Sumber Gambar

Ayah yang kita tahu adalah sosok yang penyayang dan melindungi anak-anaknya. Sosok ayah juga menjadi panutan bagi anak-anaknya. Bagaimana tidak, dalam sebuah lingkungan keluarga ayah disebut sebagai pemimpin dan seorang pemimpin sudah seharusnya menunjukkan perilaku baik supaya menjadi contoh kepada anak-anaknya.

Saking sayangnya seorang ayah, mereka pasti tidak mau anaknya merasakan susah dan penderitaan. Untuk itu berbagai usaha pun dikerahkan supaya sang anak bisa hidup dengan nyaman dan segala kebutuhannya tercukupi. Hal inilah yang lantas membuat sosok ayah begitu dicintai karena sudah berjasa terhadap anak-anaknya.

Namun ayah yang berasal dari Gresik ini agak lain. Namanya Afan, Sabtu kemarin ia baru saja membunuh anak kandungnya sendiri yang berusia 9 tahun. Anaknya yang berinisial AK itu menjadi korban kekejaman sang ayah usai dibunuh pada saat subuh. AK yang sedang tertidur pulas ditusuk dengan pisau dapur oleh ayahnya sebanyak 24 kali.


Sumber Gambar

Alasan Afan membunuh anaknya adalah supaya sang anak tidak lagi menderita dan langsung masuk surga. Ia lebih membiarkan sang anak mati dari pada harus merasakan pedihnya kehidupan. Apalagi di kondisi keluarganya sekarang. Tidak jelas apa pekerjaan Afan yang merupakan mantan pengguna narkoba. Sang istri sendiri bekerja sebagai LC karaoke.

Dari hasil otopsi, ditemukan 24 luka tusukan di punggung AK yang membuatnya tewas seketika. Kasur pun langsung merah darah saat pisau dapur itu menusuk badan kecil AK. Usai membunuh anaknya, Afan langsung pergi ke luar rumah. Ia pergi bukan untuk kabur, tapi untuk menyerahkan diri ke Polsek Tandes dan mengakui perbuatannya.

Ya, hidup memang penderitaan. Keyakinan itu sudah TS pegang selama beberapa tahun terakhir. Maka kalau sudah tahu hidup ini penderitaan, maka jangan lahirkan manusia lagi dunia ini supaya dia tidak ikut merasakan penderitaan. Apa yang dilakukan Afan sangatlah tidak benar. Karena anak adalah tanggung jawabnya, kalau tidak mau anak merasakan penderitaan maka jangan lahirkan anak.


Sumber Gambar

Yang dilakukan Afan ini sangat niat dan terencana. TS yakin dia sebenarnya tidak tega membunuh anaknya, karena dia sangat memikirkan cara yang paling tepat untuk membunuh anaknya. Ia mencari referensi di Google tentang bagaimana cara membunuh anak yang tepat. Hal ini diketahui polisi setelah history pencariannya diselidiki.

Kenapa Afan tidak membunuh istrinya sekalian? Nah yang ini lebih lucu lagi alasannya. Menurutnya, ia tidak membunuh sang istri karena ia tak mau istrinya masuk surga. Sang istri katanya sudah banyak dosa dan ia ingin sang istri tetap hidup untuk menambah dosa supaya nantinya ia masuk neraka. Logika dari mana lagi nih?


Sumber Gambar

Agama mana yang mengajarkan kalau orang mati dibunuh bisa masuk surga? Kalau benar seperti ini pengakuannya, maka perlu ditelusuri lagi dari mana ia mendapatkan pemikiran semacam ini. Bisa jadi ia mengikuti suatu ajaran tertentu yang sesat dan menyimpang dari ajaran yang sebenarnya. Karena perlu motivasi yang kuat untuk melakukan pembunuhan seperti ini.

Dan lagi, melihat adanya perasaan kesal terhadap sang istri membuat TS berspekulasi bahwa bisa saja semua ini bermula dari adanya keretakan rumah tangga. Keduanya bisa jadi sempat bermasalah dan akhirnya anak yang malah menjadi pelampiasan. Kalau dipikir Afan kena gangguan jiwa, tidak juga. Karena setelahnya ia langsung menyerahkan diri yang berarti ia sadar betul yang dilakukannya salah.



Menurut kalian, hidup itu penderitaan bukan?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi