iskrimAvatar border
TS
iskrim
Anjing Beri Tanda Ini Ke Manusia, Jika 8 Penyakit Ini Ada Ditubuhmu (Baca Biar Tahu)


Manusia boleh dilahirkan sempurna, tapi beberapa hewan lebih sensitif terhadap sesuatu yang di lihatnya, dirasakannya meskipun bagi manusia itu mustahil karena manusia tidak mengetahuinya.

Ini bukan membicarakan si gurita peramal piala dunia si Paul, Neli si gajah, Cabecao si kura-kura, AManusia boleh dilahirkan sempurna, tapi beberapa hewan lebih sensitif terhadap sesuatu yang di lihatnya, dirasakannya meskipun bagi manusia itu mustahil karena manusia tidak mengetahuinya.chilles si kucing, Farah si burung elang dan lainnya. Disini akan saya sampaikan kelebihan lain yang tidak kalah unik yaitu seekor anjing yang bisa mendeteksi penyakit manusia, terbilang cukup akurat, setidaknya ini menurut ahli kesehatan.

Dari banyak kelebihan yang kita ketahui anjing memang memiliki kelebihan dalam hal indra penciuman sebanyak 300 juta reseptor aroma yang mampu 'mengendus bau' hingga jarak 20km, 10.000 kali lebih baik dari manusia (5juta reseptor), sehingga sering membantu tugas kepolisan.

Kelebihan lain yang jarang diketahui manusia adalah anjing juga menghirup napas pendek hingga 300 kali dalam satu menit, artinya sel penciuman mereka terus-menerus menangkap aroma baru. Faktor inilah yang menjadikannya pendeteksi penyakit 'real-time' yang efektif sekaligus binatang yang menggemaskan.

Seperti contoh ketika majikannya sedang sakit, si anjing bisa merasakan perubahan suhu pada tubuh majikannya lewat napas, keringat, urin dan darah, sehingga menciptakan apa yanh disebut Volatilome atau 'aura' molekul di sekitar tubuh manusia.

Lalu penyakit apa yang diakui oleh peneliti sebagai pendeteksian yang cukup akurat terutama anjing jenis Alsatian lewat penciumannya (meski tanpa dilatih), pertama adalah bisa mengetahui penyakit Kanker (kanker melanoma, kolorektal (usus), paru-paru, ovarium , prostat, dan payudara).


Kedua, penyakit Diabetes, anjing yang dilatih mampu mengetahui kadar gula manusia tinggi atau rendah. Sebuah studi tahun 2016 di Inggris menunjukkan bahwa penurunan gula darah menghasilkan VOC yang disebut isoprena, yang tidak terdeteksi oleh manusia tetapi dapat dicium oleh anjing. 


Ketiga, penyakit Covid-19. Terbilang baru dan memang tidak banyak yang menyangka jika anjing ternyata bisa mendeteksi virus Covid-19. Tinjauan yang baru saja dirilis atas studi-studi ada yang menyimpulkan kalau jenis anjing pencium yang terlatih sama efektifnya bahkan seringkali lebih efektif dalam mendeteksi COVID-19 dibandingkan tes PCR, tes antigen cepat (RAT), termasuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 dan virus lain, seperti flu biasa atau flu.


Keempat, bisa mendeteksi penyakit Epilepsi peneliti juga menemukan penderita epilepsi menghasilkan bau tertentu, tentu saja dengan mudah dikenali oleh anjing terlatih bahkan gejala sebelum terjadinya beberapa jenis kejang yang berbeda. Hasil penelitian anjing pencium yang terlatih bisa mendeteksi 'bau kejang' dengan sensitivitas antara 67% dan 100%.


Kelima, seperti halnya Epilepsi, penyakit Narkolepsi adalah kelainan neurologis seumur hidup yang mempengaruhi kemampuan otak untuk mengatur siklus tidur-bangun, membuat orang rentan terhadap serangan tidur tiba-tiba yang, tergantung kapan mereka menyerang, ini bisa berbahaya. Anjing yang tidak terlatih mampu mendeteksi penyakit ini, tapi anjing yang terlatih lebih sensitif hingga mampu mendeteksi 11 dari 12 narkolepsi lewat bau khas si penderita alami.



Keenam, Migrain. Ada banyak fase dalam migrain, yang pertama adalah fase firasat, yang bisa muncul dengan tanda-tanda peringatan seperti perubahan suasana hati, mengidam makanan, rasa mual, dan kabut otak.

Banyak bukti seputar anjing pendeteksi migrain bersifat random, tapi 53,7% dari 1.029 penderita migrain orang dewasa melaporkan sendiri bahwa perilaku anjing mereka (yang tidak terlatih) tiba-tiba berubah sebelum atau selama fase awal migrain terjadi, dan perubahan biasanya terlihat dalam dua jam sebelumnya seperti anjing sering menatap majikannya, ingin selalu disisi majikannya, lebih sering duduk atau berbaring di atas majikannya, atau menggiring majikannya ke tempat tidur atau sofa.


Ketujuh, penyakit Parkinson. Sebuah penelitian di Tiongkok baru-baru ini mengevaluasi keakuratan anjing pelacak untuk membedakan antara pasien penyakit Parkinson (PD) yang diberi pengobatan, pasien PD yang tidak diberi pengobatan, dan kelompok relawan. Pada majikan yang diberi obat, anjing mereka menunjukkan sensitivitas sebesar 91%, pada pasien PD yang tidak diberi obat, sensitivitasnya sebesar 89%.

Kedelapan, Malaria, peneliti menemukan bahwa orang yang terinfeksi malaria menghasilkan bau yang membuat mereka lebih menarik bagi nyamuk. Dalam sebuah penelitian tahun 2019 , anak-anak Gambia dengan dan tanpa malaria tanpa gejala diberikan kaus kaki untuk dipakai semalaman. Setelah mengendus kaus kaki, dua anjing terlatih mampu mengidentifikasi dengan tepat 70% anak-anak yang menderita malaria dan 90% anak-anak sehat, bahkan mendeteksi anak-anak dengan jumlah parasit yang rendah.






Copyright © 2016 - 2023 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Sumur : Tkp1,Tkp2, Tkp3, Tkp4, Tkp5, Tkp6, Tkp7, | img : gugel 


merckygan
azhuramasda
ismyoshi
ismyoshi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.4K
91
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tiyozAvatar border
tiyoz
#6
Ane gak punya anjing gan emoticon-Bingung
Tapi punya kucing emoticon-Kiss
Kucing ane yang paling kecil juga punya kemampuan mengetahui kalo majikannya sakit perut. Kalau ane udah masuk kamar mandi mau BAB, dia ikutan masuk nemenin ane emoticon-Leh Uga emoticon-Leh Uga
iskrim
iskrim memberi reputasi
1
Tutup