AntiluqmanAvatar border
TS
Antiluqman
Nyaris Dibakar Massa, Bacaleg PDIP di NTB Tak Terbukti Nodai Anak


TRIBUNJATIM.COM- Seorang bacaleg PDIP di Lombok nyaris dibakar massa.

Itu karena dia dituduh menodai anaknya.

Belakangan, tudingan itu tak terbukti.

Ternyata semua karena 1 kata yang dipahami salah.

Malang sekali nasib SS, seorang ayah yang dituding telah menghamili anak kandungnya sendiri di Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dilansir dari TribunTrends, SS yang merupakan bakal calon legislatif PDIP itu dikeroyok warga hingga nyaris dibakar imbas tudingan tersebut.

Usai babak belur diamuk masa, kini terungkap fakta baru dalam kasus tersebut.

Ternyata SS tidak terbukti menghamili anaknya sendiri.

Terjadi kesalahpahaman, sebab sang anak rupanya tidak dirudapaksa oleh sang ayah, melainkan hanya kurang perhatian sang ayah.

Kata rusak yang dimaksud itu hatinya hancur karena sang bapak tidak pernah memperhatikan dirinya dan menuruti keinginannya.

Pilunya ayahnya, yakni SS justru jadi amukan massa di lingkungannya bahkan nyaris dibakar.

Saat ditemui dirumahnya, anak SS membantah jika telah dinodai oleh sang ayah.

"Saya tidak pernah disentuh oleh bapak saya," ujarnya kepada para awak media dikutip TribunTrends.com, Rabu, (19/7/2023).

Aparat kepolisian juga melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas sekotong dan di Rumah Sakit Bhayangkara di Mataram untuk memastikan kehamilan itu.

Namun hasilnya tidak ada tanda-tanda kehamilan.

"Hasilnya negatif saya tidak hamil karena memang bapak saya tidak pernah melakukan apa-apa," ucap sang anak.

Dia pun sama syoknya hingga histeris ketika video pengeroyokan terhadap bapaknya diperlihatkan kepadanya.

Dirinya tidak menyangka aksi itu sangat kejam dilakukan kepada bapaknya karena simpang siur informasi yang beredar di tengah masyarakat.

Tak sampai di situ, kuasa hukum korban pengeroyokan angkat bicara terkait kasus yang menimpa kliennya.

H Moh Tohri Azhari yang diberikan kuasa oleh keluarga SS, membantah dugaan pemerkosaan atau rudapaksa yang dituduhkan kepada kliennya.

Tohri menjelaskan, bahwa informasi yang beredar di masyarakat adalah kesalah pahaman.

"Kalau pengakuan pelecehan seksual tidak pernah," tegas Tohri saat dihubungi TribunLombok.com, Rabu (19/7/2023).

Dijelaskan Tohri, bahwa anak terduga pelaku pemerkosaan ini sebelumnya sempat bercerita kalau dikecewakan oleh ayahnya.

Namun masyarakat setempat menyalah artikan maksud dari kalimat anak korban pengeroyokan.

"Mereka hanya pernah cerita saya ini sedang dirusak sama bapak saya, itu pengakuannya.

Yang dirusak ini bukan berarti merusak harga dirinya," kata kuasa hukum keluarga SS.

Lebih lanjut kuasa hukum keluarga SS menjelaskan, saat kejadian pengeroyokan tersebut, anak sulung SS dibawa ke salah satu rumah oleh oknum yang tidak dikenal.

Ditempat tersebutlah oknum tersebut memaksa anak sulung SS ini untuk membuat laporan kepada polisi.

"Anak ini bingung dia akan melaporkan apa, siapa yang akan dilaporkan kebingungan," terang Tohri.

https://jatim.tribunnews.com/2023/07...-kata?page=all
Black Angel
aldonistic
gabener.edan
gabener.edan dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.8K
73
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
neptuniumAvatar border
neptunium
#7
pikir, bapak rudapaksa anak itu kasusnya 0. sekian
ya kali ngac*ng sama anak sendiri,
yang ada kita jadi protective
Diubah oleh neptunium 19-07-2023 23:53
bukan.bomat
bukan.bomat memberi reputasi
1
Tutup