gabener.edanAvatar border
TS
gabener.edan
Deolipa Yumara Gugat Komnas HAM dan Komnas Perempuan, Buntut Kesimpulan
Deolipa Yumara Gugat Komnas HAM dan Komnas Perempuan, Buntut Kesimpulan Ada Pelecehan Seksual Istri Ferdy Sambo

Suara.com - Deolipa Yumara mantan pengacara Bharada E, berencana menggugat Komnas HAM dan Komnas Perempuan ke pengadilan. Gugatan itu bakal diajukannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu (7/9) mendatang.

Kedua lembaga itu digugat karena hasil temuannya yang menyebut kekerasan seksual yang dialami Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo diduga kuat terjadi dilakukan Brigadir J. Deolipa menyatakan Komnas HAM dan Komnas Perempuan bukan lembaga pro justitia.

"Dia itu kan bukan lembaga pro justicial, dia ini lembaga negara, enggak boleh ngurus-ngurus masalah personal begini. Kemudian dia bikin rangkaian cerita kemudian dibikin praduga. Ini hanya bisa dilakukan penegak hukum," kata Deolipa kepada wartawan di Jakarta Selatan, Senin (5/9/2022).

Menurut Deolipa, pernyataan kedua lembaga itu sangat berbahaya. Dikhawatirkan menimbulkan polemik di masyarakat.

"Dia juga melanggar prinsip kehati-hatian sebagai lembaga negara yang baik kan. Enggak boleh membuat statement berbahaya. Ini kan berbuat onar mereka ini," ujarnya.


Dijelaskannya gugatan itu akan dilayangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu (7/9) depan. Gugatan terhadap Komnas HAM dan Komnas Perempuan di lakukan terpisah.

Seperti diketahui Komnas HAM telah merampungkan penyelidikan pembunuhan berencana Brigadir J. Salah satu temuannya, kekerasan seksual yang dialami Putri diduga kuat terjadi.

"Terdapat dugaan kuat terjadinya peristiwa Kekerasan Seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada saudari PC (Putri Candrawathi)," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara saat konferensi pers di kantornya di Jakarta, Kamis (1/9) lalu.

Dugaan kuat itu dinyatakan Komnas HAM berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Putri bersama Komnas Perempuan. Pada pemeriksaannya juga Putri konsisten mengaku dirinya dilecehkan oleh Brigadir J.

Atas dugaan itu, Komnas HAM memberikan rekomendasinya ke Tim Khusus Polri untuk kembali mendalami pengakuan Putri.

"Menindaklanjuti pemeriksaan dugaan kekerasan seksual terhadap saudari PC di Magelang dengan memperhatikan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan kondisi kerentanan-kerentanan khusus," kata Beka.

Dijelaskan, dugaan kekerasan seksual yang dialami Putri, berbeda dengan laporan awalnya di Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan pertama disebut terjadi rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat 8 Juli 2022, belakangan penyidikannya telah dihentikan. Sementara kasus yang dimaksud Komnas Perempuan dan Komnas HAM terjadi di Magelang pada Kamis 7 Juli 2022.

https://www.suara.com/news/2022/09/0...y-sambo?page=2

Sekalipun ada rasa pansos di ini org tapi ane dukung tuk mengkasuskan dua lembaga ini.

Dari beberapa berita yg ane tonton dari sumber2 kredibel.

Mereka sepakat mengatakan kedua lembaga ini offside.

Di duga kuat itu ada di ranah hukum dan pembuktiannya harus lengkap minimal 2 alat bukti.

Pertama saksi dan kedua hasil vizum karna narasinya kekerasan seksual/pemerkosaan.

Tapi org2 di lembaga ini hanya mengabil patokan ke pc dan ahli psikolog kubu mana yg tdk jelas.

Makanya ane dukung biar mereka tdk bisa ngecap asal ngecap.

Skrg kalian semua akan masuk di persidangan gugatan ini.

Berarti temuan kalian akan di adu dan buktikan ...emoticon-Cool
Diubah oleh gabener.edan 05-09-2022 22:09
iamno3
tepsuzot
viensi
viensi dan 14 lainnya memberi reputasi
15
1.2K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
joesatriyonoAvatar border
joesatriyono
#5
Kasus makin terang kenapa makin banyak yang kepanasan? Apa karena takut kalo ternyata bener emang ngembat apem juragannya?
emoticon-Cool
Deo ini serius nggak? Ntar kayak yang bareskrim kemaren, taunya cuma becanda doang
gabener.edan
gabener.edan memberi reputasi
1
Tutup