percepatan aja dari aplikasi Sisapira yang kita sesuaikan dengan peraturan menteri perindustrian yang terbaru," kata Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setyadi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Budi menjelaskan saat ini populasi motor listrik di Indonesia, berdasarkan data registrasi uji tipe kendaraan sejak 2019 hingga per Agustus 2023 jumlahnya belum menyentuh 100 ribu unit. Tepatnya jumlah sepeda motor listrik di Indonesia baru 62.815 unit.

"Saya dapet dari Kemenhub di tahun 2023 ini sudah mencapai 28 ribu penjualan sampai dengna Agustus (2023). Jadi akumulasi dari 2019 sampai sekarang 60 ribu sampai 70 ribu ya," terang Budi.

Selain masih tergolong lambatnya penjualan motor listrik, Budi juga melihat pihak tertentu yang harus berat menanggung kebijakan ini, yakni dealer. Padahal pihak dealer punya pembiayaan yang terbatas terbatas sehingga tidak bisa terbebani banyak biaya.

"APM kan pastinya mungkin secara financing lebih besar tapi ada juga yang karena hubungan secara emosional antara apm dengan dealer cukup bagus biar mereka atur sendiri dan mereka tidak khawatir," tambah dia.

"Karena ada juga dealer yang merasa terbebani 'kalo nanti 7 juta beban dealer aku juga berat'," jelasnya lagi.

Budi meyakini penjualan motor listrik akan terdongkrak seiring berjalannya sistem penyaluran subsidi Rp 7 juta. Di sisi lain, kepercayaan terhadap motor listrik akan ditumpuk seiring berjalannya waktu, beriringan dengan bertumbuhnya infrastruktur.

Apalagi sekarang terdapat sembilan motor listrik subsidi yang dijual dengan harga di bawah Rp 10 juta. Termurah ditawarkan dengan banderol Rp 5 jutaan lewat model Exotic Sterrato dan Exotic Vito. Dijual dengan harga di bawah Rp 10 juta, deretan motor listrik itu memiliki jarak tempuh yang cukup jauh. Namun rata-rata di kisaran 60-70 km.

"Yang lainnya emang trust. Trust masyarakat kan mungkin karena biasa sih kalo ada perubahan zona nyaman perubahan ke sana kan butuh waktu nanti edukasi bisa sampaikan terus menerus," kata dia.

"Berikutnya adalah infrastruktur kalau misalnya saya mau punya motor listrik bengkel di mana, charging di mana," jelasnya lagi.

detik.com
Quote:


Quote:



Diubah oleh pilotproject715 15-09-2023 00:55
BALI999
muhamad.hanif.2
viniest
viniest dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.4K
178
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
AsalBunyiAvatar border
AsalBunyi
#15
walaupun harga nya di bawah 10jt…tetap blum worth it dgn spek nya..

dgn harga yg sama org masi lebi milih motor bensin dgn alasan durability..

revolusi butuh lebih bnyk pengorbanan boss…
ga mau berkorban/modal mnding ga usa gembar gembor pindah ke molis….

murahin lg tu molis agar kita berani mencoba…

emoticon-Betty
shinkutou
braaivlees
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup