Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Perang Minggir! Babi-China Buat Putin 'Pening'


Jakarta, CNBC Indonesia - Urusan Presiden Vladimir Putin sebenarnya tak hanya perang Rusia dan Ukraina. Setidaknya ini terlihat dari rapat pemerintahannya pekan lalu.
Tak dibukanya pintu ekspor babi dari Rusia ke China membuat industri ini menjerit di Moskow. Mereka mendesak pemerintah menghubungi Beijing agar segera membuka keran impor.
"Ekspor daging babi Rusia akan meningkat 0,5 juta ton per tahun jika pasar China dibuka," kata Direktur Umum grup perusahaan Rusia Agropromcomplektatsya, Sergey Novikov, kepada Putin, Rabu (21/12/2022). 


"Kesepakatan akan mengamankan pendapatan tambahan hingga US$ 1 miliar untuk industri babi Rusia," tambahnya.
Menurut Novikov memang kedua negara telah melakukan negosiasi ekstensif. Namun hingga sekarang tidak ada kemajuan yang terlihat dalam masalah ini.
"Kami menyadari bahwa pemerintah, Kementerian Pertanian Rusia, dan Rosselhoznadzor menangani masalah ini, tetapi sampai saat ini, kami gagal bergerak maju dalam masalah ini," tambahnya.
Salah satu alasan China lamban membuka pintu ke Rusia kemungkinan karena wabah demam babi Afrika. (ASF). Penyakit yang menyebabkan kematian babi tiba-tiba itu merupakan epidemi di Rusia.

Rusia telah mencatat 122 wabah ASF sejak awal tahun, di mana 65 di antaranya terjadi di peternakan babi. Peternakan industri yang terkena virus akhirnya melakukan pemusnahan massal.
"Pada saat yang sama, setahun yang lalu, China menandatangani perjanjian dengan Prancis tentang pengakuan sistem regionalisasinya. Artinya, jika ASF sampai ke Prancis, China tidak akan menghentikan ekspor pelabuhan dari Prancis," tambahnya.
"Oleh karena itu, hari ini kita juga harus meminta dan meyakinkan China untuk mengakui sistem regionalisasi kami. Ini sangat penting bagi kami, para peternak babi," kata Novikov lagi.
Putin sendiri menegaskan akan menghubungi pihak China soal ini. Ia yakin pemerintah Xi Jinping akan çemberi lampu hijau, mengingat layanan kedokteran hewan Rusia berhasil meyakinkan pihak China untuk membuka negara itu bagi ekspor unggas dan daging sapi Rusia tahun lalu.
Pada tahun 2021, China adalah importir daging unggas terbesar Rusia. Di mana negara itu membeli hampir 50% dari penjualan daging broiler Rusia untuk pelanggan asing.
"Mereka tahu posisi kita. Kami tahu posisi mereka. Kami akan bekerja dengan tenang, berirama, dan saya yakin kami akan mencapai kesepakatan," tegas Putin.
Secara total, ekspor daging Rusia diperkirakan mencapai 550.000 ton tahun ini. Putin memperkirakan itu senilai US$1,5 miliar.
Pada tahun 2021, Rusia mengekspor 533.000 ton daging, naik 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor mencapai US$1,2 miliar, naik sebesar 32% dari level tahun sebelumnya.

sumber

0
369
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
peyotpetotAvatar border
peyotpetot
#2
Putin dari tahun lalu kok cari buyer babi mulu
malah mau diekspor ke Indonesia pula
emoticon-Bingung
0
Tutup