Sebuah postingan melalui Twitter oleh akun @foolsball pada 15 September 2022 lalu sontak langsung menarik perhatian para pecandu militer, pasalnya sebuah foto yang diambil melalui Google Earth menunjukkan penampakan 8 pesawat tempur mirip J-20 di Pangkalan Udara Lintao, terletak di timur laut Lanzhaou, provinsi Gensu, China. Bisa dibilang pangkalan udara tersebut adalah salah satu pangkalan terpencil yang dioperasikan China.

Pangkalan Udada Lintao adalah rumah dari Resimen Udara ke-18 yang mengoperasikan pesawat J-7H (salinan dari MiG-21), selain itu ada laporan jika pangkalan ini akan menerima pesawat J-11 Flanker sebagai pengganti J-7H. Tapi sampai saat ini masih belum ada bukti resmi terkait hal tersebut. Itu sekilas tentang Pangkalan Udara Lintao.

Nah, kembali lagi ke fotonya gan; pada foto di atas di sebelah 8 pesawat yang diduga J-20 itu terdapat 13 pesawat tempur yang ditutupi penutup warna merah; yang diduga sebagai pesawat J-7H. Yang menarik tentu foto pesawat yang menyerupai J-20 tersebut. Menurut artikel TheDrive.com, pemeriksaan lebih lanjut dari citra satelit menunjukkan bahwa pesawat yang dimaksud muncul sekitar 19 Juli tahun ini dan hilang pada 9 September.

Foto pesawat yang diduga mirip J-20 itu memiliki sayap delta yang dipotong hampir sempurna, hidung pesawat juga terlihat jauh lebih ramping, bahkan seperti jarum. Selain itu, seluruh badan pesawat tampaknya jauh lebih kecil, berdasarkan perbandingan pandangan atas dari J-20 bermesin ganda yang cukup besar. Keduanya memang sama-sama memiliki ekor kembar, meskipun yang ada di J-20 lebih besar dan tampaknya lebih lebar.






Jika kita perhatikan sekali lagi, kemungkinan foto pesawat yang muncul baru-baru ini merupakan decoy (umpan), pemakaian decoy memang lazim di era modern untuk mengelabuhi musuh. Dalam kasus di China baru-baru ini, kemungkinan mereka memasang umpan yang menyerupai pesawat J-20 untuk membingungkan atau mengelabuhi Amerika. Yang dikenal suka mengintip rumah orang lain.

Penggunaan decoy sendiri sudah mulai dilakukan sejak Perang Dunia 2, salah satunya saat Jerman memakai kayu atau besi dan merakitnya menyerupai tank, lalu menempatkannya di area pertempuran untuk menipu musuh. Decoy sendiri tak perlu dibuat semirip mungkin dengan aslinya, karena prinsip decoy yang ringan, mudah dibawa serta bisa dipersiapkan dengan cepat.

Gagasan jika foto penampakan mirip J-20 di Lantaou adalah sebuah decoy yang pertama karena segala jenis pesawat tempur baru yang eksotis atau desain UCAV (drone) tampaknya tidak mungkin ditempatkan di wilayah terpencil. Yang kedua adalah pesawat yang dimaksud berada di jalur penerbangan di pangkalan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) yang beroperasi di siang hari bolong, hal itu akan terlihat mencolok untuk desain pesawat/UCAV baru. Membuatnya mudah dikenali dari satelit.

Terlebih lagi, program pesawat militer China yang benar-benar rahasia cenderung tetap sangat tersembunyi sampai keputusan dibuat di tingkat tertinggi untuk membocorkan beberapa informasi terkait program tersebut. Jika diperhatikan sekali lagi, foto peswat yang mirip J-20 di atas ada kesamaan dengan beberapa konsep awal untuk US Navy Advanced Tactical Fighter atau NATF yang telah dibatalkan.



Di lingkungan Angkatan Udara, umpan yang dimaksud juga dikenal dengan sebutan "aircraft decoy", sebuah fitur yang familiar dari pangkalan udara tertentu; baik yang dibuat dengan menggunakan bahan yang cukup sederhana atau dibuat hanya dengan memindahkan badan pesawat yang sudah pensiun ke bagian-bagian terpisah dari fasilitas pangkalan udara tersebut.

Peran aircraft decoyadalah untuk membingungkan intelijen asing dan calon penyerang (musuh), membuat yang pertama mendapatkan wawasan yang salah tentang lokasi pesawat, disposisi pasukan, dan urutan pertempuran, dan yang terakhir menargetkan umpan daripada pesawat yang asli.

Perang saat ini di Ukraina telah menunjukkan pada beberapa kesempatan bahwa, pesawat yang jelas-jelas tidak berfungsi dapat disalahartikan sebagai pesawat operasional, guna melindungi pesawat asli dan menghabiskan amunisi musuh dalam prosesnya. Contohnya saat Rusia menembak MiG-29 yang sudah tidak berfungsi di Pangkalan Udara Ivano Frankovsk, entah Ukraina sengaja atau tidak; pesawat yang sudah pensiun dan diparkir di darat tersebut malah ditembak oleh Rusia.

Pada konflik di Yugoslavia, pihak Yugoslavia membuat tiruan MiG-29 skala penuh yang dilaporkan terkena serangan udara NATO pada tahun 1999. Umpan yang dimaksud masih ada dan kini berada di Museum Penerbangan Beograd. Tiruan MiG-29 tersebut dibuat dari kayu dan logam. 




Karena China adalah murid Rusia, kemungkinan mereka juga menerapkan taktik umpan yang sama untuk mengelabuhi lawan. Rusia sendiri memakai umpan bernama inflatable decoy, umpan ini dibuat dari nilon. Cara mempersiapkannya juga cukup mudah, tinggal mengisikan gas panas ke inflatable decoysehingga akan mengembang seperti balon, dan akhirnya membentuk replika pesawat.

Cara kerja pada inflatable decoy ini mirip dengan balon udara, di mana balon udara baru akan mengembang saat diisi gas panas. Selain pesawat tempur, Rusia juga membuat varian umpan lainnya berbentuk S-300 hingga Buk M-3. Selain untuk mengelabuhi musuh, inflatable decoy juga digunakan dalam simulasi latihan. Dan berkaitan dengan kemunculan foto mirip pesawat J-20, kemungkinan objek yang berhasil difoto adalah inflatable decoy seperti yang digunakan Rusia.




Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas