pilotreincarnatAvatar border
TS
pilotreincarnat
Rudi Samin-JNE Berdebat di Saat Polisi Cek TKP Bansos Dikubur
Rizky Adha Mahendra - detikNews
Rabu, 03 Agu 2022 12:22 WIB


Jakarta -
Polda Metro Jaya bersama pihak JNE mendatangi lokasi beras bansos yang dikubur di lahan lapang Sukmajaya, Kota Depok. Rudi Samin, yang mengaku sebagai pemilik lahan yang digunakan untuk mengubur beras tersebut, juga hadir.

Di tengah pengecekan lokasi, Rudi Samin dan pihak JNE yang diwakili kuasa hukum Anthony Djono sempat berdebat. Perdebatan itu bermula saat Anthony memberikan penjelasan bahwa beras yang terkubur di sana bukan beras bansos.

"Beras yang hari ini Saudara lihat dikubur, itu bukan beras bansos, itu adalah beras milik JNE. Kenapa dikubur? Karena beras itu sudah rusak," kata Anthony kepada wartawan di lokasi, Rabu (3/8/2022). Selain pihak JNE, kegiatan pengecekan TKP ini juga dihadiri oleh pihak Kemensos RI dan Polres Metro Depok.

Kemudian Anthony menjelaskan alasan mengapa beras tersebut dikubur oleh pihak JNE. Ia juga mengatakan beras bansos tersebut dikubur karena kondisinya rusak dan tidak layak konsumsi.

"Setelah beras dari gudang Bulog diambil, dalam perjalanan ada yang kena hujan. Sehingga itu biasalah basah, ada berjamur, itu sudah tidak layak konsumsi," ujarnya.

"Tidak mungkin beras rusak kita salurkan kepada masyarakat. Tidak mungkin beras rusak kita kasih kepada penerima manfaat," tambah Anthony.

Sebagai transporter, kata Anthony, JNE bertanggung jawab atas kerusakan beras bansos tersebut dan menggantinya. Anthony mengaku hingga saat ini tidak ada penerima manfaat yang komplain mengenai hal ini.

"Transporter kami bertanggung jawab, kita ganti semua beras yang rusak. Ada nggak penerima manfaat yang komplain? Sampai hari ini tidak ada. Kita sudah ganti semua. Jadi tidak ada kerugian sedikit pun," tuturnya.

Kemudian, Rudi Samin menyela Anthony. Ia mempertanyakan tulisan 'Banpres' pada karung beras.

"Kalau dari JNE, kenapa ada tulisan banpres itu?" tanya Rudi Samin kepada Anthony.

Anthony kemudian menjawab pertanyaan itu. Dia menyebut awalnya dibagikan untuk bansos, tetapi di perjalanan beras tersebut rusak.

"Itu ketika diambil dari gudang Bulog, tentu ada stiker. Karena memang itu awalnya memang adalah ditujukan untuk dibagikan bansos. Tapi kan di perjalanan rusak. Ketika rusak, tentu kita pindahkan ke gudang, kita ganti lagi," kata Anthony.

Anthony belum menjelaskan alasan mengapa beras bansos itu dikubur di lahan tersebut. Dia mengatakan akan menyampaikan hal itu besok saat konferensi pers.

"Besok kita jelasin (alasan penguburan di sini). Saya kasih contoh sederhana, kalau sepatu saya sudah rusak, saya tidak suka sama sepatu saya, ini kan milik saya. Mau saya kubur di mana itu hak saya," tuturnya.

Sontak, pernyataan tersebut menuai protes dari Rudi Samin. Rudi Samin menyinggung soal hak mengubur beras di lahan yang dia klaim adalah miliknya.

"Salah, kalau mau dikubur di mana, hak siapa?" timpal Rudi Samin.

Anthony tidak banyak berkomentar terkait pertanyaan Rudi Samin. Dia hanya mengatakan, kalau ingin berdebat, lakukan di pengadilan

"Kita nggak berdebat di sini, kita berdebat di pengadilan," kata Anthony.

Detik.com
Proloque
aldonistic
viniest
viniest dan 6 lainnya memberi reputasi
7
3.3K
117
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
zen.arifAvatar border
zen.arif
#19
Ini sih gak ada masalah mengenai beras bansosnya. Sudah sesuai prosedur.
Masalahnya hanya, apa pihak JNE sudah minta izin atau belum ke pemilik lahan.
Yg perlu ditekankan, itu bukan lagi beras bansos, tapi beras milik JNE.
Ada yg protes? 😁
daddydaddydoo
nurade247
nurade247 dan daddydaddydoo memberi reputasi
-2
Tutup